- Posko Lebaran 2025 Resmi Ditutup, Menteri AHY: Penyelenggaraan Mudik-Balik Aman & Lancar
- Pemudik Lebaran 2025 via Pelabuhan Pelindo Tembus 1,7 Juta Orang, Naik 2,4 %
- Muhammad Najmi Alvaro, Qori Cilik Juara Internasional, Kemenag: Indonesia Punya Kader Luar Biasa
- One Way Nasional, Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025 Dinilai Terkendali, Menhub Kasih Jempol
- Lebaran 2025, ASDP: 780 Ribu Pemudik dan 200 Ribu Kendaraan dari Sumatera Sudah Balik ke Jawa
- Pangkalan TNI AL Segera Dibangun di Madura, Gerbang Vital Alur Perdagangan Internasional
- Peduli Masyarakat Pesisir, Ini Aksi yang Dilakukan Prajurit Lanal Nunukan
- Kumpulkan Sampah Plastik, ASDP Kurangi Emisi Karbon 10,2 Ton Lewat Reverse Vending Machine
- Lebaran 2025, Pelindo Regional 2 Sukses Layani 202 Ribu Pemudik
- PT Terminal Teluk Lamong Catatkan Rekor Ship to Ship 34 Menit
Potensi Gelombang Tinggi, Ini Wilayah Perairan yang Harus Diwaspadai

Keterangan Gambar : Foto: Ilustrasi BMKG
Indonesianaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa wilayah perairan diperkirakan terjadi pada 21-22 November 2023. Badan o Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat pesisir untuk waspada.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Pusat Meteorologi Maritim, BMKG, Eko Prasetyo. "Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada," kata Eko Prasetyo di Jakarta, Selasa (21/11/2023).
Menurut Eko, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari timur laut-tenggara dengan kecepatan angin berkisar 8-20 knot. Sementara di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari timur-selatan dengan kecepatan 6-20 knot.
Baca Lainnya :
- Kandas di Pulau Kembang Sedanau, KM Sabuk Nusantara 80 Berhasil Dievakuasi TNI AL0
- Mati Mesin dan Kehabisan Makanan di Laut Natuna, Kapal Australia Dievakuasi Bakamla RI0
- Kapal KMP Transip 1 Terbakar di Pelabuhan Bakauheni, Semua Penumpang Selamat0
- Kota Sampit Diselimuti Asap Tebal, Kemenhub Tingkatkan Patroli Kapal0
- Keluarga Awak Kapal Meninggal di Perairan Mauritius Terima Hak Asuransi Ratusan Juta0
"Kecepatan angin tertinggi terpantau di Selat Sunda bagian selatan, Selat Makassar bagian selatan, perairan utara Raja Ampat, dan perairan Merauke," jelas Eko.
Kondisi ini menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25-2,5 meter di sejumlah wilayah yakni:
- Perairan barat Kepulauan Mentawai
- Perairan Pulau Enggano-Bengkulu
- Perairan barat Lampung
- Samudra Hindia Barat Kepulauan Nias-Lampung
- Selat Sunda bagian barat dan selatan
- Perairan selatan Banten-Jawa Timur
- Samudera Hindia Selatan Banten-NTB
- Laut Jawa bagian timur
- Perairan Kepulauan Anambas-Kep. Natuna
- Perairan Kepulauan Subi-Serasan
- Selat Makassar bagian selatan, perairan Kep. Talaud
- Perairan utara dan timur Halmahera, Laut Halmahera
- Perairan utara Papua Barat-Papua, dan
- Samudera Pasifik utara Halmahera-Papua.
Sedangkan gelombang yang lebih tinggi di kisaran 2,5-4 meter, berpeluang terjadi di Laut Natuna Utara.
Masyarakat khususnya nelayan diimbau untuk memerhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti dengan moda transportasi seperti perahu nelayan (kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 m), kapal tongkang (Kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 m).
Peringatan juga berlaku bagi kapal ferry (kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 m) dan kapal ukuran besar seperti kapal kargo/kapal pesiar (kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas empat meter). (Fat/Oryza)
