- Jelang Audit IMSAS 2025, Ini Langkah Persiapan Kemenhub
- KKP Genjot Budidaya Ikan di Sumatera Selatan, Produksi Musi Rawas Paling Tinggi
- Program MBG, Kasal Makan Bergizi Gratis Bersama Pelajar SMA Hang Tuah 1 Jakarta
- Dukung Konektivitas, ASDP Relokasi Dua Kapal KMP Temi dan KMP Erana di Cabang Ambon
- Penyelundupan Senpi Ilegal Digagalkan Marinir di Pelabuhan Ambon
- Perahu Tenggelam, 2 Nelayan Terombang-ambing di Selat Riau Diselamatkan KRI Silas Papare-386
- Setahun, ASDP Kumpulkan 1,72 Ton Sampah Plastik
- Kombes AM Kamal, Dari Operasi DOM Aceh hingga Satgas Damai Papua, Mengabdi untuk Negeri
- Hilirisasi Rajungan di Jepara, KKP Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir Naik Kelas
- Gotong Royong, TNI AL dan Masyarakat Bangun Tanggul Penahan Abrasi di Tapal Batas
Indonesia-Malaysia Kerja Sama Penyeberangan Dumai-Malaka dan Sektor Udara
Keterangan Gambar : Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi dan Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook. Foto: Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IIMN),JAKARTA: Indonesia dan Malaysia merintis kerja sama sektor penyeberangan laut serta transportasi udara. Hal ini menjadi bahan pembahasan antara Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Menteri Transportasi Malaysia.
Menhub Budi Karya Sumadi, Selasa (21/2/2023) melakukan kunjungan kerja ke Malaysia, bertemu dengan Menteri Transportasi Malaysia Loke Siew Fook. Kedua pejabat membahas sejumlah hal dalam rangka penguatan kerjasama kedua negara di sektor transportasi.
“Hubungan kerja sama kedua negara selama ini sudah terjalin dengan baik. Kedua negara berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di sektor transportasi pasca pandemi Covid-19,” kata Budi Karya dalam keterangan tertulis, Rabu (22/2/2023).
Baca Lainnya :
- Keren! Jala Fair 2023, Potret Kreativitas Produk Kriya Nusantara Karya Istri Prajurit0
- Arus Mudik Lebaran 2023, Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Panjang Diaktifkan Lagi 0
- Catat! Maret Subsidi Kendaraan Listrik Mulai Direalisasikan, Motor Rp7 Juta0
- Resahkan Nelayan, 17 Kapal Pelaku Illegal Fishing Disergap0
- Kapolda Jambi dkk Dievakuasi, Kapolri: Terimakasih Kepada Seluruh Tim dan Masyarakat0
Sejumlah hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut di antaranya yaitu, sektor penyeberangan, laut dan udara. Terkait sektor penyeberangan, kedua Menteri membahas tentang inisiatif kedua negara untuk membuka pelayanan angkutan penyeberangan (kapal roro) Dumai–Malaka.
STANDAR INTERNASIONAL
Pada Oktober 2022 lalu, Kemenhub dan Kementerian Transportasi Malaysia telah melakukan peninjauan ke Pelabuhan Sri Junjungan di Dumai dan Pelabuhan Tanjung Bruas di Malaka.
Kedua pelabuhan ini tengah dalam proses pengembangan sarana dan prasarana yang dimulai pada tahun 2023, agar dapat mendukung pelayaran kapal roro berstandar internasional, yang ditargetkan mulai beroperasi pada tahun 2026.
“Kami memiliki komitmen yang sama yaitu bagaimana tindak lanjut rencana pelayanan roro Dumai – Malaka dapat segera terwujud, untuk mendukung konektivitas kawasan sub regional IMT – GT (Indonesia, Malaysia, Thailand – Growth Triangle),” ucap Budi Karya.
Menhub Budi Karya juga menyampaikan terima kasih atas dukungan yang diberikan oleh Malaysia pada pencalonan Indonesia sebagai anggota dewan Organisasi Maritim Dunia atau International Maritime Organization (IMO) periode 2024-2025.
“Kami juga akan memberikan dukungan balik kepada Malaysia yang juga mencalonkan diri menjadi anggota dewan IMO,” ucap Menhub.
SEKTOR UDARA
Sementara di sektor udara, tengah dijajaki kemungkinan pembukaan konektivitas udara pasca pandemi Covid-19, ke beberapa destinasi wisata di Indonesia. Hal ini sejalan dengan perjanjian bilateral pelayanan transportasi udara kedua negara dan perjanjian ASEAN Open Sky.
“Kami juga sepakat untuk terus bekerja sama mengimplementasikan konektivitas antara kawasan ASEAN dengan Uni Eropa dalam kerangka kerjasama ASEAN – European Union Comprehensive Air Transport Agreement (EU CATA),” ungkap Budi Karya.
Indonesia juga mengharapkan dukungan dari Malaysia terkait kelanjutan implementasi perjanjian Realignment Flight Information Region (FIR) antara Indonesia dan Singapura yang telah ditandatangani pada 2022 lalu.
Hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Jenderal Perhubungan Novie Riyanto, Dirjen Perhubungan Udara Maria Kristi, Direktur Navigasi Penerbangan Ditjen Perhubungan Udara Capt. Sigit Hani Hadiyanto, Direktur Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Rivolindo, Kepala Pusat Fasilitasi Kemitraan dan Kerjasama Internasional (PFKKI) Fikry Cassidy, Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Hartanto, dan Atase Perhubungan RI di Malaysia Capt. Supendi. (Arry/Oryza)