- Kolinlamil dan PT PELNI Perkuat Kolaborasi Sistem Transportasi dan Logistik Nasional
- Ini 6 Poin Kesepakatan KKP-Unpad Soal Kerja Sama Hukum Perkuat Kebijakan Ruang Laut
- Pabrik Sabu di Apartemen Digerebek BNN, Koki Peracik Narkoba dan Marketing Diringkus
- 1.057 Life Jacket Dibagikan Kemenhub ke Nelayan Jatim, Gugah Kesadaran Keselamatan Pelayaran
- Setahun Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo: Kita Telah Bekerja Keras, Hasilnya Dirasakan Rakyat
- International Chiefs of Navy Visit to Halifax, Wakasal RI Tekankan Penguatan Kerja Sama Pertahanan
- Berbagi Kebaikan di Tengah Laut, Prajurit Koderal XII Salurkan Bantuan Sembako ke Nelayan
- Dorong Efisiensi dan Kualitas Layanan, Komisaris Pelindo Tinjau Terminal Petikemas
- Pelindo Terapkan Terminal Booking System, Tingkatkan Kelancaran Arus Barang
- IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15,1 % di Akhir Triwulan 2025, Tren Positif
Makan Ikan Katanya Bisa Cacingan, Begini Jurus KKP Tangkal Mitos Negatif

Keterangan Gambar : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelar sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) kepada masyarakat. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mengikis mitos negatig yang menyebutkan makan ikan bisa menyebabkan cacingan. Salah satu cara menangkal mitos tersebut melalui Gemarikan.
KPP menangkal mitos tersebut melalui
Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) yang digelar di Sumatera Selatan. Gerakan ini menyasar ibu hamil, ibu menyusui dan perempuan baru menikah di Palembang dan Banyuasin mengingat minimnya minat anak-anak mengonsumsi ikan.
Baca Lainnya :
- Warga Pulau Enggano Bengkulu Terisolasi, KKP Kerahkan Kapal KP Orca 050
- Lindungi Awak Kapal Perikanan, KKP Beri Pelatihan Keselamatan dan Sertifikasi Gratis0
- KKP Siapkan Pelabuhan Jadi Etalase Ekonomi Perikanan, Ujung Tombak Ketahanan Sumber Daya Alam0
- Kematian Beruntun 2 Dugong di Kalimantan Barat, Ditangani Bersama Petugas Lintas Sektoral0
- Produk Perikanan Sultra Tembus Thailand dan Amerika, KKP Jamin Mutu Berstandar Global0
"Mungkin karena adanya anggapan lama bahwa makan ikan bisa menyebabkan cacingan, ini adalah pola pikir yang harus kita ubah bersama," terang Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Tornanda Syaifullah dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Selasa (2/7/2025).
Merujuk data Kementerian Kesehatan, Tornanda merinci prevalensi stunting secara nasional tahun 2024 mencapai 19,8%. Angka ini berarti dari setiap 100 balita, 20 diantaranya mengalami stunting. Sementara di Provinsi Sumatera Selatan, angka stunting tercatat sebesar 15,9%, atau sekitar 16 balita dari setiap 100. Khusus Kabupaten Banyuasin, berdasarkan data tahun 2023, angka stuntingnya mencapai 20,4%.
"Ini menjadi tugas kita bersama untuk menurunkan angka tersebut, salah satunya dengan bangga dan gemar makan ikan," tuturnya.
Sebagai daerah penghasil ikan di Sumatera Selatan, baik perikanan tangkap maupun perikanan budi daya, Tornanda mendorong agar terdapat Kampung Nelayan/Budidaya Merah Putih di Kabupaten Banyuasin. Dia pun berharap agar kampung tersebut bisa terwujud dalam beberapa waktu mendatang.
Percontohan KNMP
"Tentunya dengan memenuhi seluruh persyaratan yang telah ditetapkan dan sudah disampaikan oleh pemerintah terkait, termasuk oleh Bu Cici (anggota Komisi IV DPR)," tutur Tornanda.
Senada, Anggota Komisi IV DPR RI, Kartika Sandra Desi menegaskan dukungannya pada program Gemarikan. Legislator asal Sumsel mengakui dulu sering ditakut-takuti jika makan ikan menyebabkan cacingan. Karenanya, ketika sudah dewasa, dan punya penghasilan, dia dan rekan-rekan sebayanya seakan "balas dendam" dan justru suka ikan.
"Warga Sumsel, dari melek mata sampai tidur, kami ini memang gemar makan ikan. Hanya saja, yang paling senang makan ikan biasanya adalah yang sudah berusia, seperti kita-kita ini," ujar Kartika.
Sosok yang akrab disapa Cici ini menjabarkan keunggulan ikan, diantaranya harga lebih terjangkau, kaya akan gizi omega-3, protein, vitamin untuk otak dan tulang. Dia pun mendukung agar Banyuasin bisa memiliki Kampung Nelayan Budidaya.
"Ini akan sangat membantu mendukung program Gemarikan di Banyuasin. Maka dari itu, Pak Bupati dan semua pihak yang hadir, kami mohon dukungan penuh agar Banyuasin bisa menjadi Kampung Nelayan Merah Putih," tutupnya.
Sebagai informasi, dalam safari Gemarikan sebanyak 500 paket produk perikanan dibagikan di masing-masing lokasi kepada kelompok rentan stunting seperti ibu hamil, menyusui, dan balita. Sehingga program ini tidak hanya membuka akses pasar bagi pelaku usaha kecil perikanan, tetapi juga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi UMKM produk perikanan, terutama di sektor hilir.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono menyampaikan bahwa salah satu upaya meningkatkan konsumsi ikan adalah melalui program Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). Harapannya, pemenuhan gizi masyarakat terpenuhi, sekaligus membantu kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan. (Arry/Oryza)
