- 5 Kapal Hasil Tangkapan KKP Dihibahkan ke Nelayan
- Komplotan Maling Beraksi di Kapal Lego Jangkar, Puluhan Kaleng Cat Disita Prajurit Lantamal Belawan
- Keselamatan Pelayaran Jadi Sorotan, Dirut PELNI Sidak Kapal di Surabaya
- Kawah Chandradimuka Akademi TNI AL Cetak 433 Calon Pemimpin Nasional Baru
- Pelindo Regional 2 dan Komisi I DPRD Bahas Pembangunan Ekonomi Maritim Belitung
- TNI AL dan Pasukan Amfibi 32 Negara Indo-Pasifik Samakan Visi di Simposium PALS 2025 Manila
- Lindungi Kawasan Konservasi Gili Matra, KKP Gandeng Mitra Strategis
- TPS Sambut Layanan Baru di Awal Semester II 2025, Koneksi dengan Pelabuhan Besar China
- Banjir Rendam Kota Mataram, Prajurit Jalasena Evakuasi Warga dan Bersihkan Lingkungan
- Lagi, 3 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan, Total 15 Orang Tewas
Presiden Jokowi Wanti-wanti Ancaman Cuaca Ekstrem di Penghujung 2022

Keterangan Gambar : Presiden Joko Widodo. Foto: Dok. Setpres
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Presiden Joko Widodo meminta para menteri untuk mengantisipasi bencana yang mungkin terjadi karena cuaca ekstrem pada penghujung 2022.
Presiden mengatakan, di penghujung tahun 2022 memasuki tahun 2023, ada beberapa hal yang akan disampaikannya. "Pertama antisipasi bencana cuaca ekstrem dan yang berkaitan dengan keselamatan lalu lintas agar kita semuanya memberikan perhatian," kata Presiden di Istana Negara Jakarta, Selasa (6/12/2022).
Hal tersebut disampikan Jokowi dalam pengantar Sidang Paripurna dengan agenda (1) Perkiraan kondisi perekonomian tahun 2023, (2) Evaluasi penanganan COVID-19 dan (3) Antisipasi Krisis Pangan dan Energi. Acara ini dihadiri Wakil Presiden Ma'ruf Amin, para menteri kabinet Indonesia Maju dan sejumlah kepala lembaga tinggi negara.
Baca Lainnya :
- Hadapi Tantangan Global, Indonesia Ajak Negara Kepulauan Perkuat Ekonomi Biru0
- Syukuran Sederhana HUT ke-73 Polda Metro Jaya, Ini Pesan Kapolda Kepada Anggotanya0
- Genjot Ekonomi Nelayan Sampang, Ini Langkah Kementerian Kelautan0
- Heboh Pulau Widi Halmahera Dilelang di Amerika, Begini Sikap Pemerintah0
- Viral Pulau Widi di Maluku Akan Dilelang, KKP: Pengelola Belum Kantongi Izin0
Presiden memgatakan, memaksimalkan informasi cuaca dari BMKG sebagai peringatan dini dan juga mitigasi bencana di seluruh daerah yang memiliki potensi bencana, harus diperhatikan.
Para menteri juga diminta memastikan negara betul-betul hadir saat terjadi bencana.
"Segerakan bantuan kemanusiaan dan juga segerakan rekonstruksi bangunan yang terdampak gempa ataupun bencana lainnya apabila memang keadaan sudah memungkinkan untuk segera dimulai," tegas Presiden.
Jokowi juga meminta antisipasi dan mitigasi terhadap penanganan COVID-19 agar tetap dilakukan. "Meskipun saya lihat ini sudah terjadi penurunan yang lumayan banyak, karena di 5 Desember kemarin setelah naik sampai 6 ribu (kasus) bahkan 7 ribu (kasus), per 5 Desember kemarin saya lihat kasus hariannya sudah di angka 2234," ungkap mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Seperti diketahui, cuaca ekstrem dan bencana alam terjadi di Indonesia di penghujung 2022 ini. Bencana terbesar gempa bumi berkekuatan 5,6 Magnitudo di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, pada 21 November 2022 yang menewaskan 334 orang tewas, dan 8 orang lainnya masih hilang.
Selain Cianjur, menyusul kemudian gempa berkekuatan 6,1 Magnitudo mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat, pada Sabtu 3 Desember 2022. Meski tidak ada korban jiwa, namun 135 bangunan rumah terdampak gempa.
Menyusul kemudian peristiwa erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, pada 4 November 2022. Semburan awan panas membuat sekitar 2.200 warga harus mengungsi. (Arry/Oryza)
