- Menembus Jalur Darat dan Laut, TNI AL Serentak Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana
- Raih WTP Beruntun, KKP: Perkuat Pengawasan, Jaga Kepercayaan Publik
- Trauma Healing dan Pengobatan Massal di KRI RJW-992, Pulihkan Kesehatan dan Mental Korban Bencana
- Direktur Utama PT Pelni Cek Kesiapan KM Nggapulu Layani Angkutan Nataru 2025/2026
- Lanjutkan Misi Kemanusiaan, ASDP Kerahkan KMP Jatra I Angkut 44 Ton Bantuan untuk Sumatera
- Perkumpulan Perwira TNI/Polri Anak Medan Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera
- Pastikan Kedaulatan Negara, Dankodaeral VII Turun Langsung ke Pulau Batek
- Perkuat Daya Saing Ekspor, KKP dan DWF Indonesia Genjot Kompetensi Pekerja Pembekuan Tuna
- Pelindo Tanjung Priok Dukung Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera
- Polri dan Pelni Kirim Pasukan Terlatih, 75 Kendaraan dan Bantuan Logistik ke Sumatera
Ekspor Hasil Perikanan Indonesia Terus Meningkat, KKP: Peluang, Manfaatkan

Keterangan Gambar : Machmud, Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP. Foto: property of indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Indonesia masih menyimpan peluang besar untuk meningkatkan ekspor hasil perikanan. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat ekspor hasil perikanan hingga Oktober tahun ini mencapai 5,07 miliar dolar AS.
Plt. Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP, Machmud mengatakan capaian ekspor hasil perikanan Indonesia sampai Oktobee 2025 ini menunjukkan peningkatan.
"Data BPS menunjukkan, bahwa ekspor kita pada Oktober 2025 mengalami peningkatan yang sebelumnya 4,82 miliar dolar AS pada Januari-Oktober tahun 2024, sekarang menjadi 5,07 miliar dolar AS. Ini cukup meningkat posisinya sekitar 5,1 persen secara year-on-year (YoY)," ungkap Machmud dalam keterangannya, Kamis (11/12/2025).
Baca Lainnya :
- CTI-CFF di Bali, Komitmen 6 Negara Kelola Sumber Daya Laut Berkelanjutan0
- Siapkan Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, KKP Gandeng Perguruan Tinggi0
- 55 Kapal Pelni Layani Pemudik Nataru 2025-2026, Dirut: Utamakan Pelayanan Aman dan Nyaman0
- 15.000 Benih Ikan Ditebar KKP ke Sungai Ciliwung0
- KKP Hibahkan 2 Kapal Asing Bekas Illegal Fishing ke Pemkab Deli Serdang0
Ekspor hasil perikanan yang meningkatnya cukup baik adalah ke Amerika Serikat. "Ini luar biasa bagus sekali. Walaupun kemarin satu bulan kita ekspor ke Amerika Serikat untuk udang ini sedikit terhambat, tapi posisinya kita masih meningkat termasuk juga untuk komoditas udang meningkat posisinya," sambung Machmud.
Secara tahunan, ekspor hasil perikanan Indonesia ke Amerika Serikat pada periode Januari-Oktober 2025 sebesar 1,6 miliar dolar AS. Namun untuk ekspor ke Tiongkok menurut Machmud ada sedikit penurunan, hingga Oktober tercatat di angka 962,2 juta dolar.
"Kaitannya hal ini adalah untuk produk rumput laut kembali normal harganya. Sebelumnya harganya cukup tinggi, di angka 20 ribu sampai 30 ribu perkilo untuk rumput kering. Sekarang kembali normal di angka 15 ribu sampai 20 ribu. Sehingga ada penurunan untuk Tiongkok," urai Machmud.
Sentara itu ekspor hasil perikanan Indonesia ke negara-negara ASEAN tercatat meningkat menjadi sebesar 811,6 juta dolar AS, lalu ekspor hasil perikanan ke Jepang juga tercatat meningkat menjadi sebesar 506,2 juta dolar AS.
Kemudian ekspor hasil perikanan Indonesia ke Uni Eropa hingga Oktober tercatat meningkat menjadi sebesar 379,5 juta dolar AS. Secara umum ekspor hasil perikanan Indonesia ke 140 negara meningkat.
Jenis Komoditas
Machmud menjelaskan, berdasarkan jenis komoditas, ekspor udang mengalami peningkatan di mana hingga Oktober tercatat sebesar 1,48 miliar dolar AS. "Kalau kita lihat dari beberapa negara baik Amerika, Jepang maupun Uni Eropa bahkan juga Jepang, mereka cenderung meningkat impornya (udang)," ungkap Machmud.
Untuk Uni Eropa dan Jepang, pada Semester I 2025 ada peningkatan luar biasa. "Sehingga peluang itu bisa kita manfaatkan untuk ekspor udang kita," kata Machmud.
Selanjutnya tuna-cakalang juga meningkat dengan ekspor hingga Oktober tercatat mencapai 878,2 juta dolar AS, lalu ekspor cumi, sotong, gurita juga meningkat dengan ekspor 688,1 juta dolar AS.
Sedangkan komoditas ekspor hasil perikanan yang mengalami penurunan adalah rajungan-kepiting dengan ekspor tercatat menjadi sebesar 423,5 juta dolar AS dan rumput laut dengan ekspor 264,5 juta dolar AS. Rajungan, kata Machmud, ada kompetitor Indonesia, yaitu Alaska.
Rumput laut lebih banyak ekspornya ke Tiongkok, dan harganya ada penurunan di sana, sehingga posisinya juga menurun. Namun, untuk hilirisasi rumput laut seperti kerajinan dan agar-agar sudah sedikit meningkat, sehingga hilirisasi untuk produk-produk tersebut cukup meningkat, terutama ekspor ke Uni Eropa.
Ditambahkan Machmud bila dilihat dari neraca perdagangan, Indonesia mengalami surplus cukup tinggi yaitu sebesar 4,53 milyar dolar AS karena importnya relatif stagnan di angka 500 juta. "Itu pun yang diimpor oleh kita adalah ikan-ikan yabg tidak kita miliki, seperti salmon" jelas Machmud.
Adapun kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan ekspor, selain workshop maupun temu bisnis, membina UKM supaya naik kelas serta berbagai upaya lainnya. (Arry/Mar)











