- Menembus Jalur Darat dan Laut, TNI AL Serentak Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana
- Raih WTP Beruntun, KKP: Perkuat Pengawasan, Jaga Kepercayaan Publik
- Trauma Healing dan Pengobatan Massal di KRI RJW-992, Pulihkan Kesehatan dan Mental Korban Bencana
- Direktur Utama PT Pelni Cek Kesiapan KM Nggapulu Layani Angkutan Nataru 2025/2026
- Lanjutkan Misi Kemanusiaan, ASDP Kerahkan KMP Jatra I Angkut 44 Ton Bantuan untuk Sumatera
- Perkumpulan Perwira TNI/Polri Anak Medan Kirim Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera
- Pastikan Kedaulatan Negara, Dankodaeral VII Turun Langsung ke Pulau Batek
- Perkuat Daya Saing Ekspor, KKP dan DWF Indonesia Genjot Kompetensi Pekerja Pembekuan Tuna
- Pelindo Tanjung Priok Dukung Pengiriman Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera
- Polri dan Pelni Kirim Pasukan Terlatih, 75 Kendaraan dan Bantuan Logistik ke Sumatera
Siapkan Pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih, KKP Gandeng Perguruan Tinggi

Keterangan Gambar : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng perguruan tinggi untuk mendukung implementasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di tahun 2026. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggandeng perguruan tinggi untuk mendukung implementasi pembangunan Kampung Nelayan Merah Putih (KNMP) di tahun 2026.
Ratusan Surveyor dari sejumlah kampus yang dipimpin IPB University akan melakukan survei ke desa-desa pesisir Indonesia.
“Ini model identifikasi tahap I yang akan didukung universitas. Teman-teman surveyor dari sejumlah universitas akan melakukan survei di calon-calon lokasi KNMP,” ungkap Ketua Koordinator Pelaksanaan KNMP, Trian Yunanda dalam siaran resmi di Jakarta, Selasa (9/12/2025).
Acara pelepasan surveyor berlangsung di IPB University pada 8 Desember lalu. Ada 560 surveyor yang akan mengumpulkan data dari desa-desa pesisir di 97 kabupaten/kota di Indonesia. Pengumpulan data ini ditargetkan selesai akhir tahun 2025.
Trian menerangkan, pelibatan surveyor dari sejumlah perguruan tinggi untuk percepatan pelaksanaan pembangunan KNMP yang ditargetkan menyasar 1000 lokasi di tahun 2026. Data hasil survei akan siap dipakai untuk mendukung penetapan lokasi serta model klaster bisnis KNMP yang akan diterapkan di tiap lokasi. Implementasi pembangunan KNMP di tahun 2026 sendiri mengusung konsep sistem klaster, yang terdiri dari kawasan hub, sentra logistik, dan desa penyangga.
“Setelah proses penyiapan ini kita akan melakukan pembangunan selama 6 bulan, di samping itu kami juga menyiapkan fase pendampingan dan pemberdayaan. Jadi dengan KNMP, pemerintah tidak hanya menyiapkan sarana tapi masyarakat nelayannya kita siapkan. Hulu hilir kita siapkan," katanya.
Melibatkan Banyak Kampus
Wakil Ketua Tim Pelaksana Survei Calon Lokasi KNMP, Dr Achmad Solihin memastikan kesiapan para surveyor untuk melakukan survei lapangan. Seluruh tim telah mendapat coaching intensif sebelum terjun ke lapangan yang dilakukan bertahap mulai 10 Desember 2025.
Materi survei mencakup analisis sosial ekonomi seperti tingkat pendidikan masyarakat, pendapatan, pekerjaan, hingga budaya setempat. Selain itu, tim survei juga melakukan identifikasi karatekeristik lokasi-lokasi pesisir.
“Pesertanya bukan hanya dari IPB, tapi melibatkan perguruan tinggi lainnya, termasuk kampus-kampus lokal. Kami juga memastikan netralitas dalam melakukan servei ini sehingga hasilnya menjadi landasan data yang kuat untuk pengambilan keputusan,” ungkap Ahmad Solihin.
Sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut implementasi program KNMP untuk mengubah wajah kampung nelayan menjadi modern dan berdaya saing. Pemerintah tidak hanya menyiapkan sarana prasana produksi perikanan, tapi juga membangun kompetensi masyarakat, serta memperluas pasar perikanan yang dihasilkan para nelayan. (Arry/Mar)











