- 5 Kapal Hasil Tangkapan KKP Dihibahkan ke Nelayan
- Komplotan Maling Beraksi di Kapal Lego Jangkar, Puluhan Kaleng Cat Disita Prajurit Lantamal Belawan
- Keselamatan Pelayaran Jadi Sorotan, Dirut PELNI Sidak Kapal di Surabaya
- Kawah Chandradimuka Akademi TNI AL Cetak 433 Calon Pemimpin Nasional Baru
- Pelindo Regional 2 dan Komisi I DPRD Bahas Pembangunan Ekonomi Maritim Belitung
- TNI AL dan Pasukan Amfibi 32 Negara Indo-Pasifik Samakan Visi di Simposium PALS 2025 Manila
- Lindungi Kawasan Konservasi Gili Matra, KKP Gandeng Mitra Strategis
- TPS Sambut Layanan Baru di Awal Semester II 2025, Koneksi dengan Pelabuhan Besar China
- Banjir Rendam Kota Mataram, Prajurit Jalasena Evakuasi Warga dan Bersihkan Lingkungan
- Lagi, 3 Jenazah Korban KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan, Total 15 Orang Tewas
TNI AL Latihan Bersama Force Integration dengan US Navy dan US Marine Corps

Keterangan Gambar : Latihan bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2022 antara TNI Angkatan Laut (TNI AL) dengan US Navy dan US Marine Corps .Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com ( IMN), JAKARTA:TNI Angkatan Laut (TNI AL) latihan bersama (Latma) Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2022 antara TNI Angkatan Laut (TNI AL) dengan US Navy dan US Marine Corps .
Latma telah memasuki tahap kedua latihan yakni Force Integration yang berlangsung di Auditorium Pusat Latihan Kapal Perang, Koarmada II, Surabaya, Senin (12/12).
Pada tahap ini tiap-tiap Working Group (WG) akan mensinkronasikan jadual kegiatan yang nanti akan dilaksanakan guna melatih dan meningkatkan profesional prajurit serta kerja sama taktis antar unsur dan satuan yang akan melaksanakan operasi. Tahapan kegiatan dan materi latihan yang dilaksanakan meliputi briefing maupun koordinasi antar unsur latihan agar nantinya unsur-unsur tersebut dapat dipantau oleh pusat komando dan kendali.
Baca Lainnya :
- Indonesia Masuk 20 Besar Performa Pelabuhan Terbaik di Dunia0
- Satgas TNI AL Peduli Cianjur Kembali Temukan Korban Gempa0
- Bareskrim Polri Sita Uang Rp5 Miliar Kasus Proyek Pembangunan GPON 0
- Sinergitas Asosiasi Kepala Desa Seluruh Indonesia dengan Bunda Indah, Perjuangkan 3 Masalah Krusial 0
- Wakasal Tantang PT CMS Bangun Kapal Hemat Bahan Bakar0
Latma ini menampilkan tiga fase berbeda dalam latihan yang dimulai sejak 7 hingga 21 Desember 2022 mendatang. Pada fase pertama kegiatan lebih banyak berlangsung di ruang kelas dengan serangkaian teori dan diskusi materi latihan. Pada fase ini, topik yang dibahas meliputi intelijen bidang maritim, sistem pesawat nirawak, public affair, penyelaman dan konstruksi bawah air, pertahanan pangkalan, hukum, medis dan komunikasi antar organisasi. Serta sebagai bagian dari kampanye angkatan laut, kedua negara juga menampilkan band gabungan yang tampil di tempat umum dan sekolah-sekolah di Surabaya.
Fase kedua, yang sedang berlangsung, mencakup aplikasi praktis dari teori dan diskusi yang telah dilaksanakan, serta mendirikan pusat komando dan kendali bersama.
Pada tahap ketiga nanti, pusat komando dan kendali bersama akan mengendalikan operasi laut yang dilanjutkan dengan pendaratan pasukan di pantai Banongan Situbondo oleh pasukan TNI AL, US Navy dan US Marine Corps.
Tujuan dari digelarnya Latma CARAT ini adalah untuk mempromosikan kerja sama keamanan regional, memelihara dan meningkatkan kerjasama bidang maritim, dan meningkatkan interoperability bidang maritim.
Dalam Latma ini TNI AL mengerahkan enam unsur kapal perang yakni KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI Abdul Halim Perdakusuma-355, KRI Diponegoro-365, KRI Teluk Palu-523, KRI Surabaya-591 dan KRI Singa-651. Sedangkan dukungan AS untuk operasi amfibi ini meliputi USS Makin Island (LHD-8) dan Amphibious Transport Dock USS Anchorage yang dilengkapi dengan Unit Ekspedisi Marinir/Marine Expeditionary Unit (MEU) ke-13.
Program latihan bilateral Latma Carat 2022 yang merupakan forum kerja sama militer antara TNI AL, US Navy dan US Marine Corps ini merupakan salah satu wujud implementasi dari program prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Yudo Margono, yakni pembangunan sistem pembinaan kekuatan dan kesiapan operasi yang bersinergi dan mempunyai interoperabilitas tinggi. ( Arry/Oryza)
