- BUMN Learning Festival Roadshow Perdana di Medan, Sukses Digelar Pelindo
- Program Eduwisata Pelindo Regional 2 Dukung Kemandirian Produktifitas Pondok Pesantren Ruhama
- Tiga Tahun Merger, Aset Pelindo Naik 6 % Tembus Rp 123 T Semester I Tahun 2024
- Pelindo Hadirkan Marina Kelas Dunia di Pelabuhan Benoa, Menyediakan 180 Dermaga
- Ratusan Butir Peluru dan Magazen Ditemukan Satgas Lantamal X Mengapung di Laut
- Kurir Narkoba Diringkus, 600 Gram Ganja Disita Prajurit Yonmarhanlan X Jayapura
- Ini Pengurus Pusat Corps Alumsi AMC Hasil Munas III Palangkaraya
- Perdana, 50 Yachters 11 Negara Sandar di BMTH Pelindo
- Presiden Jokowi Dianugerahi Brevet Hiu Kencana di Kapal Perang KRI RJW-992
- Juara Tenis Meja Empat Purnawirawan TNI AL, Tekuk Tim Pemuda, Pantas Dapat Reward Ketum PPAL
Pelindo Alihkan Saham ke SPSL Garap Proyek Strategis Lancarkan Logistik
Keterangan Gambar : Ilustrasi Tol Cibitung- Cilincing (JTCC). Foto: Indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com ( IMN), JAKARTA: PT Pelabuhan Indonesia (Persero) mengalihkan saham kepada Subholding PT Pelindo Solusi Logisti (SPSL) menggarap proyek strategis lancarkan alur logistik terpadu.
Proyek ini bagian dari komitmen SPSL meningkatkan nilai tambah investasi, mengarap Tol Cibitung Cilincing sebagai bagian layanan logistik yang terintegrasi.
Langkah ini, “Salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan layanan logistik terintegrasi yakni melalui pembangunan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan Jalan Tol Cibitung Cilincing (JTCC) yang sekaligus merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pengembangannya dipercayakan kepada PT Pelindo Solusi Logistik Group melalui anak perusahaan PT Akses Pelabuhan Indonesia (API),” terang Direktur Utama SPSL, Joko Noerhudha, kepada awak pers di Jakarta, Kamis (17/3/2022).
Baca Lainnya :
- Harga Minyak Goreng Rp24000/liter Emak- Emak Naik Darah0
- Malam Nisfu Syaban dan Amalannya, Ini Kata Ustad Abdul Somad 0
- 1 Ton Sabu Diselundupkan Lewat Pangandaran, Bukti Pantai Indonesia Terbuka0
- Konvoi 20 Pembalap MotoGP, Marquez Disambut Antusias Warga Jakarta0
- Upaya Tingkatkan Daya Saing Logistik Global, Shipowner Didorong Buka Rute Internasional0
Pembangunan JTCC, lanjut dia , diharapkan dapat mendukung kelancaran arus barang melalui penyediaan aksesibilitas darat yang menghubungkan kawasan industri yang luas di sebelah Timur Jakarta dengan Pelabuhan Tanjung Priok. Akses jalan tol ini akan berpengaruh besar dalam upaya menekan biaya logistik yang sejalan dengan visi perusahaan yakni to become the best solution provider for an integration logistic ecosystem.
"Pembangunan JTCC ini juga dilakukan sebagai partisipasi SPSL dalam mendukung program Pemerintah untuk mendukung akselerasi kemajuan ekonomi Indonesia, kelancaran mobilitas, pergerakan komuter dan logistik serta merupakan salah satu upaya perusahaan dalam menciptakan value creation dan financial uplift,” tambah Joko
Joko memaparkan, Secara umum jalan tol ini memiliki panjang 34,76 km dan merupakan bagian dari pembangunan Jalan Tol Lingkar Luar Jakarta (JORR) 2. Ruas jalan tol Cibitung-Cilincing yang merupakan bagian dari JORR 2, terletak pada koridor arah Utara-Selatan, dimulai dari Simpang Susun Cibitung pada Jalan Tol Jakarta-Cikampek di KM 25, menuju ke arah Utara di Kecamatan Babelan dan terus ke arah Barat bertemu dengan Lingkar Luar Utara di Simpang Susun Cilincing. Lokasi proyek melingkupi dua wilayah, yaitu Kabupaten Bekasi di Jawa Barat dan Propinsi DKI Jakarta.
Data yang diterima indonesiamaritimenews.com pembangunan JTCC ini terdiri dari 4 seksi, yakni Cibitung-Telaga Asih (2,65 km), Telaga Asih Tambelang (10,1 km), Tambelang-Tarumajaya (14,35 km), dan Tarumajaya-Cilincing (7,2 km). Saat ini, JTCC telah mengoperasikan ruas jalan tol sepanjang 2,65 km (Seksi 1) dari Simpang Susun Cibitung ke Simpang Susun Telaga Asih.
Sampai saat ini, pembangunan Jalan Tol Cibitung-Cilincing (JTCC) masih terus berjalan dan ditargetkan akan beroperasi secara penuh sepanjang 34,76 km di tahun 2022 yang bertahap diharapkan dapat mewujudkan service excellence di rantai logistik dan menjadi solusi bagi permasalahan logistik nasional,” papar Joko Noerhudha.
Berdasarkan hasil perhitungan lalu lintas harian rata-rata (LHR) pada pengoperasian ruas jalan tol seksi 1 telah mencapai angka 20.000 unit kendaraan per hari. Hal ini merupakan pencapaian yang sangat bagus mengingat jalan tol ini belum terkoneksi penuh dengan jalan tol lain di sekitarnya.( Arry/Oriz)