Latma CARAT 2025, 700 Personel TNI AL dan 240 Tentara US Navy Unjuk Kemampuan di Laut Jawa

By Indonesia Maritime News 24 Jun 2025, 14:30:21 WIB Hankam
Latma CARAT 2025, 700 Personel TNI AL dan 240 Tentara US Navy Unjuk Kemampuan di Laut Jawa

Keterangan Gambar : Panglima Koarmada II, Laksda TNI I.G.P. Alit Jaya, bersama Commodore Destroyer Squadron Seven (CDS-7) Capt Matt Scarlett, membuka latihan bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2025 di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya, Jatim, Senin (23/6/2025). Foto: Dispenal



Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: TNI AL bersama United States Navy (USN) dan United States Marine Corps (USMC) kembali menggelar latihan bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2025. Sebanyak 700 Personel TNI AL dan 240 personel US Navy Unjuk Kemampuan di Laut Jawa.

Latihan tersebut secara resmi dibuka oleh Panglima Koarmada II, Laksda TNI I.G.P. Alit Jaya, bersama Commodore Destroyer Squadron Seven (CDS-7) Capt Matt Scarlett, di Dermaga Madura Koarmada II, Ujung Surabaya, pada Senin (23/6/2025).

Baca Lainnya :

Latma CARAT 2025 mengambil tema “TNI AL melaksanakan Latma CARAT 2025 dengan USN dan USMC di Perairan Laut Jawa, Surabaya, Situbondo dan sekitarnya dalam rangka meningkatkan kerja sama militer antara Indonesia dan Amerika Serikat”.

Latihan bilateral tahunan yang digelar oleh TNI AL, United States Navy (USN), dan United States Marine Corps (USMC), bertujuan meningkatkan profesionalisme serta memperkuat kerja sama pertahanan laut kedua negara.

Tahun ini, Koarmada II bertindak sebagai penyelenggara utama latihan pada kegiatan yang berlangsung dari 23 Juni hingga 30 Juni 2025. Kegiatan ini menitikberatkan pada Maritime Domain Awareness (MDA), yang  bertujuan untuk berbagi informasi tentang keamanan maritim.

Dalam latihan CARAT 2025, TNI AL mengerahkan tiga unsur Kapal Perang Republik Indonesia (KRI), yaitu:
- KRI I Gusti Ngurah Rai (332) – fregat SIGMA 10514, memiliki sistem tempur modular dan radar canggih.
- KRI Frans Kaisiepo (368) – SIGMA 9113 dengan kemampuan patroli laut dan kecepatan tinggi.
- KRI Sampari (628) – kapal cepat rudal (KCR) unggulan untuk serangan permukaan jarak dekat.

Sedangkan dari US Navy, mengerahkan:
- SS Curtis Wilbur (DDG-54), destroyer kelas Arleigh Burke yang membawa sistem tempur Aegis dan rudal Tomahawk,
- P-8 Poseidon, pesawat intai maritim dengan spesialisasi deteksi kapal selam dan pengintaian bawah permukaan.

CAPT Matt Scarlett, selaku kepala delegasi dari US Navy yang juga merupakan Commodore Destroyer Squadron SEVEN (CDS 7) mengatakan USS Curtis Wilbur yang mereka gunakan dalam CARAT 2025 merupakan salah satu kapal penghancur (Destroyer) tercanggih milik US saat ini.

"Kami akan melakukan latihan anti-submarine warfare, latihan gunnery, serta expert exchange yang membahas strategi dan teknologi maritim modern," ungkap CAPT Scarlett.

Secara keseluruhan, TNI AL menurunkan sebanyak 700 personel, sementara US Navy mengikutsertakan 240 personel dalam latihan ini. Berbagai unsur lain juga dilibatkan seperti helikopter, drone udara, Kopaska, Marinir, tenaga medis, hukum, dan public affairs.

Selain aspek operasional, Latma CARAT 2025 juga mendapat dukungan dari sejumlah komando utama TNI AL seperti Puspenerbal, Pasmar 2, RSPAL dr. Ramelan, serta Lanal jajaran Lantamal V.

Latihan dibagi dalam dua fase utama yaitu fase pantai dan fase laut. Fase pantai mencakup perencanaan terkoordinasi, pertukaran keahlian antar personel, serta kegiatan civil action bidang teknik dan medis. Fase laut melibatkan latihan manuver gabungan dan skenario taktis maritim untuk memperkuat interoperabilitas dan kesiapsiagaan tempur.

Pangkoarmada II dalam amanatnya menegaskan bahwa CARAT bukan semata latihan atau taktik militer, melainkan sarana membangun kepercayaan, meningkatkan kemampuan bekerja sama, dan memahami karakter operasi masing-masing angkatan laut dalam situasi kompleks. Ia juga menekankan pentingnya hubungan antar-prajurit dalam membentuk kemitraan yang solid di luar konteks formal militer.

CARAT 2025 mencerminkan komitmen strategis kedua negara dalam menjaga stabilitas kawasan dan memperkuat hubungan militer yang saling menguntungkan. Melalui latihan ini, TNI AL dan US Navy tidak hanya memperdalam interoperabilitas, tetapi juga menanamkan nilai-nilai kerja sama, profesionalisme, dan solidaritas di tengah tantangan keamanan maritim global yang terus berkembang selaras dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. (Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook