- Yuk ...Tahajud! Ini Tata Cara Shalat Tahajud Lengkap dengan Niat dan Doanya
- 2 Kapal Ikan Terbakar di Dermaga Masami, TNI AL Kerahkan Prajurit Patkamla
- ASDP : Layanan Penyeberangan di Merak-Bakauheni Kembali Normal, Pengguna Jasa Diminta Tetap Waspada
- Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi, Pelabuhan Merak-Bakauheni Ditutup
- Penyelundupan Pekerja Ilegal WNI dan WN Bangladesh Digagalkan Tim F1QR Lanal Dumai
- Kemenhub Luncurkan Pelayanan e-SID di KBRI Singapura, Ini Manfaatnya Bagi Pelaut
- Helo Milenial... Yuk Makan Ikan, Penuhi Protein Tubuhmu
- Presiden Prabowo Tebar Benih Ikan Nila, KKP Siapkan Panen Siklus Kedua BINS
- Hari Antikorupsi Sedunia 2024, PTP Nonpetikemas Dukung Tugas KPK
- Pelindo Siap Layani PLTU Binjeita di Perairan Wajib Pandu Labuan Uki
Hari Pahlawan, Menteri Sosial Pimpin Upacara Tabur Bunga di Atas KRI RJW-992
Keterangan Gambar : Menteri Sosial Tri Rismaharini dan Wakasal Laksamana Madya TNI Erwin S Aldedharma tabur bunga di perairan Laut Jakarta dalam rangka Hari Pahlawan 2023. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Hari Pahlawan 2023 merupakan waktu yang tepat untuk merenungkan kontribusi kita dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang diperjuangkan oleh para pahlawan dengan berkorban jiwa dan raganya.
Memperingati Hari Pahlawan, Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Erwin S. Aldedharma mendampingi Menteri Sosial Tri Rismaharini mengikuti Upacara Tabur Bunga di laut dari atas KRI Radjiman Wedyodiningrat-992 (KRI RJW-992) di tengah Perairan Laut Jakarta, Jumat (10/11/2023).
Baca Lainnya :
- 22 Mahasiswa Palestina Dapat Beasiswa di Unhan, Disambut Menhan Prabowo Subianto0
- Diterima Presiden Jokowi, PWI Pusat Laporkan Program Kerja dan Kompetensi Wartawan0
- Galang Dukungan Pencalonan Indonesia di Dewan IMO, Menhub Undang 23 Dubes0
- Indonesia Resmi Jadi Anggota FATF, Jokowi: Menuju Tata Kelola Rezim Anti Pencucian Uang0
- Orasi Lantang Anies Baswedan di Monas Mendunia: Free Free Palestine, Stop Zionist Israel!0
Upacara ini juga diikuti oleh Panglima Kolinlamil Laksamada Muda (Laksda) TNI Edwin, para pejabat TNI - Polri, pejabat di jajaran pemerintah pusat dan Pemerintah Kota Jakarta Utara.
Upacara di awali dengan penghormatan kepada para pahlawan, dilanjutkan dengan mengheningkan cipta dan pelarungan karangan bunga, yang dipimpin langsung oleh Mensos RI Tri Rismaharini.
Hari Pahlawan tahun ini mengambil tema "Semangat Pahlawan untuk Masa Depan Bangsa dalam Memerangi Kemiskinan dan Kebodohan". Maknanya supaya kita sebagai bangsa Indonesia dapat merenungkan peran para pahlawan kusuma bangsa dalam memandu kita menuju masa depan yang lebih baik. Para pahlawan tidak hanya berjuang untuk kemerdekaan fisik tetapi juga untuk kemerdekaan ekonomi dan intelektual.
"Pengambilan tema tersebut untuk pahlawan saat ini yang sedang memerangi kemiskinan dan kebodohan karena itu adalah musuh utama ke depan supaya bangsa Indonesia bisa lebih semangat memerangi kemiskinan dan kebodohan”, ungkap Tri Rismaharini kepada awak media.
Lebih lanjut Mensos menyampaikan, bahwa semua bisa jadi pahlawan. Seperti contoh saat media memberikan informasi untuk seseorang yang mempunyai masalah dan kemudian mereka terselamatkan karena informasi itu, maka media tersebut dapat dikatakan sebagai seorang pahlawan.
Pintu gerbang kemerdekaan yang telah diperjuangkan dan dibuka lebar oleh para pahlawan, harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para generasi muda penerus bangsa untuk bergerak dalam mewujudkan cita-cita kemerdekaan.
Dengan semangat para pahlawan yang dapat memperjuangkan bangsa Indonesia, harus bisa menjadi inspirasi bagi semua generasi penerus bangsa dalam memerangi kemiskinan.
Ciptakan kesetaraan dan lapangan pekerjaan, serta menginspirasi generasi muda penerus bangsa memerangi kebodohan untuk mendapatkan pendidikan yang lebih baik dengan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui ilmu pengetahuan dan literasi.
Peringatan Hari Pahlawan yang diperingati setiap tanggal 10 November oleh seluruh bangsa Indonesia ini erat kaitannya dengan peristiwa pertempuran yang terjadi di Surabaya.
Pertempuran ini berkobar setelah rakyat Surabaya mendapat ultimatum sekutu yang isinya bahwa semua pimpinan bangsa Indonesia dan para pemuda di Surabaya harus menyerahkan senjata, menghentikan perlawanan dan datang selambat-lambatnya tanggal 10 November 1945, pukul 06.00 pagi pada tempat yang telah ditentukan.
Namun ultimatum itu tidak digubris oleh rakyat Surabaya. Sehingga terjadilah pertempuran Surabaya yang sangat dahsyat pada tanggal 10 November 1945, selama lebih kurang tiga minggu lamanya. Peristiwa ini merupakan konflik militer antara pasukan Indonesia dan pasukan Sekutu yang mencoba menguasai kembali Indonesia.
Pertempuran itu merupakan salah satu momen penting dalam sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia yang menjadi simbol nasional atas perlawanan Indonesia terhadap kolonialisme dan imperialisme.
Pertempuran tersebut juga membangkitkan semangat nasionalisme dan tekad bangsa Indonesia untuk memperjuangkan kemerdekaannya. Tanggal 10 November ditetapkan sebagai Hari Palawan berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 untuk memperingati dan mengenang jasa serta pengorbanan para pahlawan. (Riz/Oryza)