- Cuaca Ekstrem, ASDP Ingatkan Pengguna Transportasi Laut Utamakan Keselamatan
- Kapal Asing Diduga Palsukan Dokumen Diamankan KRI Bung Tomo-357
- KKP Hibahkan 2 Kapal Asing Bekas Illegal Fishing ke Pemkab Deli Serdang
- Penyematan Nations Medal Satgas TNI KONGA di Lebanon, Kasal: Komitmen Teguh Kami Bangun Perdamaian
- Latihan Gabungan SAR Instansi Maritim, Siaga Hadapi Hondisi Darurat
- 2 Kapal Pengangkut Nikel Dibekuk KRI Bung Hatta-370, Ini Penyebabnya
- Kolinlamil Bentuk Klub Panahan SWAT, Genjot Kemampuan Atlet Raih Prestasi Gemilang
- Duaar! Dentuman Meriam KRI Teluk Ambonia-503 Memecah Keheningan Laut Jawa
- Libur Nataru 2025/2026, ASDP Perkuat Integrasi Jalur Sumatera-Jawa-Bali
- 1,5 Kg Sabu Malaysia Nyaris Diselundupkan, Digagalkan TNI AL di Tanjung Balai Asahan
Gunung Anak Krakatau Menggeliat Lagi, Masyarakat Diimbau Waspada

Keterangan Gambar : Gelombang laut di Selat Sunda antara perairan Lampung dan Banten, Minggu (22/1/2023) sebelum Gunung Anak Krakatau erupsi, cukup tinggi. Goyangan kapal terasa lebih kencang membuat sejumlah penumpang pusing. Foto: indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMB),LAMPUNG: Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda, Provinsi Lampung, sejak Minggu (22/1/2023) malam menggeliat lagi dan beberapa kali mengalami erupsi.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mencatat erupsi terekam pada Senin pukul 00.41 WIB dan pukul 04.42 WIB. Namun abu letusannya tidak teramati.
Pantauan indonesiamaritimenews.com beberapa jam sebelum erupsi, gelombang di Selat Sunda antara perairan Lampung dan Banten terasa cukup tinggi. Penumpang kapal ferry merasakan pusing akibat goyangan kapal yang terasa cukup kuat dan sesekali terasa seperti membentur benda keras.
Baca Lainnya :
- TNI AL dan US Navy Chaplain Tukar Pengalaman Soal Membina Mental Prajurit0
- Pesawat SAM Air Bawa 11 Penumpang Tergelincir di Papua, Ban Pecah Sayap Patah 0
- 340.411 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek Liburan Imlek 20230
- Tambak Udang Modern Bakal Dibangun di Sumba Timur, Menteri KP: Dongkrak Ekonomi Rakyat0
- Peduli Yatim dan Dhuafa De Nasti Cafe Berbagi0
Kepala Pos Pantau Gunung Anak Krakatau di Hargopancuran, Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan, Andi Suardi, mengatakan erupsi beberapa kali terjadi.
Erupsi kembali terjadi pada pukul 06.07 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau 457 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Letusan yang terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 80 detik, menimbulkan kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke timur.
Kemudian pada pukul 07.01 WIB, Gunung Anak Krakatau kembali batuk-batuk. Kali ini tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau 457 mdpl dan kolom abu berwarna kelabu tebal mengarah ke timur. Erupsi terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 50 mm dan durasi 27,5 detik.
Anak Krakatau mengalami erupsi lagi pada pukul 07.59 WIB, dengan tinggi kolom letusan sekitar 500 meter di atas puncak atau kurang lebih 657 mdpl dan kolom abu kelabu hingga kelam tebal mengarah ke tenggara. Erupsi terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 60 mm dan durasi 143 detik.
Selanjutnya, pukul 08.08 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 457 mdpl dan kolom abu kelabu hingga hitam tebal mengarah ke tenggara. Letusan itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 121 detik.
Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada pukul 09.28 WIB dengan tinggi kolom letusan sekitar 300 meter di atas puncak atau kurang lebih 457 mdpl dan kolom abu kelabu tebal mengarah ke tenggara. Letusan itu terekam seismograf memiliki amplitudo maksimum 53 mm dan durasi 38 detik.
PVMBG menyarankan masyarakat, pengunjung, wisatawan, maupun pendaki tidak mendekati Gunung Anak Krakatau atau beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah aktif. Gunung api tersebut statusnya kini Siaga (Level III).(Riz/Oryza)











