- Hari Dharma Samudera 2025, Koarmada RI Gelar Baksos, Bakkes dan MBG di Pesantren Al Fatah Cileungsi
- Hari Dharma Samudera 2025, Sejarah Perjuangan Prajurit Jalasena Pertahankan Kedaulatan Negara
- Tumbuh 7 %, Pelindo Terminal Petikemas Catat Kontainer Domestik Terbesar
- Pelindo Regional 2 Peringati Bulan K3, Keselamatan Kerja Investasi Strategis Perusahaan
- Mandat PBB, KRI SIM-367 Lanjutkan Misi Perdamaian Dunia di Lebanon
- Penumpang Nataru 2024-2025 Naik 3,41 %, Pelindo Multi Terminal Branch Parepare Beri Layanan Optimal
- Longsor di Kota Batam, Prajurit TNI AL Menggelar Aksi Tanggap Darurat
- Kasal Sambut Kunjungan Kehormatan Panglima Tentera Laut Diraja Malaysia, Ini yang Dibahas
- Kunjungi Mabesal Cilangkap, Menteri PPN: Kekuatan TNI AL Perlu Makin Dimantapkan
- Tegas! 600 Prajurit TNI AL dan Masyarakat Pesisir Bongkar Patok Pagar Laut 30 Km di Tangerang
Speed Boat Bawa PMI ke Malaysia Dikejar Tim TNI AL, 7 Orang Diamankan
Keterangan Gambar : Tim Gabungan TNI AL yaitu Tim Fleet One Quick Respond (F1QR) Lantamal IV Batam dan Lanal Bintan di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mengamankan 7 pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim ke Malaysia. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenees.com (IMN), KEPULAUAN RIAU: Tim Gabungan TNI AL yaitu Tim Fleet One Quick Respond (F1QR) Lantamal IV Batam dan Lanal Bintan di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mengamankan 7 pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim ke Malaysia.
Mereka diamankan pada Sabtu (16/9/2023) sesaat setelah High Speed Craft (HSC) yang mereka tumpangi kandas di pelabuhan rakyat Sungai Gentong, Tanjung Uban, Kepri.
Baca Lainnya :
- Ngeri! Kapal KMP Mutiara Berkah I Terbakar di Merak, 149 Penumpang Dievakuasi Pakai Crane0
- Kapal Kargo Terbakar di Pelabuhan Sunda Kelapa0
- Kapal Isap Tenggelam di Bangka Belitung, 18 ABK Dievakuasi TNI AL0
- Arist Merdeka Sirait, Ketua Umum KOMNAS Anak Tutup Usia0
- KM Dewi Noor 1 Tenggelam, Kapal Patroli KPLP Dikerahkan Cari Korban 0
Komandan Lanal Bintan Letkol Laut (P) Gita Muharam menjelaskan kronologis penggagalan pengiriman PMI non prosedural ini berawal dari hasil pengumpulan informasi masyarakat dan data intelijen.
Selanjutnya ditugaskan Tim F1QR Lantamal IV Batam untuk melaksanakan penyekatan di sekitar Karang Pasco Perairan Pulau Bintan.Tim F1QR Lanal Bintan melaksanakan penyekatan di Perairan Tanjung Uban yang diduga area tersebut berpotensi digunakan sebagai jalur pelintasannya.
Beberapa saat kemudian, Tim F1QR Lantamal IV Batam melihat High Speed Craft (HSC) mencurigakan sedang melintas dengan kecepatan tinggi mengarah ke perbatasan. Selanjutnya dilakukan pengejaran terhadap HSC yang terlihat membawa beberapa orang penumpang, yang diduga PMI non prosedural.
Tim terus mengejar dan menghalau hingga HSC tersebut berbelok masuk ke daratan Sungai Gentong Tanjung Uban. Speed HSC milik terduga pelaku penyelundupan PMI berhasil dikandaskan di sekitar pelabuhan rakyat Sungai Gentong, Tanjung Uban, Tekong.
Namun, para Anak Buah Kapal (ABK), dan para PMI non prosedural tersebut langsung berhamburan melarikan diri ke daratan. Tim gabungan segera melaksanakan penyisiran di lokasi kejadian dan berhasil mengamankan 7 orang PMI non prosedural.
Berdasarkan keterangan awal dari salah satu PMI tersebut mereka seluruhnya ada 14 orang yang rencananya akan diselundupkan ke Malaysia. Setelah selesai dilaksanakan pemeriksaan awal, 7 orang calon PMI non prosedural diserahkan ke Balai Pelayanan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Kepulauan Riau untuk proses lebih lanjut.
Sementara itu, Tekong, para ABK dan 7 orang PMI ilegal yang belum ditemukan lainnya hingga saat ini masih terus dalam pencarian.
Selain mengamankan 7 PMI non prosedural Lanal Bintan juga mengamankan barang bukti berupa Speed Boat tanpa nama berwarna hitam dengan mesin 200 PK (2 unit) merk Yamaha yang diduga digunakan oleh terduga pelaku untuk menyelundupkan manusia ke Malaysia.
Dalam dua bulan terakhir TNI AL telah berkali-kali mengamankan dan menggagalkan pengiriman PMI non prosedural ke negara tetangga lewat pelintasan laut maupun darat sekitar pesisir dan pelabuhan. Hal ini diperlukan sinergitas semua pihak dalam pengawasan terhadap praktik penyelundupan pekerja migran utamanya di daerah perbatasan.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali mengapresiasi atas kerja keras jajaran prajurit TNI AL yang tengah bertugas di wilayah perairan Indonesia. Kasal menekankan untuk terus meningkatkan kewaspadaan serta merespon cepat atas informasi yang diterima, dalam hal ini upaya pengiriman PMI non prosedural ke negara tetangga. (Riz/Oryza)
Tim Gabungan TNI AL yaitu Tim Fleet One Quick Respond (F1QR) Lantamal IV Batam dan Lanal Bintan di Tanjung Uban, Kabupaten Bintan, Kepulauan Riau, mengamankan 7 pekerja migran Indonesia (PMI) yang akan dikirim ke Malaysia. Foto: Dispenal