Sambangi Pelindo di Tanjung Priok, Pramono Anung: Jangan Sampai Kemacetan Horor Terulang

By Indonesia Maritime News 16 Mei 2025, 15:03:17 WIB Pelabuhan
Sambangi Pelindo di Tanjung Priok, Pramono  Anung: Jangan Sampai Kemacetan Horor Terulang

Keterangan Gambar : Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Dirut PT Pelindo (Persero), Arif Suhartono. Foto: Diskominfo DKI



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung mengingatkan Pelindo agar horor macet di kawasan Tanjung Priok jangan terulang lagi. Hal itu ditegaskannya saat berkunjung ke kantor PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) di Jakarta Utara.

Pramono mengajak Pelindo bersama-sama mengantisipasi kemacetan lalu lintas. Ia meminta agar kemacetan yang terjadi pada 17-18 April 2025 tidak terulang kembali.

Baca Lainnya :

"Intinya, saya meminta kerja sama dengan Pelindo, jangan sampai kemacetan yang horor itu terulang kembali," kata Pramono di kantor Pelindo, Jakarta Utara, Jumat (16/5/2025).

"Saya meminta kerja sama dengan Pelindo, jangan sampai kemacetan yang horor itu terulang kembali, sehingga kita tangani secara bersama-sama, kita lakukan preventif," sambung mantan Sekretaris Kabinet di era Presiden Jokowi ini.

Ia juga mendukung penuh usulan integrasi jalan tol Cibitung-Cilincing, karena dinilai akan memberikan dampak positif dalam mengurangi kemacetan, terutama di kawasan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

"Pemerintah DKI akan memberikan dukungan sepenuhnya, karena itu akan memberikan dampak yang sangat positif supaya begitu keluar tidak langsung ke jalan arteri," ujar Pramono.

Politisi PDIP ini juga sempat melihat berbagai fasilitas yang dimiliki PT Pelindo, dan melihat langsung pusat pengendalian operasional Pelabuhan Tanjung Priok.

Dalam kunjungan tersebut Pramono juga menyinggung permasalahan lama terkait tukar guling aset antara Pelindo dan Pemprov Jakarta yang belum terselesaikan selama 30 tahun.

"Pak Dirut, PR 30 tahun kita yang belum selesai, yaitu tukar guling antara Pelindo dengan Pemda DKI. Saya akan segera selesaikan, mudah-mudahan, apa yang menjadi komitmen DKI segera bisa dilakukan, dan demikian juga dengan komitmen dari Pelindo," kata Pramono kepada Direktur Utama PT Pelindo, Arif Suhartono.

Langkah Perbaikan

Sementara itu Direktur Utama (Dirut) Pelindo, Arif Suhartono mengakui, kemacetan yang terjadi disebabkan kesalahan perencanaan operasi di salah satu terminal. 

Namun, kata dia, Pelindo telah mengambil langkah-langkah perbaikan, termasuk penerapan sistem traffic control berbasis perencanaan, dan mendorong penggunaan terminal booking system untuk mengatur kedatangan truk sehingga tidak terjadi penumpukan antrean.

"Memang ada salah satu terminal di Tanjung Priok, agak sedikit ceroboh dalam melakukan perencanaan operasi. Tapi, dengan kenyataan tersebut, kami melakukan pembelajaran bahwa saat ini di terminal ini, di tempat ini, dilakukan traffic and control," jelas Arif.

Diungkapkan Arif, Pelindo kini mengembangkan sistem traffic control berbasis perencanaan mingguan. Setiap terminal diwajibkan melaporkan radar kegiatan untuk mendeteksi potensi kemacetan sehingga bisa dilakukan mitigasi kemacetan dan segera berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk KSOP, kepolisian, dan Pemprov DKI.

"Kami melakukan pembelajaran bahwa saat ini di terminal ini, di tempat ini, dilakukan traffic and control," ungkap Arif.

Sedangkan untuk solusi jangka panjang, Pelindo meminta dukungan Pemprov DKI Jakarta dalam mengintegrasikan jalan tol Cibitung-Cilincing dan jalan tol Cikampek. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi tekanan lalu lintas di jalan arteri, mengingat sekitar 60 persen truk kargo ke Tanjung Priok berasal dari arah timur.

"Kami juga mohon dukungan dari Pak Gubernur terkait integrasi Jalan Tol Cibitung-Cilincing dan Cikampek. Mengingat 60 persen kargo ke Tanjung Priok berasal dari timur, maka integrasi ini sangat penting agar lalu lintas di arteri lebih lancar," ucap Arif.

"Jalan tol ini menjadi sangat-sangat penting dan tentunya kalau ini tarifnya akan lebih efisien, dan akan menjadikan di sekitar Tanjung Priuk lebih bagus," tandas Arif.

Seperti diketahui, kemacetan luar biasa  terjadi sejak Kamis (17/4) dini hari selama dua hari berturut-turut di kawasan Jakarta Utara. Horor macet terjadi di beberapa ruas jalan antara lain Jalan Yos Sudarso, Marunda, Enggano, Plumpang, dan di kawasan Pelabuhan Tanjung Priok. Kemacetan ini bersumber dari aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok.

Kemacetan parah mulai mencair menjelang Jumat (18/4) dini hari  setelah polisi melakukan upaya rekayasa lalu lintas. (Bow/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook