- Restrukturisasi Pengurus, Kesit: PWI Jaya Rumah Bersama, Nyalakan Semangat Persaudaraan
- Layanan Adhoc ke Tiongkok, OVP Shipping dan IPC TPK Perkuat Jalur Dagang Asia
- Wisuda Universitas Hang Tuah, Kasal Apresiasi Akreditasi Unggul Sejumlah Program Studi
- Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng Universitas Lambung Mangkurat
- KTT Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Upaya Perdamaian dan Rekonstruksi Gaza
- TPK Kupang Catat Arus Peti Kemas 96.205 TEUs, Kinerja Bongkar Muat Meningkat
- Kontingen Garuda 2025 Terima Medali Penghargaan PBB di Lebanon, Merah Putih Berkibar
- KRI John Lie-358 dan Angkatan Laut India Unjuk Kekuatan Pertahanan Maritim
- Di Tangan Pelaku UMKM, Limbah Ban Bekas Hibah PT TPK Diolah Jadi Kreasi Meraup Cuan
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo
Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng Universitas Lambung Mangkurat

Keterangan Gambar : PT Pelindo Terminal Petikemas berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat dalam menangani krisis sampah. Foto: TPK
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BANJARMASIN: PT Pelindo Terminal Petikemas berkolaborasi dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Lambung Mangkurat dalam menangani krisis sampah.
Kedua pihak meluncurkan program “Pendampingan Penanganan Darurat Sampah dan Edukasi Masyarakat” sebagai respons terhadap krisis pengelolaan sampah di Kelurahan Telaga Biru, Kota Banjarmasin.
Krisis tersebut terjadi pasca-penutupan Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Basirih pada Februari 2025 yang menyebabkan terganggunya sistem pembuangan sampah domestik. Akibatnya timbunan sampah rumah tangga tidak lagi tertangani dengan baik.
Baca Lainnya :
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo0
- Dirjenhubla:TKBM Tulang Punggung Logistik Nasional Harus Mendapatkan Perhatian Serius0
- Ramah Lingkungan & Tingkatkan Layanan, Petikemas TPK Koja Tumbuh 1,53% Optimistis Capai 1 Juta TEUs 0
- Pelindo Regional 4 Gelar Standardisasi Audit, Tingkatkan Kualitas Pengawasan0
- Pelindo Sukseskan MotoGP Mandalika 2025 Pastikan Pelabuhan Lembar Lancar, Aman dan Efisien0
Program ini sebagai bagian program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) perusahaan dilaksanakan melalui pendampingan teknis dan edukatif untuk menangani timbunan sampah akibat keterbatasan fasilitas penampungan sampah sementara (TPS) dengan cara pengelolaan sampah berbasis 3R (Reduce, Reuse, Recycle) kepada masyarakat di 44 RT Kelurahan Telaga Biru.
SVP Sekretariat Perusahaan PT Pelindo Terminal Petikemas, Widyaswendra, menjelaskan tumpukan sampah yang muncul akibat krisis ini akan membawa konsekuensi nyata terhadap kondisi lingkungan, sosial, dan ekonomi masyarakat.
"Pelindo Petikemas hadir untuk membantu masyarakat sekitar khususnya Kelurahan Telaga Biru, Kota Banjarmasin dengan memberikan edukasi juga pendampingan langsung,” ujarnya.
Melalui pendampingan dan edukasi yang dilakukan diharapkan dapat membangun kesadaran kolektif sekaligus meningkatkan kapasitas warga dalam mengelola sampah secara mandiri dan partisipatif.
“Kami percaya bahwa penanganan isu sampah membutuhkan gotong royong semua pihak sehingga kami menggandeng perguruan tinggi, pemerintah, dan juga melakukan pendekatan berbasis pemberdayaan komunitas," sambung dia.
Melalui intervensi edukasi, pelibatan kader lingkungan, serta penguatan koordinasi kelembagaan lokal, diharapkan tercipta ekosistem pengelolaan sampah berbasis komunitas yang lebih adaptif, inklusif, dan berkelanjutan.
Dr. Irwansyah, S.Sos, M.Si., selaku Ketua Tim Pelaksana Program Kolaborasi ULM menyatakan Universitas Lambung Mangkurat menyambut baik dan mengapresiasi kolaborasi bersama PT Pelindo Terminal Petikemas dalam menghadirkan solusi nyata terhadap persoalan darurat sampah di Kota Banjarmasin.
"Kolaborasi ini menjadi bentuk nyata dari semangat sinergi antara dunia akademik, industri, dan masyarakat untuk menumbuhkan kepedulian serta aksi kolektif dalam menjaga keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Alive Yoesfah Love juga menyambut baik adanya program ini. "Atas nama pemerintah Kota Banjarmasin mengapresiasi setiap gerakkan masyarakat yang peduli terhadap lingkungan," kata Alive.
Program TJSL yang diluncurkan oleh PT Pelindo Terminal Petikemas yang berkolaborasi dengan perguruan tinggi dan masyarakat dalam pemilahan sampah, menurut Alive adalah salah satu langkah nyata bagaimana kepedulian dunia usaha, dunia pendidikan dan pemerintah dalam mengedukasi masyarakat dapat bertanggung jawab terhadap paling tidak lingkungan dimana mereka bersosialisasi.
Semua pihak berharap kolaborasi antara PT Pelindo Terminal Petikemas, Universitas Lambung Mangkurat, pemerintah daerah, dan masyarakat ini tidak hanya menjadi solusi darurat bagi Telaga Biru, tetapi juga menjadi model kolaboratif yang sukses dan dapat direplikasi untuk penanganan isu lingkungan berkelanjutan di daerah lain. (Bow/oryza)
