- Jempol! Prajurit Petarung Pasukan Marinir 3 Raih Penghargaan Terbaik di Lebanon
- Presiden Prabowo: Desa dan Pulau Terpencil Akan Punya Energi Swasembada
- Geliat Ekonomi Sulawesi, Pelindo Dorong Peran Pelabuhan Makassar jadi Gerbang Utama Ekspor KTI
- PELNI Sabet 2 Penghargaan di ajang TJSL & CSR Award 2025 BUMN Track
- Bidik Pasar Global, Udang Kebumen dan Nusa Dewa Curi Perhatian di Shrimp Summit 2025 Bali
- Perkuat Tata Kelola Laut, KKP Luncurkan NSDL di Platform e-Milea, Ini Fungsinya
- Tingkatkan Pelayanan Transportasi Laut, Kemenhub Pacu Pekerjaan Pengerukan di Pulau Baai
- Ini Langkah Strategis TTL Bina UMKM Sabet 4 Kategori BUMN Award 2025
- Audit IMSAS 2025, Kemenhub: Hasil Evaluasi Memuaskan
- Menteri Trenggono-Gubernur Dedi Mulyadi Sepakat Revitalisasi 20 Ribu Ha Tambak Pantura
Perkuat Tata Kelola Laut, KKP Luncurkan NSDL di Platform e-Milea, Ini Fungsinya

Keterangan Gambar : Direktur Konservasi Ekosistem Ditjen Pengelolaan Kelautan, Firdaus Agung. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) telah meluncurkan pelatihan Ocean Account atau Neraca Sumber Daya Laut (NSDL) melalui platform pembelajaran daring internal, e-Milea.
Tujuannya untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam menyusun dan memanfaatkan data neraca laut sebagai dasar kebijakan kelautan yang berkelanjutan dan berbasis bukti.
Baca Lainnya :
- Menteri Trenggono-Gubernur Dedi Mulyadi Sepakat Revitalisasi 20 Ribu Ha Tambak Pantura0
- Pendangkalan Laut di Pulau Baai Bikin Konektivitas Terganggu, Polda Bengkulu Kerahkan Bantuan 0
- KKP Kembangkan Sistem Pelacakan Hasil Perikanan Berstandar Global0
- Masyarakat Berperan Aktif Berantas Illegal Fishing di Natuna Utara0
- Lulusan Satuan Pendidikan Kelautan dan Perikanan Jangan Takut Nganggur, Ini Strategi KKP0
Direktur Konservasi Ekosistem Ditjen Pengelolaan Kelautan, Firdaus Agung, menngatakan pelatihan NSDL merupakan bagian dari strategi nasional mempercepat implementasi ekonomi biru. Peluncuran pelatihan ini juga merupakan tindak lanjut komitmen Indonesia dalam Joint Declaration: Pledge to Advance Ocean Accounts by 2030 yang diumumkan pada UN Ocean Conference ke-3 (UNOC-3) di Nice, Perancis pada 9 - 13 Juni 2025.
“Ini mendukung perluasan kawasan konservasi laut dan pencapaian Kunming-Montreal Global Biodiversity Framework melalui valuasi keanekaragaman hayati. Melalui e-Milea, kami mendorong keterlibatan lintas sektor agar NSDL dapat dioperasionalisasikan secara luas dengan dukungan global,” ungkapnya dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Data Ekonomi dan Ekologi
NSDL merupakan pendekatan integratif yang menggabungkan data ekonomi dan ekologi kelautan. Pendekatan ini mencakup pengukuran aset lingkungan seperti mangrove, lamun, dan terumbu karang; pemanfaatan oleh sektor seperti perikanan dan pariwisata; serta dampak kegiatan manusia terhadap laut.
Sejak 2021, KKP telah mengembangkan dan menguji coba NSDL di sejumlah kawasan konservasi laut percontohan. Hasilnya menjadi pondasi awal dalam penguatan tata kelola laut yang terintegrasi, berbasis spasial, dan adaptif terhadap perubahan.
Melalui e-Milea, pelatihan NSDL menghadirkan materi komprehensif seperti dasar ekosistem laut, neraca ekonomi-lingkungan, konteks internasional dan nasional, serta aspek legal terkait NSDL. Peserta juga dibekali keterampilan teknis penyusunan neraca berbasis GIS maupun tabel ekonomi, serta pengelolaan data melalui dashboard interaktif.
Terbuka Untuk Semua ASN KKP
Pelatihan ini terbuka bagi seluruh ASN KKP lintas unit teknis dan perencanaan, serta pegawai K/L lain yang memiliki akses ke platform asnunggul.lan.go.id. Kehadiran NSDL di e-Milea menjadi sarana strategis membangun literasi kelautan yang solid, menuju pengelolaan kawasan konservasi laut yang adaptif, berbasis data, dan seimbang.
Kepala BDA Sukamandi BPPSDMKP, R. Hernan Mahardhika menekankan bahwa NSDL adalah instrumen strategis. “Ia bukan sekadar alat teknis, tapi jembatan antara sains, kebijakan, dan aksi di lapangan. Penguasaan NSDL penting bagi seluruh pelaksana pembangunan kelautan,” jelasnya.
Pelatihan ini menurut Hernan sejalan dengan pendekatan corporate university yang diatur dalam Kepmen KP 84/2024.
KKP menyatakan, peluncuran ini menegaskan komitmen memperkuat tata kelola laut yang sehat, produktif, dan inklusif, sesuai penyampaian Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono di banyak kesempatan.
Pelatihan NSDL di e-Milea diharapkan menjadi pendorong utama dalam mewujudkan keseimbangan antara keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat pesisir sebagai fondasi ekonomi biru Indonesia. (Arry/Oryza)
