- Lagi, Penyelundupan 71 Pekerja Migran dari Malaysia Digagalkan Tim F1QR
- Wujudkan Transformasi Digital Pelabuhan di Timur Indonesia, ILCS Dukung Implementasi TOS Nusantara d
- Strategi Pelindo Layani Pemudik Lebaran 2025 di 63 Terminal, Diskon Hingga Gratis Layanan Pelabuhan
- Mudik Lebaran 2025, Hampir 2 Juta Tiket KA Jarak Jauh Terjual, Ini 10 Rute Favorit
- 196 Pegawai KAI Group Peroleh Transfer Knowledge Pengoperasian Whoosh
- Mudik Lebaran 2025 KAI Daops I Tambah Kereta, Sediakan 1.858 Perjalanan Jarak Jauh
- TOS Nusantara Diterapkan di Terminal Petikemas Jayapura, Layanan Lebih Mudah
- Mudik Lebaran 2025, Penjualan Tiket Kapal PELNI Sudah Mencapai 121.125 Pax
- Catat! Mudik Lebaran 2025, Kapal Express Merak-Bakauheni Diskon 36 Persen
- Irjen TNI - Letjen Saleh Mustafa
Operator Transportasi Harus Pastikan Aspek Keselamatan Hadapi Lebaran

Keterangan Gambar : Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi.Fot: Ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),JAKARTA: Menghadapi Hari Raya Idul Fitri 2022 atau 1443 Hijriah, operator transportasi harus memastikan aspek keselamatan di jalan raya. Selain kelaikan kendaraan, kondisi kesehatan sopir juga harus menjadi perhatian.
Minat mudik masyarakat tahun ini diperkirakan cujup tinggi mengingat sudah dua tahun belakangan masyarakat dilarang mudik Lebaran akibat pansemi Covid-19. Halnini diungkapkan oleh Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Ditjen Perhubungan Darat yang diselenggarakan pada Selasa (22/3/2022).
“Pada tahun ini keinginan masyarakat untuk mudik sangat tinggi. Selain kita harus intensif berkoordinasi dengan Satgas Penanganan Covid-19 terkait penerapan prokes, juga harus mengintesifkan pengecekan terkait aspek keselamatan,” kata Menhub.
Baca Lainnya :
- Sosmed Diramaikan saling Minta Maaf Sebelum Ramadhan.Apa Hukumnya?0
- Siap-siap, Pertamax Bakal Naik Rp16.000 Diprediksi Mulai Besok0
- Sopir Bus AKAP Banyak Darah Tinggi, Ini Penyebabnya0
- Kinerja Pelindo Regional 2 Pelabuhan Panjang Menunjukan Angka Positif Tahun 2021.Ini Datanya0
- Dipecat IDI, Tanggapan Terawan Bikin Adem0
Pengecekan ramp check terhadap kelaikan angkutan jalan seperti bus, harus dilakukan dengan detail dan dilakukan sejak dini. “Dalam diskusi dengan Kakorlantas, ramp check khususnya kepada bus pariwisata harus dilakukan. Jangan abai, karena kalau sudah dekat-dekat lebaran kita susah untuk mengontrol. Kita tidak ingin nanti tiba-tiba ada kejadian (kecelakaan),” ubgkap Budi Karya.
Selin itu Menhub meminta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) bekerja sama dengan Dinas Perhubungan di Daerah dan juga Kemenkes, untuk memeriksa kesehatan para pengemudi bus di terminal. “Kita ingin supir diperiksa kesehatannya, apakah ada darah tinggi, atau penyakit lainnya, yang dapat membahayakan keselamatan. Pastikan mereka dalam keadaan sehat, berkendara dengan santun, tidak ugal-ugalan,” ucap Menhub.
Kepada jajaran Ditjen Perhubungan Darat, Menhub juga menyampaikan arahan dalam melaksanakan program kerjanya di tahun 2022. Pertama, memastikan program yang dijalankan dapat dirasakan langsung manfaatnya oleh masyarakat. “Kalau bangun terminal atau bus penumpangnya banyak dan tempatnya bersih. Kita ingin angkutan bus makin diminati masyarakat,” tegas Menhub.
Kedua, meningkatkan konektivitas antar moda transportasi jalan dengan moda lainnya seperti kereta api. Ketiga, berkolaborasi dengan sejumlah pihak, yakni: akademisi, daerah, swasata, masyarakat dan unsur terkait lainnya untuk terus meningkatkan minat masyarakat menggunaan angkutan jalan.
Arahan lainnya, mengantisipasi terbatasnya alokasi anggaran APBN dengan membentuk Badan Layanan Umum pada sejumlah BPTD yang memiliki potensi, agar dapat secara mandiri meningkatkan pelayanannya tanpa harus mengandalkan APBN.
Sedangkan Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan, kegiatan rakornis dilakukan sebagai wadah konsolidasi di berbagai kebijakan dan langkah-langkah strategis Perhubungan Darat untuk dapat dilaksanakan dengan optimal.
Kegiatan tersebut diharapkan dapat menjadi sarana yang tepat bagi seluruh insan transportasi darat mulai dari pembuat kebijakan, pengamat transportasi atau akademisi, operator, asosiasi, hingga para petugas yang melaksanakan kebijakan dan pengawasan di lapangan. "Saling bersinergi menciptakan suasana transportasi darat maupun penyeberangan yang kondusif, aman, nyaman, serta berkeselamatan,” tandas Budi Setiyadi. ( Arry/ Oriz)
