- Pilkada Serentak 2024, Ini Kekuatan Kapal Perang dan Personel TNI AL yang Dikerahkan
- Jelang Libur Nataru 2024-2025, Ini Kesiapan ASDP Layani Lintasan Merak-Bakauheni
- TNI AL Jalin Erat, Selamat Datang Kapal Selam Rusia & Rescue Tugboat Alatau
- PELNI Tingkatkan Layanan Angkutan Cepat dan Terjangkau, Dukung Roda Ekonomi Antar Pulau
- ASDP Sabet Dua Penghargaan Stellar Workplace 2024, Ini Kuncinya
- Kemenhub Adakan Komite Aids to Navigation Fund ke 31 Kolaborasi Keselamatan Navigasi Selat Malaka
- Kapal Bersama 20 ABK Diselamat TNI AL Terapung-apung di Tengah Laut Papua
- Ini Pembahasan Pertemuan Kasal Bersama Panglima AL Kanada
- Tingkatkan Keselamatan Layanan Kapal Ro-Ro Pelindo Berkolaborasi KSOP Tanjung Perak
- Keselamatan Kerja TKBM Prioritas, Pelindo Terminal Petikemas Sosialisasi Safety Awareness Serentak
KKP Dorong Budidaya Ikan Sistem Bioflok di Pondok Pesantren
Keterangan Gambar : Kementerian Kelautan dan Perikanan mendukung budidaya ikan sistem bioflok di Pondok Pesantren Al Ishlah Bondowoso, Jatim. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN),BONDOWOSO: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong budidaya ikan sistem bioflok di Pondok Pesantren. Hal ini sebagai upaya menumbuhkan jiwa kewirausahaan serta meningkatkan ketahanan pangan dan pemenuhan gizi para santri.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono meninjau bioflok budidaya ikan di Pondok Pesantren Al Ishlah, Kabupaten Bondowoso Jawa Timur.
"Budidaya ikan sistem bioflok ini sangat menjanjikan keuntungan dan dapat menopang ketahanan pangan dan peningkatan gizi di kalangan santri. Apabila dilakukan sesuai dengan tahapan prosedur budidaya yang benar," ungkap Sakti dalam siaran tertulis, Sabtu (30/3/2024).
Baca Lainnya :
- Penyelundupan Puluhan Pekerja Ilegal Digagalkan TNI AL di Perairan Pertamina Tanjung Uban0
- KKP Gandeng BNN Cegah Gempuran Narkoba di Pulau Kecil Perbatasan0
- Tekan Inflasi Komoditas Perikanan, KKP Lakukan Ini0
- Perkuat Teknik Pembuktian Penyidikan Pidana Kelautan dan Perikanan, Ini Langkah KKP0
- Program Hilirisasi Sampah di Padang, KKP Kampanyekan Bulan Cinta Laut0
Budidaya ikan sistem bioflok di pesantren tersebut terus tumbuh. Jumlahnya bertambah dua kali lipat dari yang semula sebanyak delapan kolam yang diberikan KKP empat tahun lalu. Ukuran kolam bioflok rata-rata berdiameter 3 meter.
“Apabila usaha budidaya ikan dengan sistem bioflok ini bisa terus berkembang, KKP punya LPMUKP untuk meningkatkan kapasitas permodalan UMKM sektor kelautan dan perikanan. Nah kalau sudah memenuhi kriteria dan optimistis usaha budidaya ikan sistem bioflok berkelanjutan dan berkembang, bisa mengajukan permohonan pinjaman BLU LPMUKP. Nantinya skala usahanya dapat menjadi besar,” urai Trenggono.
Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu yang akrab disapa Tebe juga menjelaskan bahwa budidaya ikan sistem bioflok merupakan teknologi untuk memicu peningkatan produktivitas perikanan dan ketahanan pangan berprotein. Tentunya secara otomatis juga menghadirkan peluang untuk keterlibatan masyarakat yang lebih banyak.
“Budidaya ikan sistem bioflok di pondok pesantren ini sangat pas, agar asupan protein para santri lebih terpenuhi, karena anak-anak di pondok pesantren adalah anak-anak usia tumbuh yang membutuhkan protein tinggi untuk tumbuh kembang dan kecerdasan,” ungkap Tebe.
Ia menambahkan, budidaya ikan sistem bioflok selain dikonsumsi santri untuk tumbuh kembang dan kecerdasan, juga dapat menumbuhkan jiwa entrepreneur para santri. Ini sebagai bekal masa depan mereka sehingga ketika tamat dari pesantren bisa secara mandiri memenuhi kebutuhan pangan sekaligus usaha melalui budidaya ikan sistem bioflok.
Budidaya ikan sistem bioflok ini memiliki keunggulan di antaranya tingkat penggunaan pakan menjadi semakin efisien dan terbukti meningkatkan kepadatan dalam kolam. Kami berharap para santri bisa mendukung budidaya ikan sistem bioflok tersebut, bukan bermain main di area sekitar kolam.
"Tentunya hal penting yang harus diingat dalam budidaya ikan adalah ketekunan dalam pengecekan setiap harinya. Pencatatan merupakan tindakan yang penting dilakukan untuk mendokumentasikan hal penting yang terjadi selama budidaya,” pesan Tebe.
PENDAMPINGAN TEKNIS
Dirjen Tebe mengatakan KKP melalui UPT Direktorat Jenderal Perikanan Budi Daya (DJPB) akan terus melakukan pendampingan teknis agar teknologi bioflok tepat guna dan tidak keliru dalam penerapannya sehingga bisa terasa keunggulan dan keuntungannya.
Teknologi tersebut diyakini bisa meningkatkan pendapatan masyarakat secara signifikan dengan tetap mengutamakan prinsip keberlanjutan. Penerapan teknologi ini juga terbukti efektif dan efisien dalam penggunaan sumber daya air dan lahan.
“KKP akan terus mendukung Pondok Pesantren Al Ishlah dalam mengembangkan produksi budidaya ikan sistem bioflok yaitu salah satunya akan memberikan dukungan sarana dan prasarana lagi dari Balai Perikanan Budidaya Air Payau (BPBAP) Situbondo dan juga bantuan benih ikan yang berkualitas dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi,” tandas Tebe.
Hal senada disampaikan Kepala BPBAP Situbondo, Boyun Handoyo. Melalui budidaya ikan sistem bioflok, dia berharap pondok pesantren bisa menjadi inkubator bisnis usaha budidaya ikan yang berkelanjutan. Disamping itu, adanya bioflok di pondok pesantren juga dapat menjadi ajang untuk regenerasi pelaku budidaya dari generasi milenial.
“BPBAP Situbondo dan UPT DJPB khususnya yang membidangi budidaya ikan air tawar siap menerima amanah meningkatkan kontribusi masyakarat dalam mengembangkan teknologi budidaya ikan sistem bioflok. Tentunya Pondok Pesantren tidak perlu merasa khawatir dalam mengembangkan usaha budidaya ikan sistem bioflok. Keberadaan BPBAP Situbondo selalu siap mendukung dan tentunya dengan kolaborasi dan sinergi dari Pemerintah Daerah dan Penyuluh Perikanan,” ungkap Boyun Handoyo.
Boyun Handoyo menyampaikan tips agar usaha budidaya ikan sistem bioflok di pondok pesantren ini dapat dirasakan keuntungannya dan berkelanjutan baik ekonomi dan ramah lingkungan.
Beberapa strategi yang harus diperhatikan adalah penerapan pembenihan dan budidaya ikan yang baik sesuai dengan SOP Good Aquaculture Practice. Manajemen usaha juga perlu dijalankan untuk menjamin kesinambungan budidaya. Pengelola usaha seperti koperasi harus memiliki pengelola yang paham pasar, teknologi, pengelolaan SDM dan pengelolaan modal usaha.
Selain itu pentingnya pencatatan data dan dokumentasi segala hal yang terjadi selama budidaya supaya proses budidaya lebih informatif. Informasi tersebut nantinya bisa digunakan untuk memprediksi kemungkinan terjadinya penyakit, sehingga bisa dilakukan pencegahan. Melalui pencacatan juga dapat membantu memprediksi produktivitas budidaya.
BELAJAR AGAMA DAN WIRAUSAHA
Sementara itu, Perwakilan Pondok Pesantren Al Ishlah, Reza mengucapkan terima kasih kepada Kementerian Kelautan dan Perikanan yang terus mendukung santri dalam mengembangkan usaha budidaya ikan sistem bioflok.
“Alhamdulillah, kami di pondok pesantren bisa merasakan dapat belajar dan praktik langsung usaha budidaya ikan sistem bioflok selain belajar pendidikan keagamaan,” ungkap Reza.
Reza menambahkan, dengan adanya bantuan budidaya ikan sistem bioflok ini ia dan teman-temannya bisa belajar berwirausaha. Hal ini bisa menjadi modal pengetahuan setelah lulus dari pondok pesantren sehingga bisa mengembangkan usaha di kampung halaman masing-masing santri. (Arry/Oryza)