- H+5 Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, 3 Jenazah Ditemukan, Menhub: Pencarian Diperluas
- Sukses, Pelindo Uji Coba Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, KMP Pulo Tello Berhasil Masuk Dermaga
- Sukseskan Program Strategis Kelautan Perikanan, KKP Perkuat Peran Penyuluh
- KTT BRICS di Rio de Janeiro, Presiden Prabowo Dapat Ucapan Khusus dari Presiden Brasil
- KKP Lebarkan Sayap Ekspor Perikanan ke Vietnam, Korsel dan Kanada
- Hari ke-4 Operasi SAR, Kapal Perang TNI AL Temukan Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya
- Kapal Perang Singapura Masuki Indonesia, Kapal Rudal KRI Alamang-644 Awasi Ketat
- KKP Gandeng SEAFDEC Kurangi Pencemaran Mikroplastik di Laut
- BUMN Tambang Harus Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu, KKP: Denda Rp5 Juta/Hari
- Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS di Rio de Janiero, Momen Bersejarah
Dirut Pertamina: Kebakaran Depo Plumpang Berasal dari Pipa Inlet

Keterangan Gambar : Dirut Pertamina Nicke Widyawati saat rapat dengan pendapat dengan Komisi VI DPR RI membahas kebakaran Depo Plumpang. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN) JAKARTA: Kebakaran diserati ledakan Depo Pertamina Plumpang yang menewaskan 23 warga, berasal dari pipa inlet, bukan dari tangki. Investigasi penyebab kebakaran masih dilakukan oleh tim Pertamina dan tim dari lembaga lainnya serta aparat hukum.
Hal ini dijelaskan oleh Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati dalam rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (14/3/2023).
Ia mengungkapkan, insiden kebakaran di Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Plumpang, Jakarta Utara, Jumat (3/3) malam bukan berasal dari tangki BBM.
Baca Lainnya :
- Kemenhub Siapkan 585 Unit Bus Mudik Gratis dan Truk Angkutan Motor0
- Polisi Militer Kolinlamil Dibekali Pengetahuan Konvensi Jenewa Tentang Tawanan Perang0
- Bintara Remaja Kolinlamil Siap Mengawaki Kapal Perang0
- Waduh, Rektor Universitas Udayana Bali Tersangka Korupsi Sumbangan Mahasiswa Jalur Mandiri0
- Satgas TNI AL KRI FKO-368 Sukses Gelar Passage Exercise UNIFIL di Laut Mediterania0
"Insiden itu ada di mana ? itu kalau kita di pojok atas kanan, pas di belokan, di situ. Jadi, bukan di tangkinya tetapi di pipanya. Kalau dilihat ada pipa yang masuk ke dalam tangki tersebut. Di pipa inlet itu lah yang terjadi kebakaran," ungkap Nicke.
Diungkapkannya, tangki-tangki dan seluruh instalasi fasilitas yang ada di TBBM Plumpang masih aman, tidak terbakar. "Yang terbakar adalah pipa yang inlet saja," kata dia.
Menurut Nicke, kobaran api dapat dipadamkan dalam waktu 1 jam setelah kejadian, dilanjutkan dengan proses pendinginan. Setelah 3 jam dinyatakan aman pukul 04.00 sudah diaktifkan kembali. "Tetapi pipanya kami off-kan tidak digunakan."
Suplai BBM selanjutnya menggunakan pipa yang berasal dari laut untuk menjamin BBM tetap aman. "Sehingga untuk memastikan suplai BBM untuk 22 kabupaten/kota itu tetap terjamin walaupun ada insiden ini. Kami waktu itu menjalankan komitmen dan kami menyampaikan kepada masyarakat bahwa kami jamin suplai karena ini tadi tangki-tangkinya semuanya aman, kami langsung on-kan pengiriman yg dari laut," urai Nicke.
Penyebab kebakaran menurut Nicke, masih dilakukan investigasi baik oleh aparat penegak hukum, Ditjen Migas Kementerian ESDM dan juga tim dari Pertamina.
Nicke secara pribadi dan seluruh jajaran Pertamina meminta maaf atas insiden kebakaran tersebut. "Saya pribadi dan seluruh jajaran Pertamina ingin mengucapkan permohonan maaf, rasa prihatin, dan duka yang mendalam atas terjadinya insiden ini dan kami berusaha memberikan seluruh upaya terbaik untuk melakukan penanggulangan dari insiden yang tidak sama-sama kita inginkan ini," tandasnya. (Arry/Oryza)
