Beasiswa Pendidikan KKP, Solusi Membantu Pengentasan Kemiskinan di Pesisir

By Indonesia Maritime News 06 Nov 2025, 20:50:02 WIB Maritim
Beasiswa Pendidikan KKP, Solusi Membantu Pengentasan Kemiskinan di Pesisir

Keterangan Gambar : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melantik 295 orang siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), satuan pendidikan menengah lingkup KKP, Tahun Ajaran 2025/2026. Foto: KKP



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melantik 295 orang siswa Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM), satuan pendidikan menengah lingkup KKP, Tahun Ajaran 2025/2026.

Pelantikan secara hybrid di SUPM Tegal, Jawa Tengah, Selada (4/11/2025). Para siswa berasal dari lima sekolah di lima kota berbeda, yang berada di bawah Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KP), KKP.

Dari 555 peserta didik satuan menengah lingkup KKP itu, siswa yang dilantik terdiri dari:
- 60 orang dari SUPM Ladong, Aceh;
- 40 orang dari SUPM Pariaman, Sumatra Barat;
- 58 orang dari SUPM Kotaagung, Lampung;
- 59 orang dari SUPM Tegal, Jawa Tengah;
- 78 orang dari SUPM Waiheru, Maluku.

Baca Lainnya :

Para peserta didik merupakan anak pelaku utama kelautan dan perikanan. Mereka anak-anak nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan, serta petambak garam.

Kepala Pusat Pendidikan Kelautan dan Perikanan, Alan Frendy Koropitan mengatakan pendidikan kepada anak-anak nelayan dan pekerja kelautan dan perikanan, adalah wujud dari perhatian negara.

“Ini adalah wujud perhatian negara melalui KKP, lebih spesifik lagi saya katakan melalui UU Nomor 7/2016, yaitu pemberdayaan dan perlindungan nelayan, pembudidaya, pengolah, dan pemasar ikan serta petambak garam skala kecil,” ujar Alan Frendy Koropitan dalam  siaran resmi di Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Dijelaskan Alan, KKP juga diberikan tugas melalui Bapenas dalam hal pengentasan kemiskinan. Dari 200-an Kabupaten/Kota se-Indonesia yang tergolong miskin ekstrim itu kurang lebih 70 persennya berada di pesisir.

"Makanya yang terpilih ini selain dalam konteks pemberdayaan perlindungan nelayan kecil beserta keluarganya, di situ disebutkan ada bantuan beasiswa, juga kita berharap akan menjadi agen-agen perubahan di masa depan untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan,” sambung Alan.

Peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir ini bukan hanya teori. Pihaknya mendata dari tahun 2018-2024 jumlah lulusan SUPM yang bekerja di Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) dalam negeri sekitar 2.799 orang, DUDI luar negeri sekitar 1.348, melanjutkan kuliah sekitar 1.000 orang, berwirausaha hampir 500 orang, dan menjadi ASN/TNI/Polri sekitar 128 orang.

“Sebagai contoh nyatanya, lulusan SUPM Tegal bekerja di luar negeri, uangnya ditabung untuk wirausaha, kemudian setelah pulang mereka juga membuka jalan bagi adik-adiknya untuk bekerja ke luar negeri, dan ini menjadi siklus yang sangat baik untuk memberdayakan lulusan dan mengentaskan kemiskinan," ungkap Alan.

"Jadi ketika adik-adik dinyatakan lolos masuk ke SUPM, gunakanlah tanggung jawab itu sebaik-baiknya.  Dan kelebihan KKP itu para lulusan dibekali sertifikat keahlian dan kompetensi berstandar nasional dan internasional yang diakui DUDI dalam dan luar negeri,” katanya lagi.

Di Dua Daerah Lagi

Guna meningkatkan lagi beasiswa pendidikan ini, BPPSDM KP berencana membuka kembali SUPM di dua daerah lagi, yang sebelumnya sempat vakum beberapa tahun. Alan menyampaikan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi setempat yang telah mendukung rencana pembukaan kembali SUPM tersebut.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan, SDM yang berkualitas merupakan salah satu kunci dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan. Menurutnya, BPPSDM KP berperan besar dalam menghasilkan SDM yang unggul bagi pembangunan kelautan dan perikanan. (Arry/Mar)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook