- Tinjau Pelabuhan Merak, Kapolri Sampaikan Pesan Presiden Prabowo: Beri Pelayanan Terbaik
- Wakasal Tinjau Langsung Distribusi Bantuan Bencana Sumatera
- KI DKI Catat Rekor Tertinggi E Monev KIP 2025, Gubernur Pramono Anung: Luar Biasa
- Kabar Gembira bagi Petambak, KKP Distribusikan Pupuk Bersubsidi Sektor Perikanan Awal 2026
- KKP-Polri Turunkan Pasukan Gegana Brimob Awasi Produk Ikan, Ada Apa ?
- Menteri AHY Lepas KRI Semarang-594 Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera
- Kecelakaan Maut Bus Cahaya Trans di Exit Tol Krapyak, Nyawa 16 Penumpang Terenggut
- Di Pundak Mahasiswa Tradisi Betawi Harus Lestari, Berpacu dengan Inovasi
- Kapal MV Egon Sandar di Aceh, Bawa 1 Truk Bantuan Logistik, 13 Motor Brimob & 2 Swamp Boat Polairud
- Berharap Keberkahan, TTL Santunani 200 Anak Yatim di HUT ke-12
75,6 Juta Benih dari Yogyakarta, Potensial Supplier Benih Ikan Tawar

Keterangan Gambar : Plt Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Keamanan Hasil Perikanan (BP2MHKP), Ishartini saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Yogyakarta.Dok.KKP
Indonesiamaritimenews.com(IMN), YOGYAKARTA: Yogyakarta dalam sehari mengeluarkan jutaan benih. Daerah ini potensial menjadi supplier benih ikan tawar.
Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyebut Kota Pendidikan ini berpotensi menjadi salah satu supplier penting bagi perikanan air tawar di Indonesia. Hal tersebut didasarkan pada data lalu lintas benih ikan air tawar yang terus mengalami peningkatan.
"Per 25 September, data perlintasan kita mencatat ada 75,6 juta benih yang dikeluarkan dari Yogyakarta," ujar Plt Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Keamanan Hasil Perikanan (BP2MHKP), Ishartini saat mendampingi kunjungan kerja Komisi IV DPR RI di Yogyakarta.
Baca Lainnya :
- Penataan Ruang Berwawasan Nusantara, Pilar Negara Maritim Berdaulat0
- Hari Maritim Nasional 2023, Gelorakan Gerakan Gemar Makan Ikan0
- Kemenhub Gandeng IPB Bangun SDM Transportasi Laut Berkualitas0
- Catat! Masyarakat Hukum Adat Pilar Penting Pengelolaan Konservasi Berbasis Kearifan Lokal0
- Hibah dari Jepang, Kapal ORCA 06 Berlayar Menuju Indonesia 0
Ishartini menambahkan angka tersebut diperkirakan masih akan terus naik mengingat geliat usaha pembenihan ikan air tawar ini semakin tinggi. Adapun beberapa komoditas benih ikan air tawar yang dominan diantaranya nila, bawal, patin, gurami, udang hingga ikan hias.
"Jika melihat tren lalu lintas benih dalam beberapa tahun terakhir, kami perkirakan masih akan terus naik", ujar Ishartini.
Ishartini menguraikan bahwa berdasarkan data lalu lintas BKIPM Yogyakarta, benih nila, bawal, patin, gurami, udang hingga ikan hias mencapai yang keluar dari Yogyakarta mencapai 95,8 juta benih di tahun 2021. Jumlah ini kemudian meningkat 38% di tahun 2022 menjadi 132,7 juta benih.
Lebih lanjut, Ishartini menyampaikam sebagai pelaksana quality assurance (QA), BP2MHKP terua berupaya menerapkan sistim jaminan kesehatan ikan serta mutu dan keamanan hasil perikanan hulu – hilir. Termasuk pada benih-benih ikan yang akan dilalulintaskan, modia menyebut harus memenuhi persyaratan standar biosecurity dan jaminan mutu sebagaimana amanat Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017.
"Sebagai bentuk dukungannya KKP, tentu salah satunya fokus pada aspek mutu, jaminan kesehatan dan keamanan", urainya.
Senada, Anggota Komisi IV DPR, Budhy Setiawan melihat pertumbuham lalu lintas benih ikan di Yogyakarta tersebut sebagai hal yang positif. Budhy juga menjelaskam bahwa perikanan mempunyai kontribusi yang besar tidak hanya dalam penyediaan lapangan kerja bagi masyarakat akan tetapi juga berkontribusi terhadap ketahanan pangan dalam hal ini sebagai penyedia sumber protein hewani bagi masyarakat yang sangat terjangkau.
"Disinilah KKP harus hadir dalam rangka memberikan pembinaan untuk pemenuhan persyaratan teknis mendasar tentang mutu dan keamanan ikan," jelas Budhy.
Sementara itu, Wakil Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo mengapresiasi kunjungan Komisi IV DPR RI dan KKP yang diwakili BP2MHKP. Dia mengatakan kehadiran pemeritntah menjadi motivasi pemerintah daerah dalam memajukan potensi pertanian, perikanan serta lingkungan hidup demi kesejahteraan masyarakat.
"Tentunya dengan tetap memperhatikan prinsip kelestarian lingkungan," kata Kustini.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meminta jajarannya untuk memfasilitasi para pelaku usaha perikanan dalam pendampingan, sertifikasi, profiling potensi pasar. Diapun mengintruksikan penguatan peran KKP sebagai quality assurance dari produk yang dihasilkan pelaku usaha.(Arry/Oryza)











