- Kolinlamil dan PT PELNI Perkuat Kolaborasi Sistem Transportasi dan Logistik Nasional
- Ini 6 Poin Kesepakatan KKP-Unpad Soal Kerja Sama Hukum Perkuat Kebijakan Ruang Laut
- Pabrik Sabu di Apartemen Digerebek BNN, Koki Peracik Narkoba dan Marketing Diringkus
- 1.057 Life Jacket Dibagikan Kemenhub ke Nelayan Jatim, Gugah Kesadaran Keselamatan Pelayaran
- Setahun Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo: Kita Telah Bekerja Keras, Hasilnya Dirasakan Rakyat
- International Chiefs of Navy Visit to Halifax, Wakasal RI Tekankan Penguatan Kerja Sama Pertahanan
- Berbagi Kebaikan di Tengah Laut, Prajurit Koderal XII Salurkan Bantuan Sembako ke Nelayan
- Dorong Efisiensi dan Kualitas Layanan, Komisaris Pelindo Tinjau Terminal Petikemas
- Pelindo Terapkan Terminal Booking System, Tingkatkan Kelancaran Arus Barang
- IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15,1 % di Akhir Triwulan 2025, Tren Positif
1.057 Life Jacket Dibagikan Kemenhub ke Nelayan Jatim, Gugah Kesadaran Keselamatan Pelayaran

Keterangan Gambar : Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub memberikan alat keselamatan, E-Pass Kecil dan Buku Pelaut kepada para nelayan di wilayah Jawa Timur. Foto: Ditjen Hubla
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Kemenhub memberikan alat keselamatan, E-Pass Kecil dan Buku Pelaut kepada para nelayan di wilayah Jawa Timur.
Alat keselamatan yang dibagikan yaitu
life jacket sebanyak 1.057 unit dan 53 unit life buoy. Selain itu Ditjen Hubla juga menerbitkan 2.120 E-Pass Kecil dan 11 Buku Pelaut Merah untuk para nelayan.
Selain itu, Kemenhub juga memberikan bantuan 100 Alat Pelindung Diri (APD) dan 350 paket sembako kepada nelayan dan masyarakat maritim. Bantuan tersebut diserahkan secara simbolis saat pelaksanaan acara Kampanye Keselamatan Pelayaran di Politeknik Pelayaran Surabaya, Jawa Timur pada Senin (20/10).
“Kegiatan ini menjadi wujud nyata komitmen kita untuk menghadirkan transportasi laut yang aman, andal, dan modern, sejalan dengan visi Presiden Republik Indonesia “Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045”, ujar Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Muhammad Masyhud saat membuka acara.
Baca Lainnya :
- 1 Dekade Angkutan Perintis: Layani 7,8 Juta Penumpang dan Angkut 1,3 Juta Ton Barang0
- Dukung MHT Award 2025, KSO TPK Koja Dapat Apresiasi Ketua PWI Jaya Kesit Budi Handoyo0
- Dirjenhubla:TKBM Tulang Punggung Logistik Nasional Harus Mendapatkan Perhatian Serius0
- Ramah Lingkungan & Tingkatkan Layanan, Petikemas TPK Koja Tumbuh 1,53% Optimistis Capai 1 Juta TEUs 0
- Libur Nataru 2026, Buruan Pesan Tiket Kapal via Ferizy Mulai Sekarang0
Menurut Masyhud, keselamatan merupakan muara utama dalam penyelenggaraan transportasi laut sehingga diperlukan komitmen dan kolaborasi kuat antar pemangku kepentingan di sektor pelayaran dengan mengoptimalkan seluruh sumber daya dan mendorong lingkungannya agar turut serta meningkatkan keselamatan pelayaran.
“Dengan kolaborasi pemerintah, swasta, dan masyarakat, kita dapat membangun transportasi laut yang aman, maju, dan berkelanjutan,” imbuhnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama membangun budaya keselamatan pelayaran yang merupakan tanggung jawab kita bersama.
“Keselamatan pelayaran tidak boleh hanya menjadi slogan, melainkan sebuah kebutuhan yang akan selalu tertanaman pada diri masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan transportasi laut di Indonesia,” tegas Masyhud.
Lebih lanjut ia menyampaikan komitmennya dalam upaya meningkatkan keselamatan pelayaran yang sejalan dengan visi Kementerian Perhubungan periode 2024–2029 yakni “Transportasi Maju Menuju Indonesia Emas 2045”.
“Beberapa upaya yang kami lakukan di antaranya dengan memperkuat regulasi, infrastruktur dan inovasi teknologi serta mendorong edukasi dan sertifikasi nelayan mengenai alat keselamatan wajib di kapal agar mereka terlindungi sekaligus dapat terhubung dengan otoritas bila terjadi keadaan darurat,” jelas Dirjen Masyhud.
Tingkatkan Kesadaran Masyarakat
Sementara itu Direktur Kesatuan Pengawasan Laut dan Pelayaran (KPLP) Capt. Hendri Ginting mengungkapkan, tujuan pelaksanaan kegiatan Kampanye Keselamatan Pelayaran ini adalah untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat maritim terhadap pentingnya budaya keselamatan dan keamanan pelayaran khususnya di wilayah Jawa Timur.
“Kami juga menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Daerah beserta seluruh instansi pemangku kepentingan dan masyarakat di wilayah Jawa Timur atas kontribusi dan dukungannya terhadap program pemerintah dalam meningkatkan pelayanan dan keselamatan pelayaran,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara tersebut Direktur Polairud Polda Jawa Timur, Dansatrol Kodaeral V Surabaya, Direktur Politeknik Pelayaran Surabaya, Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Ditjen Perhubungan Laut di wilayah Jawa Timur.
Hadir pula perwakilan instansi, asosiasi, stakeholder sektor pelayaran serta nelayan di Provinsi Jawa Timur, dengan menghadirkan Narasumber dari Kantor Pencarian dan Pertolongan Surabaya, Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak dan AMSAT International.
Life Jacket untuk Nelayan Gresik
Dalam rangkaian Kampanye Keselamatan Pelayaran di Jawa Timur, Direktur KPLP Capt. Hendri Ginting didampingi Kasubdit Tertib Berlayar Triono dan Kepala Kantor KSOP Kelas II Gresik Capt. Herbert E.P. Marpaung, langsung memberikan 100 unit life jacket kepada nelayan di Bale Purbo, Kelurahan Lumpur, Kecamatan Gresik, Kabupaten Gresik. Adapun bantuan life jacket tersebut diserahkan secara simbolis kepada 30 nelayan.
“Ini adalah bentuk kepedulian Ditjen Perhubungan Laut untuk memastikan keselamatan dan keamanan para nelayan terlebih jika terjadi musibah di laut life jacket bisa menyelamatkan kita,” kata Capt. Hendri Ginting.
Ia juga mengimbau para nelayan untuk selalu menerapkan budaya keselamatan dan memperhatikan kondisi cuaca saat bekerja mencari nafkah di laut. (Arry/Mar)
