Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Ini Kronologi Rusuh dan Penyebab Tewasnya 129 Suporter Sepakbo

By Indonesia Maritime News 02 Okt 2022, 09:35:32 WIB Olahraga
Tragedi di Stadion Kanjuruhan Malang, Ini Kronologi Rusuh dan Penyebab Tewasnya 129 Suporter Sepakbo

Keterangan Gambar : Teksnya: Para korban tragedi Stadion Kanjuruhan. Foto: ist


Indonesiamaritimenews.com (IMN),MALANG : Rusuh di Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur, menyebabkan korban jiwa bertambah 2 orang. Total meninggal dunia menjadi 129 orang, sedangkan korban yang dirawat di rumah sakit 188 orang, Minggu (2/10/2022). 

Pekan ke-11 Laga Liga I 2022 yang mempertemukan Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, menjadi tragedi nasional bahkan disorot dunia. Kontributor indonesiamaritimenews.com di Malang, Jawa Timur, melaporkan pemicu kisruh dan penyebab kematian 129 korban kini masih diusut polisi.

Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta menjelaskan, tragedi ini dipicu kekecewaan Aremania (suporter Arema FC) terhadap hasil laga kandang melawan Persebaya Surabaya dengan skor 2-3. Kapolda menjelaskan, selama pertandingan tidak ada masalah. 

Baca Lainnya :

“Masalah terjadi ketika usai pertandingan. Penonton kecewa melihat tim Arema FC kalah. Apalagi ini sebelumnya Arema FC tidak pernah kalah di kandang sendiri melawan Persebaya dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Nico dalam keterangan pers di Polres Malang, Minggu (2/3/2022) dini hari.

Aremania lalu turun ke lapangan juga untuk mencari pemain dan official Arema FC. Mereka bermaksud menanyakan ke pemain dan official kenapa sampai kalah. Petugas pengamanan melakukan upaya-upaya pencegahan dan pengalihan supaya mereka tidak masuk ke lapangan.

Upaya-upaya pencegahan dilakukan hingga akhirnya petugas melepaskan gas air mata. "Karena sudah tragis dan sudah mulai menyerang petugas dan merusak mobil," ungkap Nico.

MENUMPUK SATU TITIK

Dijelaskan Nico, kondisi semakin tidak kondusif setelah ketika terjadi penumpukan suporter di salah satu titik.  “Kalau gak salah di pintu 10 atau pintu 12. Di saat proses penumpukan itu terjadi berdesakan sesak napas dan kekurangan oksigen," tukas dia.

Korban pun berjatuhan, baik yang terinjak-injak maupun yang pingsan akibat menghirup gas air mata. Mereka digotong ke dalam ruang oleh sesama teman serta sejumlah petugas, serta dilarikan ke rumah sakit. 

Diungkapkan Nico, tim gabungan sudah melakukan upaya penolongan dan evakuasi ke rumah sakit. Sebanyak 34 orang meninggal dunia di stadion, sedangkan puluhan lainnya meninggal di rumah sakit. Dia menduga kuat salah satu penyebab banyaknya korban akibat kehabisan oksigen karena berdesak-desakan keluar dari stadion di satu titik.

Dijelaskan Nico, petugas melepaskan gas air mata karena situasi semakin tidak kondusif. Dia juga mengucapkan belasungkawa atas peristiwa tersebut. "Semua ini ada sebab akibatnya, kami akan menindaklanjuti dan sekali lagi kami mengucapkan belasungkawa kita akan melakukan langkah-langkah agar tidak terjadi tragedi lagi," tandas Nico. (Arry/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook