- Wujudkan Transformasi Digital Pelabuhan di Timur Indonesia, ILCS Dukung Implementasi TOS Nusantara d
- Strategi Pelindo Layani Pemudik Lebaran 2025 di 63 Terminal, Diskon Hingga Gratis Layanan Pelabuhan
- Mudik Lebaran 2025, Hampir 2 Juta Tiket KA Jarak Jauh Terjual, Ini 10 Rute Favorit
- 196 Pegawai KAI Group Peroleh Transfer Knowledge Pengoperasian Whoosh
- Mudik Lebaran 2025 KAI Daops I Tambah Kereta, Sediakan 1.858 Perjalanan Jarak Jauh
- TOS Nusantara Diterapkan di Terminal Petikemas Jayapura, Layanan Lebih Mudah
- Mudik Lebaran 2025, Penjualan Tiket Kapal PELNI Sudah Mencapai 121.125 Pax
- Catat! Mudik Lebaran 2025, Kapal Express Merak-Bakauheni Diskon 36 Persen
- Irjen TNI - Letjen Saleh Mustafa
- KKP Dorong Modernisasi Kapal Perikanan dari Kayu Menjadi Besi, Ini Alasannya
Terdampak Pagar Laut Tangerang, Istri Nelayan Diedukasi Jadi Pelaku Usaha Pengolahan Ikan

Keterangan Gambar : Istri nelayan terdampak pagar laut di Tangerang diberi pelatihan pengolahan ikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP). Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN),TANGERANG: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memberikan pelatihan pengolahan ikan bagi 20 istri nelayan. Mereka merupakan warga terdampak pagar laut di TPI Citeuis Tangerang, Banten.
Pelatihan berlangsung selama dua hari pada 8 hingga 9 Februari 2025, dengan melibatkan para pemateri ahli di bidangnya. KKP menyebutkan, kegiatan ini merupakan komitmen dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan dan keluarganya melalui program diversifikasi usaha.
Baca Lainnya :
- Rantai Produksi Budi Daya, KKP Kendalikan dan Awasi Obat Ikan0
- Efisiensi Anggaran 34 Persen, Program Prioritas KKP Tetap Jalan0
- Kembangkan Vocational Goes to Actors, Politeknik KKP Kirim Taruna Magang ke Australia dan Jepang0
- Produk Olahan Bandeng Berkualitas di Maros Dukung Program Makan Bergizi Gratis0
- Peta Jalan Neraca Sumber Daya Laut, Strategi KKP Dukung Ketahanan Pangan Biru0
Pelatihan pengolahan ikan yang berkolaborasi dengan GEF-6 ini merupakan gagasan dari Project Coastal Fisheries Initiative (CFI), mereplikasi best practice dalam meningkatkan keterampilan nelayan dan wanita nelayan dalam pengelolaan perikanan berkelanjutan.
Sedangkan kegiatan diversifikasi usaha dengan mengedepankan prinsip keberlanjutan dan kesetaraan gender untuk memperkuat ekonomi komunitas pesisir. Fokus utama pelatihan adalah memberikan keterampilan dalam perbaikan mesin bagi nelayan serta diversifikasi usaha melalui pengolahan hasil perikanan bagi wanita nelayan.
Pelatihan yang dibimbing instruktur dari PT. Sri Juwana Makmur (UMK Tangerang) bertujuan meningkatkan keterampilan keluarga nelayan dalam mengolah hasil perikanan menjadi produk bernilai tambah. Nilai tambah produk ikan hususnya dalam bentuk bakso ikan dan kerupuk ikan tenggiri, dapat membuka peluang usaha baru, meningkatkan pendapatan keluarga, serta mengurangi ketergantungan pada hasil tangkapan ikan segar.
“Program ini bukan sekadar pelatihan, tetapi sebuah langkah konkret untuk mendorong keluarga nelayan agar lebih berdaya secara ekonomi. Dengan keterampilan ini, istri nelayan dapat mengolah hasil laut menjadi produk olahan berkualitas tinggi yang memiliki daya saing di pasar,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Tangkap, Lotharia Latif, yang memberikan bantuan perlengkapan pengolahan ikan kepada mereka.
Para peserta menyambut baik kegiatan ini dan berharap dapat mempraktikkan keterampilan yang diperoleh untuk memulai usaha mandiri. “Ini pertama kali saya ikut kegiatan pelatihan seperti ini, jujur sangat senang karena pelatihannya seru dan berikan ilmu baru untuk mengolah ikan jadi sesuatu yang lebih bernilai seperti bakso dan kerupuk,” ujar Darni, salah satu peserta pelatihan.
Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari komitmen KKP dalam mendukung program strategis nasional untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan dan mendorong pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) berbasis perikanan.
Pelatihan tersebut diharapkan, lebih banyak keluarga nelayan yang mampu mengembangkan usaha berbasis hasil perikanan secara berkelanjutan, sehingga dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal dan sektor perikanan nasional. (Arry/Oryza)
