- Cuaca Ekstrem, ASDP Ingatkan Pengguna Transportasi Laut Utamakan Keselamatan
- Kapal Asing Diduga Palsukan Dokumen Diamankan KRI Bung Tomo-357
- KKP Hibahkan 2 Kapal Asing Bekas Illegal Fishing ke Pemkab Deli Serdang
- Penyematan Nations Medal Satgas TNI KONGA di Lebanon, Kasal: Komitmen Teguh Kami Bangun Perdamaian
- Latihan Gabungan SAR Instansi Maritim, Siaga Hadapi Hondisi Darurat
- 2 Kapal Pengangkut Nikel Dibekuk KRI Bung Hatta-370, Ini Penyebabnya
- Kolinlamil Bentuk Klub Panahan SWAT, Genjot Kemampuan Atlet Raih Prestasi Gemilang
- Duaar! Dentuman Meriam KRI Teluk Ambonia-503 Memecah Keheningan Laut Jawa
- Libur Nataru 2025/2026, ASDP Perkuat Integrasi Jalur Sumatera-Jawa-Bali
- 1,5 Kg Sabu Malaysia Nyaris Diselundupkan, Digagalkan TNI AL di Tanjung Balai Asahan
Tegas! 600 Prajurit TNI AL dan Masyarakat Pesisir Bongkar Patok Pagar Laut 30 Km di Tangerang

Keterangan Gambar : Prajurit TNI AL dan masyarakat pesisir mencabut pagar laut yang membentang sepanjang 30 Km di kawasan Tangerang, Sabtu (18/1/2025). Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Patok pagar laut yang ditanam sepanjang 30 kilometer di perairan Tangerang akhirnya dicabut. Langkah tegas ini dilakukan TNI AL bersama masyarakat pesisir, Sabtu (18/1/2025). Tindakan ini bepedoman pada perintah langsung Presiden RI Prabowo Subianto.
Tindakan ini merupakan langkah cepat yang diambil oleh TNI AL untuk menanggulangi keluhan yang dirasakan oleh seluruh nelayan di wilayah pesisir ini. Pagar laut ini telah menyulitkan nelayan untuk melaut mencari ikan. Saat pembongkaran pagar laut ini, TNI AL dan masyarakat berlayar dari Pos TNI AL (Posal) Tanjung Pasir menuju lokasi di tengah laut.
Komandan Lantamal III Jakarta Brigjen TNI (Mar) Harry Indarto menegaskan, TNI AL membongkar pagar laut ini untuk memudahkan masyarakat dalam mencari nafkah di laut khususnya nelayan. Kurang lebih 600 orang yang terdiri dari prajurit TNI AL dan masyarakat turut andil dalam pembongkaran pagar laut ini.
Untuk mengetahui kedalaman dari patok-patok yang ditanam di laut ini, TNI AL mengerahkan Prajurit Lantamal III, Batalyon Marinir Pertahanan Pangkalan (Yonmarhanlan) III, Penyelam Dinas Penyelaman dan Penyelamatan Bawah Air (Dislambair), Lanal Banten, Satkopaska Koarmada I dan Diskes Koarmada I.
"Selain TNI, yang lebih penting, kita libatkan masyarakat karena ini untuk kepentingan masyarakat. Kami hadir di sini atas perintah Presiden RI Prabowo Subianto melalui Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. Untuk kepentingan masyarakat, kita akan selalu ada, terutama dalam membantu nelayan untuk mencari nafkah," pungkas Danlantamal III.
Pembongkaran ini akan berlangsung beberapa hari dan ditargetkan tercabut sebanyak 2 KM per hari. Untuk kepentingan masyarakat, TNI AL akan berupaya secepat mungkin untuk membongkarnya, diharapkan stakeholder terkait juga membantu dalam menuntaskan kesulitan para nelayan dalam mencari nafkah.
Langkah tegas tersebut merupakan implementasi dari Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang menekankan bahwa setiap Prajurit TNI AL harus berupaya untuk manunggal dengan masyarakat, karena TNI terlahir dari rahim rakyat.
Sebagai catatan, masyarakat dihebohkan dengan adanya pagar bambu sepajang 30 kilometer di kawasan laut Tangerang. Pagar bambu ini dinikai misterius karena tidak satu pun yang mengklaim ebagai pemilik.
Baca Lainnya :
- Program MBG, Kasal Makan Bergizi Gratis Bersama Pelajar SMA Hang Tuah 1 Jakarta0
- Perahu Tenggelam, 2 Nelayan Terombang-ambing di Selat Riau Diselamatkan KRI Silas Papare-3860
- Jelang Hari Dharma Samudera, Kasal Pimpin Ziarah di TMP Kalibata0
- Kru Kapal Asing Sakit di Perairan Berau Dievakuasi TNI AL, Basarnas dan Polair0
- Cilegon Banjir, Satgas Siaga Bencana Lanal Banten Kerahkan Bantuan0
Dari hasil investigasi dan Pengambilan foto udara/drone yang dilakukan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) patok bambu yang memagari laut dimulai dari Desa Margamulya sampai Desa Ketapang. Kemudian Desa Patra Manggala sampai Desa Ketapang. Konstruksi bahan dasar pemagaran merupakan cerucuk bambu. Keberadaan pagar bambu tersebut telah mengganggu aktivitas nelayan. (Arry/Oryza)











