- Cuaca Ekstrem, ASDP Ingatkan Pengguna Transportasi Laut Utamakan Keselamatan
- Kapal Asing Diduga Palsukan Dokumen Diamankan KRI Bung Tomo-357
- KKP Hibahkan 2 Kapal Asing Bekas Illegal Fishing ke Pemkab Deli Serdang
- Penyematan Nations Medal Satgas TNI KONGA di Lebanon, Kasal: Komitmen Teguh Kami Bangun Perdamaian
- Latihan Gabungan SAR Instansi Maritim, Siaga Hadapi Hondisi Darurat
- 2 Kapal Pengangkut Nikel Dibekuk KRI Bung Hatta-370, Ini Penyebabnya
- Kolinlamil Bentuk Klub Panahan SWAT, Genjot Kemampuan Atlet Raih Prestasi Gemilang
- Duaar! Dentuman Meriam KRI Teluk Ambonia-503 Memecah Keheningan Laut Jawa
- Libur Nataru 2025/2026, ASDP Perkuat Integrasi Jalur Sumatera-Jawa-Bali
- 1,5 Kg Sabu Malaysia Nyaris Diselundupkan, Digagalkan TNI AL di Tanjung Balai Asahan
Penyebab Pesawat Latih Jatuh di BSD Serpong Diselidiki KNKT, Tidak Ada Black Box

Keterangan Gambar : Pesawat latih PK-IFP hancur terjatuh di BSD, Tangerang Selatan. Foto: ist
Indonesiamaritimenews.com (IMN(TANGSEL: Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) sedang menyelidiki penyebab jatuhnya pesawat latih nomor registrasi PK-IFP di BSD Tangerang Selatan, yang menewaskan 3 orang. Puing-puing pesawat dibawa ke Pondok Cabe untuk dilakukan investigasi.
Ketua KNKT, Soerjanto Tjahjono yang datang ke lokasi mengatakan, pihaknya mengumpulkan semua serpihan guna kepentingan penyelidikan.
Baca Lainnya :
- Pesawat Cessna Jatuh di Lapangan Sunburst BSD Serpong, 3 Penumpang Tewas0
- Pemuda Galau Diperiksa TNI AL, Bawa Shabu 142 Gram Jaringan Internasional Malaysia0
- Dor, Dor...Kapal Kayu Kepompong Pun Menyerah 4 Pelaku Dibekuk, BBL Rp 46,8 M Disita F1QR 0
- Jasad Korban Banjir Bandang di Sumbar Dievakuasi0
- Ini Kronologis Kebakaran NPCT1, KSOP Priok Buat Langkah & Kebijakan Agar Tak Terulang0
"Kami mencatat tadi ada mesin yang jatuh di sebelah sana terus ada bagian baling-baling yang jatuh di sebelah sini. Semua posisi-posisinya," kata Soerjanto Tjahjono di lokasi kejadian, Minggu (19/5/2024) malam.
Dijelaskannya, posisi-posisi jatuhnya puing pesawat akan dilihat bagaimana sikap pesawat ketika terakhir-terakhir sebelum menabrak pohon. KNKT juga akan mengecek komunikasi terakhir pilot dengan menara pengawas.
Soerjanto juga menyebut pesawat latih PK-IFP yang jatuh itu tidak memiliki black box. Padahal black box adalah komponen penting untuk mengetahui situasi sepanjang pesawat terbang sehingga penyebab kecelakaan bisa diketahui. Tidak ada black box-nya," kata Soerjanto.
Evakuasi puing-puing pesawat dilakukan Minggu malam sekitar pukuln19:50 menggunkan alat berat crane serta truk yang mengangkut serpihan-serpihan pesawat. Sedangkan tiga korban yang tewas masing-masing Capt. Pulu Darmawan (pilot), Capt. Suanda (Co pilot) dan Garid Ahmad (engineer) jenazahnya dibawa ke RS Polri Kramatjati.
PESAWAT LATIH
Diberitakan indonesiamaritimenews.com sebelumnya, pesawat jenis Tecnam P2006 PK-IFP Flying Club jatuh di Lapangan Sunburst BSD, Tangsel, Minggu siang sekitar pukulm14.30.
Juru bicara Kementerian Perhubungan, Adita Irawati mengatakan pesawat tersebut bukan dari Sekolah Penerbangan Curug, melainkan dari Indonesia Flying Club.
Pesawat tersebut take off dari Bandara Pondok Cabe sekitar pukul 11.36 WIB dan sempat landing di Bandara Khusus Salakanegara, Pandeglang, Banten. Pesawat Tecnam P2006 PK-IFP itu kembali terbang menuju Bandara Pondok Cabe, namun mengalami insiden teejatuh di BSD.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengungkapkan, beberapa saksi mengaku melihat pesawat tersebut terbang dari arah Barat mengarah Timur yang terbang dengan kondisi oleng atau kehilangan tenaga.
"Saksi sempat melihat satu orang yang berada di pesawat berteriak-teriak meminta tolong. Kemudian tidak berselang lama pesawat Tecnam P2006 PK-IFP Flying Club Pondok Cabe terbang turun ke arah lapangan Sunburst," ungkap Ade Ary.
Pesawat tersebut tidak terkontrol lalu menabrak dahan atau cabang pohon trembesi, kemudian menukik jatuh di pinggir lapangan. Dugaan penyebab kecelakaan ini masih diselidiki oleh KNKT. (Arry/Oryza)











