- Sudah Uji Petik, Kapal di Pelabuhan Merak dan Tanjung Perak Laiklaut
- Optimalkan Eksploitasi Tuna Sirip Biru di Laut Lepas:Strategi Indonesia Tingkatkan Daya Saing Global
- Pulau Morotai Dibangun Jadi Kawasan Pertahanan Sekaligus Perikanan
- Sosialisasi Safety Awareness, Pekerja Terminal Teluk Lamong Diedukasi Jenis Bahaya di Area Bekerja
- Lanal Tegal Gelar Program Laut Bersih dan Bakti Kesehatan, Sambut Hari Armada RI 2024
- Antisipasi Perubahan Tata Kelola Garam, Begini Langkah KKP
- Arus Peti Kemas Domestik Tumbuh Kinerja Operasi IPC TPK Naik 16,7% Triwulan 4
- Kota Medan Dikepung Banjir, Warga Kesulitan ke TPS, Perajurit Petarung TNI AL Lakukan Evakuasi
- TNI AL Cetak Peterjun Payung Free Fall Kowal 2024, Terjun dari Ketinggian 8.000 Kaki di Hadapan Waka
- Dipimpin Panglima TNI, Kasal Hadiri Penutupan Dikreg-LII Sesko TNI 2024
Pelindo Gandeng Pemkab Bangli Wujudkan Desa Penglipuran Raih Gelar Desa Terbaik di Dunia
Keterangan Gambar : Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono kunjungi wisata di Desa Penglipuran. Foto: Humas Pelindo
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BANGLI: Lebih dari 70 ribu wisatawan telah mengunjungi Desa wisata Penglipuran setiap bulannya selama tahun 2023. Animo pengunjung yang tinggi ini sesuai dengan gelar Desa Terbaik di Dunia yang dianugerahkan oleh The United Nation World Tourism Organization (UNWTO) pada Oktober 2023.
Pada tanggal 7 – 9 Desember lalu, desa ini sukses menyelenggarakan Penglipuran Village Festival X dengan mengusung tema Bamboo Paradise. Hadir dalam acara pembukaan festival, antara lain Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf Hariyanto, Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, Komisaris Pelindo Muchtar Lutfi, dan Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, serta stakeholder lainnya.
Bupati Bangli, Sang Nyoman Sedana Arta, dalam sambutannya saat opening ceremony menuturkan “Kami memberi apresiasi kepada Pelindo yang telah membantu dan bersinergi sehingga Desa Wisata Penglipuran meraih penghargaan dari UNWTO.”
Baca Lainnya :
- Program TJSL, Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Gelar Safety Truck Driving0
- Catatan Akhir Tahun: Perkembangan Terminal di Bawah SPTP Cukup Menarik 0
- Terminal Peti Kemas Surabaya, Sigap Gelar Tanggap Darurat Hadapi Cuaca dan Gangguan Listrik 0
- Mengenal Subholding Pelindo Jasa Maritim, Punya 8 Anak Usaha dan 3 Cucu0
- Arus Mudik Nataru 2023-2024 Pelindo Siapkan 63 Terminal Penumpang, Pejabat dan Pekerja Dilarang Cuti0
Desa Penglipuran telah menjadi objek Program TJSL Pelindo sejak tahun 2017 yang lalu, dimulai dengan program bantuan sarana dan prasarana penunjang seperti penyediaan MCK, angkul-angkul, balai patok dan motor pengangkut sampah yang berlangsung hingga 2021 sebelum diikutkan dalam Program TJSL Desa Binaan pada tahun 2022, sebagaimana dijelaskan oleh Komisaris Pelindo Muchtar Lutfi.
“Kehadiran Pelindo di Desa Penglipuran merupakan wujud pelaksanaan amanat dari Pemerintah berupa program Tanggung Jawab dan Sosial (TJSL) yang bertujuan untuk memberikan kemanfaatan bagi pembangunan ekonomi, sosial, dan lingkungan yang dampaknya terarah dan terukur serta akuntabel.” sambung Luthfi.
Pelindo juga memiliki sumbangsih dalam tema Bamboo Paradise yang diangkat pada festival kali, dengan menghadirkan program revitalisasi Hutan Bambu Penglipuran sebagai objek wisata baru pada tahun 2022. Programnya tepat dimulai saat Penglipuran Village Festival ke IX tahun lalu sekaligus awal peresmian Penglipuran sebagai Desa Binaan.
Wayan, GM Desa Penglipuran mengatakan kehadiran Pelindo sejak 2017 selalu memberikan warna baru di Desa Penglipuran. "Seperti yang kita lihat, Hutan Bambu ini merupakan bantuan revitalisasi dari Pelindo. Tempat ini menjadi daya Tarik baru untuk para wisatawan yang berkunjung. Untuk itu, Penglipuran Village Festival X tahun ini kami mengangkat tema Bamboo Paradise sebagai bentuk apresiasi juga untuk Pelindo” ujar Wayan.
KOLABORASI PELINDO
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono mengatakan jumlah kunjungan wisata di Desa Penglipuran tahun 2016 sekitar 100 ribu.
"Selanjutnya Pelindo hadir di Desa Penglipuran pada tahun 2017 bersinergi dengan pemerintah setempat untuk mendukung kemajuan desa. Alhamdulillah dengan kolaborasi dan dukungan para pihak, tahun 2023 ini, jumlah wisatawan telah mencapai 800 ribu orang,” ungkap Arief.
Dia menambahkan, program TJSL di Desa Penglipuran ini juga memiliki kaitan dengan Pembangunan Bali Maritim Tourism Hub (BMTH), yaitu sebagai bagian dari port tourism yang bertujuan untuk meningkatkan kedatangan turis melalui kapal pesiar.
"Pelindo dalam hal ini menyiapkan infrastruktur karena perkembangan kunjungan kapal pesiar yang datang ke Bali meningkat dan permintaannya cukup tinggi sehingga kami memiliki kewajiban meningkatkan layanan melalui BMTH. Pembangunan BMTH merupakan amanat undang-undang agar BUMN terus berimprovisasi dan meningkatkan pelayanan melalui potensi-potensi yang ada" tutup Arif.
Wisatawan yang berkunjung ke Desa Penglipuran memberikan kesan yang positif. Mereka yakin akan merekomendasikan rekannya untuk berkunjung ke Penglipuran.
“Tempat ini sungguh spektakuler dan menawan. Bagi saya, yang paling berkesan adalah para warga dengan sangat ramah mengundang saya mengunjungi rumah mereka, mereka membuat saya merasa sebagai bagian dari keluarga mereka” ujar Daniel Cortez, turis dari Mexico.
“Saya serasa liburan di Jepang, padahal ini di Indonesia” ujar Rini, wisatawan dari Riau. (ARRY/Oryza)