- Top! Perwira TNI AL Raih Penghargaan di Ajang 8th International Conference on Marine Technology
- Upaya Sabotase PLTU Digagalkan Pasukan VBSS Lanal Cirebon
- Kapal Pesiar MV Star Breeze Sandar di Pelabuhan Makassar
- Jadi Tersangka Pemerasan SYL, Ketua KPK Firli Bahuri Dicegah Keluar Negeri
- Jumat Berkah 50 Tahun Faperta Unila, Warga Pesisir Sumringah Dapat Sembako
- Geliat TPK Koja Upaya Realisasi Throughput Melampaui Budget 2023
- Adilkah Engkau Pada Dirimu? Ketika Kematian Tiba Apa yang Kau Bawa?
- Pertahankan Perfoma Positif, Pelindo Multi Terminal Catatkan Kenaikan Bongkar Muat Barang
- Tangani Kecelakaan Laut Penanganan Bangkai Kapal, Ini yang Dilakukan KPLP
- Prajurit Kolinlamil Diberi Pelatihan Teknologi Informasi
Pasokan Minyak Goreng Melimpah, Kok Menghilang ?

Keterangan Gambar : Foto: Indonesiamaritimenews.com
Indonesiamaritimenews.com (IMM),JAKARTA: Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengungkapkan, pasokan minyak goreng (migor) di Indonesia sebenarnya melimpah. Lalu kenapa di pasaran migor menghilang?
Kementerian Perdagangan mengungkapkan, hasil wajib pasok kebutuhan dalam negeri (Domestic Market Obligation/DMO) minyak sawit atau crude palm oil (CPO), dari 14 Februari hingga 8 Maret 2022 terkumpul 573.890 ton.
Dari jumlah tersebut sekitar 20,7% dari total ekspor CPO dan turunannya mencapai 2.771.294 ton. Jumlah tersebut terkumpul selama 23 hari. “Jadi kalau kasarnya RBD olein dan CPO-nya kita convert, ini setara dengan 2 liter kebutuhan per bulannya untuk seluruh rakyat Indonesia. Makanya kami selalu katakan bahwa ini stoknya melimpah," tegas mantan Dubes Indonesia di Amerika Serikat (AS) ini dikutip Kamis (10/3/2022).
Baca Lainnya :
- Spekulan dan Penimbun Minyak Goreng Siap-siap, Kemendag Kini Gandeng Mabes Polri 0
- Ini Dia Aturan Tidak Swab dan PCR Bagi Penumpang Pesawat, KA dan Kapal Laut0
- Giliran Doni Salmanan, Crazy Rich Bandung Menyusul Crazy Rich Medan Ditahan Bareskrim Polri 0
- Presiden Jokowi Lepas Ekspor Mobil di Pelabuhan Patimban Subang0
- Ini Dia 3 Jenis Kejahatan di Sektor Minerba0
Lutfi mengungkapkan, semestinya saat ini tidak lagi terjadi kekeringan atau kelangkaan stok. "Sekarang ini kalau kita lihat dari jumlahnya semestinya di lapangan sudah bukan basah lagi, tetapi becek," kata Lutfi.
Lufti mengungkapkan, ketika pemerintah menetapkan HET, minyak goreng justru sulit ditemui. Dia menduga ada orang yang menimbun untuk mendapat keuntungan besar. Karena itu Kemendag bersikap tegas dengan menggandeng Mabes Polri guna mengusut kasus ini.
"Saya peringatkan sekali lagi kepada bapak dan ibu yang berspekulasi untuk minyak goreng ini, Anda akan berlawanan dengan aparat hukum yang sudah kita kerjakan pada pagi hari ini," tegas Lutfi.
Seperti diketahui, masyarakat sulit memperoleh minyak goreng sejak pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET) sejak 1 Februari 2022, seiring dengan berlakunya kebijakan domestic price obligation (DPO) untuk pasokan minyak sawit mentah (CPO) dan olein ke pasar dalam negeri.
Harga minyak goreng curah ditetapkan Rp11.500 per liter, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.500 per liter, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000 per liter. Tapi fakta di lapangan, minyak goreng menghilang sejak HET ditetapkan.
Pantauan indonesiamaritimenews.com, di lapangan masyarakat sulit memperoleh minyak goreng sesuai HET. Di sejumlah ritel gerai minyak goreng kosong. Mirisnya, masyarakat di sejumlah wilayah di Jakarta maupun di daerah-daerah harus antre panjang bila ada penjualan minyak goreng sesuai harga pemerintah.(Arry/Oriz)
