- Di Pundak Mahasiswa Tradisi Betawi Harus Lestari, Berpacu dengan Inovasi
- Kapal MV Egon Sandar di Aceh, Bawa 1 Truk Bantuan Logistik, 13 Motor Brimob & 2 Swamp Boat Polairud
- Berharap Keberkahan, TTL Santunani 200 Anak Yatim di HUT ke-12
- PWI Pusat Finalisasi Draf AD/ART, KEJ, dan KPW, Siap Disahkan di Konkernas 2026
- Arus Nataru 2025/2026 Pelabuhan Ciwandan Lancar, GM Banten Benny Ariadi: Perjalanan yang Berkesan
- Satgas Halilintar TNI AL Amankan 7 Ton Timah di Belitung Timur, Mau Diselundupkan Ketahuan
- Banjir Bandang Terjang Wisata Guci Tegal, Kolam Pemandian Air Panas Pancuran 13 Lenyap
- Besok Anugerah KIP 2025 Digelar, Ini Pesan Wakil Ketua KI DKI Jakarta
- Lepas Kapal Barito Mas Bawa Bantuan ke Aceh, Menhub: Wujud Kehadiran Negara untuk Masyarakat
- Solidaritas Tanpa Batas! Elpala SMA 68 dan PAS 68 Kirim Bantuan ke Sumatera Lewat Kolinlamil
Pasca Tragedi Kanjuruhan, Kapolda Jatim Nico Afinta Dicopot Diganti Teddy Minahasa

Keterangan Gambar : Irjen Nico Afinta.Foto: Ist
Indonesiamaritimenews.com ( IMN),JAKARTA :Pasca ricuh sepak bola Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang, Polri mencopot sejumlah pejabat di lingkungan kepolisian. Terakhir, Irjen Pol Nico Afinta dicopot dari jabatan sebagai Kapolda Jawa Timur. Nico digantikan oleh Irjen Teddy Minahasa Putra yang kini menjabat Kapolda Sumatera Barat.
Mutasi Kapolda Jawa Timur tertuang dalam surat telegram rahasia (TR) dengan nomor ST/2134/X/KEP/2022 tertanggal 10 Oktober 2022. Setelah meninggalkan kursi Kapolda Jatim, Nico akan mengisi jabatan sebagai Staf Ahli Sosial Budaya Kapolri.
Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo menyatakan mutasi adalah hal yang rutin dan alamiah terjadi. "TR tersebut adalah tour of duty and tour of area, mutasi adalah hal yang alamiah di organisasi Polri dalam rangka promosi dan meningkatkan kinerja organisasi," kata Dedi, Senin (10/10/2022).
Baca Lainnya :
- Waspada, Ini Dia Wilayah Perairan Berpotensi Gelombang Tinggi0
- Kementerian Kelautan, Grab, Pemkot Medan Kolaborasi Pasarkan Hasil UMKM Perikanan0
- Nelayan Ikuti Pelatihan BST, Kapolda Metro Jaya: Mencegah Korban Kecelakaan Laut0
- Penyelundupan 179 Kg Sabu dari Selat Malaka Digagalkan Polda Aceh, Bareskrim Polri dan Bea Cukai0
- Waspada! Potensi Cuaca Ekstrem 9-15 Oktober 2022 di 8 Provinsi0
Juru bicara Polri ini tidak menjelaskan apakah pergantian Kapolda Jatim berkaitan dengan Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang. Sebelumnya, desakan agar Kapolda Jatim dicopot datang dari berbagai pihak, termasuk anggota DPR RI Fadli Zon.
Dengan pergantian kapolda Jatim, roda mutasi di Polri pun bergerak. Jabatan Kapolda Sumatera Barat yang ditinggalkan Teddy Minahasa akan diisi oleh Irjen Pol Rusdi Hartono yang sebelumnya menjabat sebagai Widyaiswara Utama Sespim Lemdiklat Polri.
Pejabat lainnya yang dimutasi, Direktur Tindak Pidana Siber (Dittipidsiber) Bareskrim Polri Brigjen Pol Asep Edi Suheri sebagai Wakil Kabareskrim Polri. Posisinya akan diganti oleh Kombes Pol Adi Vivid Agustiadi yang sebelumnya bertugas sebagai ajudan presiden.
TRAGEDI KANJURUHAN
Catatan indonesiamaritimenews.com, pasca Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang dan membuat 500 orang lainnya dirawat di rumah sakit, Polri mencopot sejumlah pejabatnya serta memeriksa para pesonel yang bertugas di lapangan.
Sebelumnya, Kapolres Malang AKBP Ferli Hidayat juga dicopot. Posisinya digantikan oleh AKBP Putu Kholis. Selain itu 9 komandan Brimob Polda Jatim juga dicopot. Mereka adalah:
-AKBP Agus Waluyo SIK (danyon)
-AKP Hasdarman (dankie)
-Aiptu Solikin (danton)
-Aiptu Samsul (danton)
-Aiptu Ari Dwiyanto (danton)
-AKP Untung (dankie)
-AKP Danang (danton)
-AKP Nanang (danton)
-Aiptu Budi (danton)
Dua anggota Polri juga menjadi tersangka, yaitu Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi. Tersangka lainnya warga sipil yaitu Direktur Utama LIB Ahmad Hadian Lukita, Ketua Panitia Pelaksana Arema Malang Abdul Haris, Security Officer Suko Sutrisno.
Seperti diketahui, laga sepak bola Arema FC vs Persebaya Surabaya di Stadion Kanjuruhan, Malang, Jatim pada Sabtu (1/10/2022) malam dengan skor 2-3 berakhir ricuh. Ribuan massa Aremania turun ke lapangan. Polisi menembakkan gas air mata ke lapangan dan ke tribun yang dipenuhi penonton.
Akibatnya fatal, puluhan ribuan orang panik berebut keluar dari satu pintu yang ternyata terkunci. Massa berdesak-desakan, terinjak-injak dan banyak yang sesak nafas baik akibat berdesakan maupun gas air mata. Tragedi Kanjuruhan menelan korban 705 orang, 131 di antaranya meninggal dunia. (Arry/Oryza)











