Nelayan Ikuti Pelatihan BST, Kapolda Metro Jaya: Mencegah Korban Kecelakaan Laut

By Indonesia Maritime News 10 Okt 2022, 19:32:55 WIB Hukum
Nelayan Ikuti Pelatihan BST, Kapolda Metro Jaya: Mencegah Korban Kecelakaan Laut

Keterangan Gambar : Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran membuka pelatihan Basic Safety Training (BST) di Muara Angke, Jakarta Utara. Foto: ist


Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA : Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran berharap nelayan yang bekerja di laut terhindar dari kecelakaan laut. Kerena itu Polda Metro Jaya selama 3 hari memberi pelatihan basic safety training (BST) kepada para nelayan pesisir.

Pelatihan BST KLM untuk masyarakat nelayan di wilayah Dit Polairud Polda Metro Jaya, dibuka oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran, di Kantor Aula Perikanan Jakarta ‘Nizam Zachman’ Muara Baru, Jakarta Utara, Senin (10/10/2022). Kegiatan ini terselenggara bekerjasama dengan BP2IP (Balai Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran) Tangerang.

Dalam sambutannya, kapolda mengatakan fokus utama pelatihan ini adalah bagaimana mencegah nelayan menjadi korban kecelakaan laut. “Fokus utamanya adalah mencegah. Jadi latihan ini tujuannya adalah kami tidak ingin kecelakaan terjadi, yang kami inginkan adalah keselamatan untuk kita semua. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” jelas Fadil.

Baca Lainnya :

Menurut kapolda, faktor geografis Indonesia yang sebagian besar terdiri dari lautan memberikan pengaruh kepada masyarakat untuk memanfaatkan ekosistem laut sebagai sumber pencaharian. Hal ini sudah sejak dahulu mulai dari zaman kerajaan, kolonialisme, hingga setelah Indonesia merdeka.

Namun, tak jarang kelompok nelayan sering kali kurang dalam mendapatkan edukasi. Sehingga sering kali mereka bekerja tanpa adanya SOP atau standar keamanan serta peralatan keamanan (helm, sepatu boots, jaket) yang memadai. Hal ini menjadi perhatian bagi Polda Metro Jaya. 

Dalam pemolisian modern (modern policing), sambung kapolda, fokus utamanya adalah pada pecegahan/preventif. “Kami tidak ingin kecelakaan terjadi, yang kami inginkan adalah sebuah keselamatan untuk semua. Lebih baik mencegah daripada mengobati,” urai mantan Kapolda Jawa Timur ini. Oleh karena itu polda melaksanakan pelatihan BST untuk para nelayan. 

“Ini adalah kerjasama antara Polair Polda Metro Jaya dengan Politeknik Pelayaran Banten. Masyarakat akan diajari bagaimana SOP keselamatan mulai dari kapal di laut kalau ada emergancy dan sebagainya,” jelas Fadil.

LANGKAH IKHTIAR

Dalam kesempatan tersebut Fadil juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang berpartisipasi. "Kepada rekan-rekan yang turut berpartisipasi seperti pengusaha pemilik kapal dan pengelolaan ikan di Muara Baru ini saya ucapkan terima kasih atas dukungannya,” tandas Fadil.

“Dengan diadakannya kegiatan ini diharapkan rekan-rekan nelayan dapat meningkatkan pengetahuan, wawasan, dan ketangkasan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Fadil.

Ia berharap kepada seluruh pihak yang tergabung dalam kegiatan, menjadikan kegiatan ini sebagai langkah ikhtiar dalam mengabdi kepada masyarakat Jakarta. Sehingga hasil dari pelatihan ini dapat terasa dampaknya untuk rekan-rekan nelayan.

pelatihan ini juga diharapkan dapat memberikan wawasan dan menambah kompetensi kepada seluruh nelayan di Jakarta. Sehingga nantinya mampu untuk mengatasi segala hambatan saat bekerja dengan solusi yang tepat dan tindakan yang cekatan.

Hadir dalam acara tersebut, Dir Polairud Kombes Pol Raden Firdaus Kurniawan, Kabidhumas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.

NELAYAN TERBANTU 

Sementara itu Dirpolairud Kombes Pol Raden Firdaus Kurniawan mengatakan, kegiatan ini juga terselenggara atas inisiatif dari para nelayan, dan kesadaran dari mereka betapa pentingnya keselamatan dan keamanan berlayar. 

 “Kami hanya memfasilitasi keinginan mereka dan berkoordinasi dengan stakeholder serta para nelayan untuk menyelenggarakan pelatihan ini,” ungkap Firdaus.  “Dapat juga kami laporkan kepada bapak Kapolda, dalam situasi kenaikan BBM sangat berpengaruh,” sambung Firdaus.

Diungkapkannya, banyak nelayan yang tidak berlayar menangkap ikan karena biaya operasional tidak sebanding dengan hasil tangkapan. “Syukur Alhamdulillah bapak kapolda telah merespon situasi ini dan memberikan perhatiannya kepada para nelayan dengan menyediakan bantuan sosial berupa sembako, sebagai bentuk kepedulian kepada masyarakat nelayan,” tandas Firdaus. (Arry/ORYZA)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook