Modeling Budidaya Lobster di Batam, Produksi Kerang Hijau Ikut Terdongkrak

By Indonesia Maritime News 14 Mei 2025, 18:47:51 WIB Maritim
Modeling Budidaya Lobster di Batam, Produksi Kerang Hijau Ikut Terdongkrak

Keterangan Gambar : Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu (kemeja biru) panen kerang kupang sebagai pakan lobster di Kelompok Pembudidaya Kerang Tanjung Uma, Batam, Kepulauan Riau (10/5/2025). Foto: KKP



Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Modeling budidaya lobster yang dikembangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Batam membuahkan hasil menggembirakan. Produksi kerang hijau pun bisa meningkat 5 sampai 6 kali lipat.

Kolaborasi dengan pembudidaya kerang sebagai penyedia pakan alami lobster tidak hanya mendukung keberhasilan program modeling, melainkan membawa dampak langsung pada peningkatan pendapatan pembudidaya.

Baca Lainnya :

“Pemilihan Batam sebagai lokasi pengembangan modeling ini bukanlah kebetulan. Batam memiliki potensi besar sebagai sumber pakan alami, yang merupakan salah satu faktor kunci dalam keberhasilan budidaya lobster,” ujar Direktur Jenderal Perikanan Budi Daya, Tb Haeru Rahayu dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Rabu (14/5).

KKP telah menjalin kerja sama dengan kelompok pembudidaya kerang di Tanjung Uma Batam. Selain menjadi pembeli kerang budidaya, KKP memberikan bantuan sarana dan prasarana berupa Keramba Jaring Apung (KJA).

Berkat bantuan KJA produksi kerang hijau pun meningkat 5 sampai 6 kali lipat, dan hal ini berdampak langsung pada peningkatan pendapatan pembudidaya. Hasil panen kerangnya selalu bagus, baik kerang hijau, maupun kerang kupang yang dulunya sering dibuang. 

Lebih lanjut Tebe menjelaskan, kerang kupang memiliki karakteristik serupa dengan kerang coklat yang juga telah dikembangkan oleh Balai Perikanan Budidaya Laut (BPBL) Lombok. Keduanya merupakan jenis kerang yang tidak dikonsumsi manusia, namun memiliki kandungan nutrien tinggi dan sangat potensial sebagai pakan alami bagi lobster.

“Upaya ini, merupakan bagian dari strategi besar KKP untuk mendorong efisiensi dan keberlanjutan dalam budidaya lobster nasional. Dengan memanfaatkan potensi lokal seperti kerang kupang maupun kerang coklat,” lanjut Tebe.

Bantuan untuk Pembudidaya Kerang

Plt. Kepala BPBL Batam, Ipong Adi Guna juga mengungkapkan, Batam Kepulauan Riau merupakan lokasi strategis untuk pengembangan budidaya lobster. Selain dekat dengan Singapura dan Malaysia sebagai pasar, perairan Batam kaya nutrien. Selama tujuh bulan masa pemeliharaan lobster di lokasi modeling, ketersediaan kerang untuk pakan selalu terpenuhi.

“Alhamdulillah hasil panen kerangnya selalu bagus. Bantuan yang telah diberikan berupa KJA masing-masing berukuran 4 lubang KJA dengan luas 3 x 3 meter. Media pemeliharaan kerang berupa tali yang dibentang sebanyak 250 tali kerang per unit KJA, dikelola oleh 3 kelompok pembudidaya kerang,” jelas Ipong.

Rusli, salah satu pembudidaya kerang dari Tanjung Uma mengakui adanya peningkatan produksi setelah mendapat bantuan sarana budidaya dari KKP. :Hasil panen kerang hijau kami meningkat sampai enam kali lipat dibanding sebelumnya," kata Rusli.

Jauh hari, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono juga telah menetapkan lobster sebagai salah satu komoditas unggulan ekspor hasil perikanan. Untuk meningkatkan produksi lobster di Indonesia, KKP kemudian membangun program modeling di Batam. (Bow/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook