- Kabar Gembira bagi Petambak, KKP Distribusikan Pupuk Bersubsidi Sektor Perikanan Awal 2026
- KKP-Polri Turunkan Pasukan Gegana Brimob Awasi Produk Ikan, Ada Apa ?
- Menteri AHY Lepas KRI Semarang-594 Bawa Bantuan Kemanusiaan ke Sumatera
- Kecelakaan Maut Bus Cahaya Trans di Exit Tol Krapyak, Nyawa 16 Penumpang Terenggut
- Di Pundak Mahasiswa Tradisi Betawi Harus Lestari, Berpacu dengan Inovasi
- Kapal MV Egon Sandar di Aceh, Bawa 1 Truk Bantuan Logistik, 13 Motor Brimob & 2 Swamp Boat Polairud
- Berharap Keberkahan, TTL Santunani 200 Anak Yatim di HUT ke-12
- PWI Pusat Finalisasi Draf AD/ART, KEJ, dan KPW, Siap Disahkan di Konkernas 2026
- Arus Nataru 2025/2026 Pelabuhan Ciwandan Lancar, GM Banten Benny Ariadi: Perjalanan yang Berkesan
- Satgas Halilintar TNI AL Amankan 7 Ton Timah di Belitung Timur, Mau Diselundupkan Ketahuan
Terpisah dari Induk, Anak Dugong Terdampar di Bitung

Keterangan Gambar : Seekor anakan Dugong terdampar di terdampar di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Batu Angus, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Seekor anakan dugong (Dugong dugon) terdampar di kawasan Taman Wisata Alam (TWA) Batu Angus, Kota Bitung, Sulawesi Utara. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Pengelolaan Sumberdaya Pesisir dan Laut (BPSPL) Makassar Wilayah Kerja Manado melakukan penanganan intensif.
Penanganan ini dilakukan secara kolaboratif bersama PSDKP Bitung, DKP Provinsi Sulawesi Utara, BKSDA Sulut, WCS, Yapeka, dan masyarakat setempat.
Anakan dugong tersebut pertama kali ditemukan oleh wisatawan pada 3 Mei lalu dalam kondisi terpisah dari induknya. Upaya pelepasliaran ke laut telah dilakukan, namun dugong yang dikenal dengan nama duyung, terus kembali ke lokasi awal.
Baca Lainnya :
- Sempat Ditolak Nelayan, KKP: Penggunaan VMS Kunci Keberlanjutan Sumber Daya Ikan0
- 4 Kapal Perang TNI AL Patroli di Laut Natuna, Nelayan Asing Maling Ikan Masih Berani ?0
- Dugaan Pelanggaran Pemanfaatan Air Laut di Kaltara Dibongkar KKP0
- Kuota Ditambah, IOTC Nilai Tingkat Kepatuhan Kapal Penangkap Indonesia Wajib Gunakan VMS Meningkat0
- Kapal Pesiar Mewah MS Insignia Singgah Lagi di Pelabuhan Waingapu Sumba Timur0
Untuk memastikan keselamatannya, tim memutuskan menempatkan dugong dalam karamba milik nelayan guna perawatan dan pemantauan intensif.
Plt. Kepala BPSPL Makassar, A. Muhammad Ishak Yusma, mengatakan timnya segera melakukan koordinasi dengan para mitra untuk merumuskan mekanisme penanganan. Tindakan yang diambil meliputi pemantauan kondisi dugong dan pencarian induk dugong di sekitar lokasi dengan bantuan drone.
“Dugong berjenis kelamin betina itu memiliki panjang tubuh 128 cm dan lingkar badan 70 cm, dengan beberapa luka di bagian mulut, sirip, ekor, perut, dan punggung,” ungkapnya dalam keterangan tertulis dikutip Selasa (13/5/2025).
Tim juga melakukan penanganan medis dengan pemberian susu formula yang dicampur obat pereda nyeri, serta pengobatan luka dengan salep. Usai perawatan, dugong tampak lebih tenang dan beristirahat di tempat teduh. Sementara itu, pemantauan melalui drone tidak menunjukkan keberadaan induknya di sekitar lokasi.
Terpisah dari Induk, Anak Dugong Terdampar di BitungTerpisah dari Induk, Anak Dugong Terdampar di Bitung
Spesies Dilindungi
Direktur Jenderal Pengelolaan Kelautan, Koswara memberikan apresiasi atas langkah cepat dan kolaboratif semua pihak dalam menyelamatkan anakan dugong ini “Keterlibatan masyarakat dan wisatawan sangat penting dalam upaya konservasi spesies laut yang dilindungi. Edukasi publik menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan ekosistem laut,” ujar Koswara.
Koswara juga mengingatkan bahwa Dugong (Dugong dugon) merupakan mamalia laut langka yang tersebar di wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi. Spesies ini dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 7 Tahun 1999 dan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan No. 79 Tahun 2018 tentang Rencana Aksi Nasional Konservasi Mamalia Laut. Populasinya terus terancam oleh siklus reproduksi yang lambat, kerusakan habitat, serta perburuan ilegal.
Hal ini sejalan dengan kebijakan Menteri Kelautan dan Perikanan yang menekankan pentingnya perlindungan keanekaragaman hayati laut serta penguatan upaya konservasi spesies laut yang terancam punah melalui kolaborasi multipihak. (Arry/Oryza)











