- KKP Menggadang-gadang Susu Ikan Minuman Protein Tinggi, Bisa Dibikin Cilok
- PON XXI Aceh-Sumut 2024, KM Kelud Jadi Hotel Terapung Gratis
- 10 Negara Menimba Ilmu Budidaya Nila dan Lele dari Indonesia
- Kekuatan Kapal Selam Kunci Amankan Perairan RI, Kasal: Wujudkan TNI AL Modern dan Berdaya Gentar
- HUT ke 79 TNI AL di Atas Kapal Perang Dipimpin Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto
- Tanjung Priok Bikin Presiden Zanzibar Kesengsem, Kerja Sama Maritim dengan Pelindo
- Pelindo Mengajar Menyasar SMAN 13 Jakarta, Drajat Sulistyo: SDM Bagus, Perusahaan Maju
- Kapal Nelayan Dimangsa Api, 4 Korban Dievakuasi KRI Layang 345, Seorang Tewas
- KRI Bima Suci Memukau Masyarakat di Shanghai Cina
- PON XXI 2024 di Aceh dan Sumut, Pelindo Pastikan Pelabuhan Malahayati Beri Layanan Penuh
Luar Biasa! Gelaran Wayang Orang Pandawa Boyong Dapat Apresiasi UNESCO
Keterangan Gambar : Pagelaran Wayang Orang dengan lakon “Pandawa Boyong” yang diselenggarakan oleh TNI AL dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera bukan hanya membuat decak kagum publik di dalam negeri tetapi juga di luar negeri bahkan meraih penghargaan dan apresiasi dari UNESCO.Foto: Dispen AL
Indonesiamaritimenews.com (IMN)JAKARTA: Luar Biasa. Pagelaran Wayang Orang dengan lakon “Pandawa Boyong” yang diselenggarakan oleh TNI AL dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera pada 15 Januari bukan hanya membuat decak kagum publik di dalam negeri serta meraih penghargaan MURI. Gelaran tersebut juga mendapat apresiasi dari UNESCO.
UNESCO yang diwakili oleh Ketua Regional Asia Pasifik, Christina Cojocaru, yang juga hadir dan menyaksikan secara langsung pagelaran menyampaikan bahwa pihaknya merasa terhormat dapat menyaksikan bagaimana semangat gotong-royong ini diwujudkan dalam pagelaran Wayang Orang.
“Terima kasih kepada Panglima TNI Laksamana Yudo Margono, karena telah menghidupkan pertunjukan Pandawa Boyong yang inspiratif dan mendidik. Kerja keras dan upaya luar biasa dalam mempromosikan dan melestarikan bentuk seni tradisional Wayang Orang mendapat apresiasi positif dari UNESCO.” ungkap Christina Cojocaru, Ketua Regional Asia Pasifik UNESCO.
Baca Lainnya :
- Pagelaran Wayang Orang Pandawa Boyong, TNI AL Kembali Raih Penghargaan MURI0
- Bus Air KMP Jurung-Jurung dan KMP Asa-Asa Bawa Wisatawan Nikmati Danau Toba0
- Penuhi Standar PBB, KRI Frans Kasiepo-368 Peroleh Apresiasi COE di Lebanon0
- Dukung Destinasi Wisata, Transportasi Laut dan Udara di Bali Terus Ditingkatkan0
- Rakornas Gubernur Se-Indonesia, Menhub: Pemda Berperan Penting Bangun Infrastruktur Transportasi0
Baca juga: Pagelaran Wayang Orang Pandawa Boyong, TNI AL Kembali Raih Penghargaan MURI
Organisasi yang mewadahi pendidikan hingga pelestarian budaya di PBB ini menilai, pagelaran yang diselenggarakan oleh TNI AL sangat luar biasa. Bukan hanya pada pelestarian kebudayaan tetapi juga diperankan oleh para Pimpinan TNI serta POLRI. Hal tersebut mewujudkan sinergitas yang kuat.
INISIASI PANGLIMA TNI
Seperti yang telah diketahui, Pagelaran Wayang Orang ini merupakan inisiasi dari Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono saat masih menjabat sebagai Kasal. Lakon Pandawa Boyong menceritakan tentang lima orang ksatria bersaudara boyongan (pindah) dari Alengka yang dikuasai Kurawa ke Astinapura.
Kepindahan itu untuk memerdekakan diri dari kekuasaan Kurawa, mereka harus berperang melawan Kurawa yang jumlahnya jauh lebih besar karena utusan Pendawa untuk berdiplomasi mengalami kegagalan. Kurawa dilengkapi dengan persenjataan lebih banyak, namun berkat kesungguhan yang didasarkan niat baik, Pandawa dapat memenangkan perang itu.
Senada dengan itu, di kesempatan yang sama Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali juga menyampaikan bahwa, dengan pagelaran wayang orang ini selain dalam rangka memperingati hari Dharma Samudera juga untuk melestarikan budaya nusantara dan mempelajari sifat-sifat kepemimpinan para tokoh wayang tersebut.
“Pagelaran ini selain dalam rangka memperingati Hari Dharma Samudera, juga untuk menunjukkan bahwa perjuangan harus terus dilakukan, salah satunya dengan melestarikan budaya dan mempelajari nilai-nilai kepemimpinanan dari tokoh-tokoh pewayangan, yang dapat diterapkan oleh para prajurit TNI Angkatan Laut”, ujar Kasal. (Arry/Oryza)