- 14 Bulan Jalankan Misi PBB di Lebanon, Satgas MTF TNI AL Tiba di Indonesia, Kasal: Kepercayaan Dunia
- Rantai Produksi Budi Daya, KKP Kendalikan dan Awasi Obat Ikan
- Efisiensi Anggaran 34 Persen, Program Prioritas KKP Tetap Jalan
- Pembongkaran 30,16 Kilometer Pagar Laut di Tangerang Tuntas , TNI AL Tingkatkan Patroli Pengamanan
- KM Fitri-09 Tenggelam di Perairan Tolitoli, TNI AL Evakuasi Semua Penumpang
- Kembangkan Vocational Goes to Actors, Politeknik KKP Kirim Taruna Magang ke Australia dan Jepang
- Kejuaraan Internasional Taekwondo Kasal Cup 2025 di Bali, 2.000 Atlet Berlaga Rebut Gelar Juara
- Produk Olahan Bandeng Berkualitas di Maros Dukung Program Makan Bergizi Gratis
- Ini Pencapaian Pelindo Terminal Petikemas Tahun 2024,Arus Petikemas Ekspor Tumbuh 10,58 %
- Pimpin Apel Satgas Pamtas Marinir, Kasal: Jaga Kehormatan, Berikan yang Terbaik Bagi Bangsa
Keren! 2.280 Anak Nelayan dan Petambak Dilantik Jadi Taruna Sekolah Tinggi Perikanan

Keterangan Gambar : Sebanyak 2.280 anak nelayan dan pelaku prikanan dilantik jadi taruna dan taruni Sekolah Tinggi Perikanan. Foto: dok. KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Kementerian Kelautan dan Perikanan siap mendidik 2.280 Taruna-Taruni baru. Mereka adalah anak pelaku utama kelautan dan perikanan yaitu nelayan, pembudidaya ikan, pengolah ikan, pemasar produk perikanan, dan petambak garam.
Setelah mengikuti pelantikan secara nasional yang dilaksanakan di Lapangan Monas pada Selasa (29/8/2023), para taruna dan taruni baru tersebut selanjutnya akan mengikuti pendidikan di satuan pendidikan milik Kementerian Kelautan dan Perikanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, menyampaikan diprioritaskannya anak pelaku utama merupakan upaya nyata pemerintah meregenerasi sekaligus meningkatkan kompetensi pelaku utama sektor kelautan dan perikanan di masa mendatang.
"KKP berkomitmen memberi kesempatan kepada anak pelaku utama KP, mewujudkan mimpinanya untuk meraih pendidikan tinggi, dengan memberikan akses 100 persen pada kuota penerimaan guna mendorong pengembangan sosial ekonomi kelautan dan perikanan serta demi terwujudnya ekonomi biru yang tangguh," ucap Menteri Trenggono.
Menteri Trenggono menegaskan bahwa upaya peningkatan pendidikan kelautan dan perikanan tak hanya ditekankan pada peningkatan kompetensi guru dan tenaga kependidikan serta peningkatan kualitas sarana prasarana penunjang Namun juga melalui pemerataan kualitas pendidikan serta peningkatan akses pendidikan di semua jenjang terutama di daerah tertinggal, terluar, dan terdepan, serta penguatan konektivitas pendidikan vokasi dengan pasar kerja.
"SDM yang andal adalah garda perubahan sektor kelautan dan perikanan. Karenanya kita harus mampu memanfaatkan bonus demografi untuk mencetak SDM yang produktif, inovatif, berdaya saing global, berintegritas, serta berakhlak mulia," kata Menteri Trenggono.
Pelantikan ini juga selaras dengan kebijakan Presiden Joko Widodo, di mana pemerintah telah mengesahkan anggaran dana pendidikan Rp 660,8 triliun pada Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2024 untuk mewujudkan SDM unggul.
Menteri Trenggono berharap taruna/i baru ke depannya dapat menjadi SDM profesional, sekaligus duta untuk mengubah nasib dan masa depan sekaligus mengubah lingkungannya dari nelayan yang dikategorikan sebagai nelayan miskin menjadi sejahteran dan dibanggakan.
3 JENJANG
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BPPSDM), I Nyoman Radiarta, menerangkan bahwa seluruh taruna peserta didik yang telah dilantik, terbagi menjadi 3 jenjang yaitu jenjang program diploma 4, diploma 3 dan diploma 1.
Sebagai Unit Eselon I KKP, dikatakan Nyoman, BPPSDM memiliki tugas dan fungsi menyiapkan SDM terbaik melalui kegiatan pendidikan, pelatihan dan penyuluhan, yang terlaksana melalui program strategis VOGA (Vocational Goes to Actors) dan Smart Fisheries Village (SFV).
Sebelum pelantikan menjadi taruna/i, para calon taruna telah melaksanakan kegiatan pendidikan masa basis yang ditempuh selama kurang lebih tiga bulan. Mereka mengikuti beberapa kegiatan, seperti pendidikan dasar kemiliteran dan bela negara, kesamaptaan secara fisik dan mental, sekaligus menjalankan pola pendidikan vokasi akademik dan boarding school dengan segala bentuk karakter dan etika yang diajarkan didalamnya.
"Kegiatan ini bertujuan untuk melakukan pengenalan kampus baik dari sisi akademik maupun ketarunaan kepada calon taruna/i serta mengembangkan sikap dan kepribadian taruna yang bertanggung jawab, jujur, mampu bekerja sama dan memiliki jiwa kepemimpinan," terang Nyoman.
Baca Lainnya :
- Top! Indonesia Catatkan Potensi Transaksi Rp283 M di Ajang Word Seafood Shanghai0
- 1,7 Ton Kepiting Bakau Maluku Diekspor ke Pasar ASEAN0
- Lolos Seleksi Taruna Sekolah Perikanan KKP, 2 Putra Daerah Papua Bersyukur0
- Wuiiih! Bendera Merah Putih Berkibar di Bawah Laut Pulau Bando0
- Kado HUT Kemerdekaan RI, KKP Tangkap 2 Kapal Maling Ikan di Selat Malaka0
Satuan pendidikan tinggi KKP sendiri terdiri dari 1 Akademi Komunitas Kelautan dan Perikanan di Wakatobi; 9 Politeknik Kelautan dan Perikanan (Politeknik KP) di Jembrana, Pangandaran, Dumai, Bone, Kupang, Karawang, Sorong, Bitung, Sidoarjo; serta 1 Politeknik Ahli Usaha Perikanan di 5 (lima) kampus, yaitu Jakarta (kampus utama), Aceh, Maluku, Pariaman, dan Lampung. (Bow/Oryza)
