- Sukses, Pelindo Uji Coba Alur Pelabuhan Pulau Baai Bengkulu, KMP Pulo Tello Berhasil Masuk Dermaga
- Sukseskan Program Strategis Kelautan Perikanan, KKP Perkuat Peran Penyuluh
- KTT BRICS di Rio de Janeiro, Presiden Prabowo Dapat Ucapan Khusus dari Presiden Brasil
- KKP Lebarkan Sayap Ekspor Perikanan ke Vietnam, Korsel dan Kanada
- Hari ke-4 Operasi SAR, Kapal Perang TNI AL Temukan Jasad Korban KMP Tunu Pratama Jaya
- Kapal Perang Singapura Masuki Indonesia, Kapal Rudal KRI Alamang-644 Awasi Ketat
- KKP Gandeng SEAFDEC Kurangi Pencemaran Mikroplastik di Laut
- BUMN Tambang Harus Serahkan Laporan Tahunan Tepat Waktu, KKP: Denda Rp5 Juta/Hari
- Presiden Prabowo Hadiri KTT BRICS di Rio de Janiero, Momen Bersejarah
- Transformasi Jadwal Kapal Curah Kering, TTL dan KSOP Tanjung Perak Terapkan Berthing Priority
Hari Dharma Samudera 2025, Sejarah Perjuangan Prajurit Jalasena Pertahankan Kedaulatan Negara

Keterangan Gambar : Kepala Staf Angkatan Laut memimpin upacara tabur bunga memperingati Hari Dharma Samudera di Perairan Teluk Jakarta. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Hari Dharma Samudera setiap tahun diperingati untuk mengenang para pahlawan yang gugur mempertahankan kedaulatan negara. Sejarah mencatat, banyak pahlawan prajurit TNI yang gugur dalam pertempuran di laut.
Hal tersebut disampaikan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali saat memberikan sambutan usai memimpin Upacara dan Tabur Bunga memperingati Hari Dharma Samudera 2025 di atas KRI Radjiman Wedyodiningrat (KRI RJW)-992 yang berlayar di Perairan Teluk Jakarta pada Rabu (15/1/2025).
Baca Lainnya :
- Mandat PBB, KRI SIM-367 Lanjutkan Misi Perdamaian Dunia di Lebanon0
- Kasal Sambut Kunjungan Kehormatan Panglima Tentera Laut Diraja Malaysia, Ini yang Dibahas0
- Kunjungi Mabesal Cilangkap, Menteri PPN: Kekuatan TNI AL Perlu Makin Dimantapkan0
- Tegas! 600 Prajurit TNI AL dan Masyarakat Pesisir Bongkar Patok Pagar Laut 30 Km di Tangerang0
- Program MBG, Kasal Makan Bergizi Gratis Bersama Pelajar SMA Hang Tuah 1 Jakarta0
"Peringatan Hari Dharma Samudera sendiri untuk mengenang kembali perjuangan para pendahulu yang mencerminkan integritas prajurit Jalasena dalam mempertahankan kedaulatan negara," kata Kasal.
Dengan tema "Kobarkan Semangat Pertempuran Prajurit Jalasena yang Tangguh, Profesional dan Modern", peringatan Hari Dharma Samudera menjadi momen refleksi bagi seluruh komponen bangsa, khususnya TNI AL, untuk memperkuat karakter maritim, menjaga tradisi perjuangan di laut, serta memupuk semangat juang dalam menjaga kedaulatan wilayah laut Indonesia.
Dalam sambutannya, Kasal menjelaskan bahwa sejarah telah mencatat semangat pantang menyerah dan pengorbanan para pendahulu. Seperti pada Pertempuran di Balikpapan, Ambon dan Laut Arafuru pada 15 Januari 1962 yang kini diperingati sebagai Hari Dharma Samudera.
"Pesan moral bagi kita sebagai generasi penerus adalah untuk meneladani semangat juang para pendahulu dan diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari," ujar Kasal.
Selaras dengan semangat "Jalesveva Jayamahe", justru di laut kita jaya, Kasal berharap Peringatan Hari Dharma Samudera ini, dapat menginspirasi bangsa Indonesia dan mendorong upaya nyata dalam mengembalikan tradisi kejayaan Indonesia sebagai bangsa pelaut, yang tidak hanya tangguh dalam menjaga kedaulatan wilayah laut, tetapi juga unggul dalam memanfaatkan potensi kelautan untuk kemakmuran bangsa Indonesia.
LAUNCHING BUKU
Pada momen bersejarah tersebut, juga dilaksanakan soft launching empat buku yang mengangkat berbagai peristiwa penting dalam seharah operasi TNI AL. Kegiatan diawali dengan penandatanganan buku oleh Kasal dan penekanan tombol sebagai tanda peluncuran keempat buku tersebut oleh Ketua Umum Jalasenastri Ny. Fera Muhammad Ali.
Dari Empat buku yang diluncurkan, tiga di antaranya merupakan karya dari Kasal yaitu buku STC-9 Sisi Terang Pertempuran Laut Arafuru, buku Operasi Pembebasan Kapal Tanker MT Pematang oleh TNI AL, dan buku Bumi Hangus Cilacap 1947.
Selain itu juga dilaksanakan peluncuran buku KRI Nala Jejak Terakhir Kedaulatan Perairan Indonesia di Timor Timur yang merupakan karya biografis Almarhum Letkol Laut (P) Vrento Marino Paliama alumni Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) Angkatan 36, yang mengabadikan pengalamannya sebagai Kadeops KRI Nala-363 dalam pengamanan Pengairan Dili. (ARRY/Oryza)
