- Kolinlamil dan PT PELNI Perkuat Kolaborasi Sistem Transportasi dan Logistik Nasional
- Ini 6 Poin Kesepakatan KKP-Unpad Soal Kerja Sama Hukum Perkuat Kebijakan Ruang Laut
- Pabrik Sabu di Apartemen Digerebek BNN, Koki Peracik Narkoba dan Marketing Diringkus
- 1.057 Life Jacket Dibagikan Kemenhub ke Nelayan Jatim, Gugah Kesadaran Keselamatan Pelayaran
- Setahun Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo: Kita Telah Bekerja Keras, Hasilnya Dirasakan Rakyat
- International Chiefs of Navy Visit to Halifax, Wakasal RI Tekankan Penguatan Kerja Sama Pertahanan
- Berbagi Kebaikan di Tengah Laut, Prajurit Koderal XII Salurkan Bantuan Sembako ke Nelayan
- Dorong Efisiensi dan Kualitas Layanan, Komisaris Pelindo Tinjau Terminal Petikemas
- Pelindo Terapkan Terminal Booking System, Tingkatkan Kelancaran Arus Barang
- IPC TPK Catat Kenaikan Kinerja 15,1 % di Akhir Triwulan 2025, Tren Positif
Hadapi Ancaman Keamanan Maritim, Personel RSO Harus Dibekali Langkah Mitigasi

Keterangan Gambar : Temu Teknis Recognized Security Organization (RSO) resmi ditutup oleh Ditjen Perhubungan Laut, Jon Kenedi. Foto: Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BATAM: Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut, Jon Kenedi, resmi menutup kegiatan Temu Teknis Recognized Security Organization (RSO) di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2024 yang telah diselenggarakan pada 14 Mei sampai 17 Mei 2024 di Batam.
Jon Kenedi menyampaikan bahwa Temu Teknis RSO merupakan salah satu sarana berdiskusi, bertukar pikiran dan sharing pengalaman terkait perkembangan implementasi ISPS Code di masa sekarang dan di masa yang akan datang.
Baca Lainnya :
- Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal, Perusahaan Jasa Harus Pahami Aturan0
- Cyber Security, Tantangan Pengamanan Operasional Pelabuhan0
- Dermaga Multipurpose Pelabuhan Tanjung Wangi Disiapkan untuk Kapal Petikemas 0
- Tangkapan Ikan di Aceh Melimpah, Ini Langkah KKP Tampung Hasil Nelayan0
- Selat Lombok Diusulkan Masuk PSSA, Begini Upaya Indonesia di Forum IMO0
Hal ini berdasarkan perkembangan perekonomian dan perdagangan di Indonesia, yang erat kaitannya dengan ancaman keamanan dan fasilitas pelabuhan yang dimasuki kapal asing maupun kapal–kapal berbendera Indonesia yang akan berlayar ke luar negeri.
“Saat ini perkembangan terbaru yang harus menjadi perhatian bersama dalam pengamanan kapal dan juga fasilitas pelabuhan adalah penanganan cyber security” kata Jon Kenedi.
Terkait dengan hal tersebut, melalui Temu Teknis RSO yang berlangsung kurang lebih selama 3 hari, seluruh peserta telah berdiskusi dan mendengarkan paparan dari berbagai narasumber, baik yang berasal dari kalangan eksternal, maupun internal lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
“Tentunya telah banyak kritik maupun masukan dari peserta yang perlu kita tindak-lanjuti bersama terkait perkembangan ancaman keamanan maritime dan berbagai regulasi pemerintah dalam menjamin keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan di wilayah perairan Indonesia” kata Jon Kenedi.
Jon Kenedi berharap hasil dari pertemuan ini para RSO seluruh Indonesia dapat mengembangkan langkah-langkah baru terkait mitigasi ancaman dan mengedukasi seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan kapal dan juga fasilitas pelabuhan terutama terkait penanganan cyber security di wilayah perairan Indonesia.
Ia juga mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari perwakilan para RSO seluruh Indonesia terkait kegiatan satu tahun terakhir, dan telah berdiskusi bersama terkait teknis dan regulasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan ISPS Code di Indonesia.
“Semoga ini dapat menjadi bahan evaluasi dan pembenahan bagi semua pihak untuk mengedepankan proses implementasi ISPS Code yang berkelanjutan, sehingga terciptanya SDM yang responsive sesuai dengan slogan KPLP”.
Direktur KPLP, Jon Kenedi juga memberikan penghargaan kepada 3 Perusahaan RSO, yaitu PT. Yapanindo Konsultan, PT. Don & Profesional, serta PT. Kerabat Arto Segoro atas peran aktifnya dalam pelaporan aktivitas Recognized Security Organization (RSO). (Arry/Oryza)
