- Pilkada Serentak 2024, Ini Kekuatan Kapal Perang dan Personel TNI AL yang Dikerahkan
- Jelang Libur Nataru 2024-2025, Ini Kesiapan ASDP Layani Lintasan Merak-Bakauheni
- TNI AL Jalin Erat, Selamat Datang Kapal Selam Rusia & Rescue Tugboat Alatau
- PELNI Tingkatkan Layanan Angkutan Cepat dan Terjangkau, Dukung Roda Ekonomi Antar Pulau
- ASDP Sabet Dua Penghargaan Stellar Workplace 2024, Ini Kuncinya
- Kemenhub Adakan Komite Aids to Navigation Fund ke 31 Kolaborasi Keselamatan Navigasi Selat Malaka
- Kapal Bersama 20 ABK Diselamat TNI AL Terapung-apung di Tengah Laut Papua
- Ini Pembahasan Pertemuan Kasal Bersama Panglima AL Kanada
- Tingkatkan Keselamatan Layanan Kapal Ro-Ro Pelindo Berkolaborasi KSOP Tanjung Perak
- Keselamatan Kerja TKBM Prioritas, Pelindo Terminal Petikemas Sosialisasi Safety Awareness Serentak
Hadapi Ancaman Keamanan Maritim, Personel RSO Harus Dibekali Langkah Mitigasi
Keterangan Gambar : Temu Teknis Recognized Security Organization (RSO) resmi ditutup oleh Ditjen Perhubungan Laut, Jon Kenedi. Foto: Kemenhub
Indonesiamaritimenews.com (IMN), BATAM: Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP) Ditjen Perhubungan Laut, Jon Kenedi, resmi menutup kegiatan Temu Teknis Recognized Security Organization (RSO) di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut Tahun Anggaran 2024 yang telah diselenggarakan pada 14 Mei sampai 17 Mei 2024 di Batam.
Jon Kenedi menyampaikan bahwa Temu Teknis RSO merupakan salah satu sarana berdiskusi, bertukar pikiran dan sharing pengalaman terkait perkembangan implementasi ISPS Code di masa sekarang dan di masa yang akan datang.
Baca Lainnya :
- Perekrutan dan Penempatan Awak Kapal, Perusahaan Jasa Harus Pahami Aturan0
- Cyber Security, Tantangan Pengamanan Operasional Pelabuhan0
- Dermaga Multipurpose Pelabuhan Tanjung Wangi Disiapkan untuk Kapal Petikemas 0
- Tangkapan Ikan di Aceh Melimpah, Ini Langkah KKP Tampung Hasil Nelayan0
- Selat Lombok Diusulkan Masuk PSSA, Begini Upaya Indonesia di Forum IMO0
Hal ini berdasarkan perkembangan perekonomian dan perdagangan di Indonesia, yang erat kaitannya dengan ancaman keamanan dan fasilitas pelabuhan yang dimasuki kapal asing maupun kapal–kapal berbendera Indonesia yang akan berlayar ke luar negeri.
“Saat ini perkembangan terbaru yang harus menjadi perhatian bersama dalam pengamanan kapal dan juga fasilitas pelabuhan adalah penanganan cyber security” kata Jon Kenedi.
Terkait dengan hal tersebut, melalui Temu Teknis RSO yang berlangsung kurang lebih selama 3 hari, seluruh peserta telah berdiskusi dan mendengarkan paparan dari berbagai narasumber, baik yang berasal dari kalangan eksternal, maupun internal lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.
“Tentunya telah banyak kritik maupun masukan dari peserta yang perlu kita tindak-lanjuti bersama terkait perkembangan ancaman keamanan maritime dan berbagai regulasi pemerintah dalam menjamin keamanan kapal dan fasilitas pelabuhan di wilayah perairan Indonesia” kata Jon Kenedi.
Jon Kenedi berharap hasil dari pertemuan ini para RSO seluruh Indonesia dapat mengembangkan langkah-langkah baru terkait mitigasi ancaman dan mengedukasi seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan kapal dan juga fasilitas pelabuhan terutama terkait penanganan cyber security di wilayah perairan Indonesia.
Ia juga mengatakan pihaknya telah menerima laporan dari perwakilan para RSO seluruh Indonesia terkait kegiatan satu tahun terakhir, dan telah berdiskusi bersama terkait teknis dan regulasi yang berkaitan dengan penyelenggaraan ISPS Code di Indonesia.
“Semoga ini dapat menjadi bahan evaluasi dan pembenahan bagi semua pihak untuk mengedepankan proses implementasi ISPS Code yang berkelanjutan, sehingga terciptanya SDM yang responsive sesuai dengan slogan KPLP”.
Direktur KPLP, Jon Kenedi juga memberikan penghargaan kepada 3 Perusahaan RSO, yaitu PT. Yapanindo Konsultan, PT. Don & Profesional, serta PT. Kerabat Arto Segoro atas peran aktifnya dalam pelaporan aktivitas Recognized Security Organization (RSO). (Arry/Oryza)