- Diikuti 99 Lembaga Negara, TNI AL Raih Juara I Cyberdrill
- Pemuda Galau Diperiksa TNI AL, Bawa Shabu 142 Gram Jaringan Internasional Malaysia
- Luncurkan PMO 724, Indonesia Targetkan Jadi Champion Urusan Lobster
- Dor, Dor...Kapal Kayu Kepompong Pun Menyerah 4 Pelaku Dibekuk, BBL Rp 46,8 M Disita F1QR
- Armada Perang TNI AL dan Singapore Navy Uji Kemampuan di Laut Riau
- Cyber Security, Tantangan Pengamanan Operasional Pelabuhan
- Jasad Korban Banjir Bandang di Sumbar Dievakuasi
- Hardiknal Ke 78, Lantamal VI Makassar Ajak Masyarakat Bersih-bersih Pantai Losari
- Ini Kronologis Kebakaran NPCT1, KSOP Priok Buat Langkah & Kebijakan Agar Tak Terulang
- Layanan Operasional di Common Gate NPCT -1 Tanjung Priok Kembali Normal. Ini Penjelasan PT.MTI
Gunung Ruang Meletus, TNI AL Kirim Kapal Perang Bawa Bantuan
Keterangan Gambar : TNI AL mengirim bantuan yang dibawa oleh kapal perang KRI Kakap-811, ratusan prajurit dan tim kesehatan untuk membantu korban erupsi Gunung Ruang di Sumatera Utara. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: TNI Angkatan Laut merespon cepat bencana alam erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara. Dalam waktu 1x 24 jam TNI AL mengirim Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) yang membawa bantuan untuk korban. Ratusan prajurit dan tim kesehatan juga diterjunkan.
Selain itu TNI AL juga melakukan evakuasi masyarakat di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, yang terdampak bencana alam.
Baca Lainnya :
Pasca erupsi Gunung Ruang di Sulawesi Utara pada 17 April 2024, TNI AL bergerak cepat dengan mengerahkan KRI Kakap-811 ke lokasi bencana pada Kamis (18/4/2024). Kapal perang ini membawa bantuan kemanusiaan dari Kementerian Sosial serta sejumlah bantuan kebutuhan pokok bagi masyarakat.
Informasi terakhir pemantauan situasi kondisi erupsi gunung, aktivasi letusan sudah tidak ada, tetapi masih terlihat luapan asap tebal sehingga terjadi hujan abu yang mengguyur hampir seluruh Pulau Tagulandang.
Bantuan yang dibawa TNI AL terdiri dari ribuan paket makanan, selimut, tenda, genset hingga pakaian untuk orang dewasa maupun anak-anak, yang tentu saja sangat dibutuhkan masyarakat terlebih ditengah kondisi darurat.
Menghadapi situasi ini, TNI AL juga menyiapkan kekuatan sebanyak 400 personel yang terdiri dari personel unsur KRI, Markas Komando Lantamal VIII, personel Pangkalan TNI AL (Lanal) Tahuna, personel Marinir Yonmarhanlan dan tenaga kesehatan TNI AL untuk pengoperasionalan Posko Penanggulangan Bencana.
“Tugas TNI dalam Operasi Militer Selain Perang (OMSP), Salah satunya adalah membantu menanggulangi akibat bencana alam, pengungsian, dan pemberian bantuan kemanusiaan”, ungkap Komandan Pangkalan Utama TNI AL (Lantamal) VIII Manado Laksamana Pertama TNI Nouldy J. Tangka.
Dalam kesempatan terpisah Kepala Staf TNI Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali mengatakan, jajarannya akan melaksanakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). sekaligus bekerja sama dengan pemerintah daerah maupun pemerintah pusat, dalam penanggulangan bencana alam.
"Untuk itu kita selalu stand by pasukan reaksi cepat penanggulangan bencana, serta kita siapkan kapal-kapal terkait", tandas Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali. (Arry/Oryza)