Celah Pungli di Pelabuhan KIP Ditekan, Aplikasi Digital Diterapkan

By Indonesia Maritime News 16 Nov 2022, 17:26:20 WIB Pelabuhan
Celah Pungli di Pelabuhan KIP Ditekan, Aplikasi Digital Diterapkan

Keterangan Gambar : Pelabuhan Krakatau. Foto: dok. KIP


Indonesiamaritimenews.com   (IMN),JAKARTA: Teknologi digital membuat pelayanan di pelabuhan semakin efektif dan efisien, sehingga dapat menekan terjadinya pungli (pungutan liar). Penerapan aplikasi digital ini telah dilakukan Pelabuhan Krakatau International Port (KIP) dan berhasil menghindari pungli.

Pelabuhan menjadi simpul penting bagi alur ekspor impor lantaran menjadi pintu keluar masuk manusia, barang, tumbuhan, dan hewan. Karena itulah aplikasi digital penting diterapkan karena 

semua proses terekam secara digital dan terpantau secara real time.

Baca Lainnya :

Pelabuhan Krakatau International Port (KIP) kini menggunakan aplikasi digital yang menunjang tata ulang ekosistem logistik di pelabuhan.  Hal ini diungkapkan oleh Direktur Operasional KIP, Cahyo Antarikso.

Digitalisasi pelayanan dilakukan dengan menggunakan Smart Port System dengan aplikasi Krakatau International Port Online Systems (KIPOS). "Progresnya bisa dipantau realtime oleh pengguna. Dan terakhir akan muncul invoice yang bisa dibayar secara online juga," kata Cahyo dalam keterangan tertulisnya dikutip Rabu (16/11/2022).

Aplikasi tersebut menghadirkan layanan front-end teknologi terintegrasi yang terjangkau dan adaptif. Tujuannya untuk memastikan efisiensi yang lebih tinggi dalam semua proses arus lalu lintas barang dan dokumen di pelabuhan. Sehingga bisa menghindari pengguna layanan dari pungli.

"Pemantauan melalui aplikasi. Ada CCTV juga. Tidak ada lagi layanan yang harus mempertemukan pemberi layanan dan pengguna layanan secara fisik," ungkap Cahyo. Layanan ini menutup celah kemungkinan terjadinya pungutan liar atau proses transaksional di balik layar.

“Kami sangat memperhatikan keluhan beberapa kapal seperti kalau sandar tidak boleh menunggu lama di laut, yaitu tidak boleh lebih dari dua jam. Layanan kami berhasil melayani 0,6 sampai 0,9 jam,” kata Cahyo.

KERJASAMA KARANTINA

Dijelaskan Cahyo, pihaknya juga telah bekerja sama dengan Badan Karantina Pertanian (Barantan) soal kepastian tidak adanya gangguan atau hama pada produk yang masuk dan keluar di pelabuhan. Penyemprotan dilakukan menggunakan gangway otomatis dalam waktu 15 detik dan dilakukan di dalam dermaga.

Sebelumnya proses spraying dilakukan manual di dermaga, hingga memakan waktu yang cukup lama keliling trucking. "Sekarang sudah otomatis, yang menyemprot truk yang telah mengangkut kargo dan tertutup rapat. Sehingga dipastikan hama-hama tidak akan berlanjut ke mana-mana,” sambung Cahyo.

Sementara itu Kepala Balai Karantina Kelas II Cilegon Banten, Arum Kusnila Dewi mengatakan deklarasi penerapan pemeriksaan bersama karantina dan bea cukai atau SSm JI-QC mulai diterapkan tahun lalu. Hal ini sudah diujicoba di kawasan Pelabuhan Ciwandan dan Cigading yang dikelola PT Pelindo II dan Krakatau Internasional Port. "Integrasi layanan terbukti mengefisienkan waktu 75 persen," jelas Arum.

Dia mengungkapkan,  ada 8 aspek yang terintegrasi di pelabuhan, salah satunya pemetaan dan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Saat inj SDM yang berhubungan dengan karantina di pelabuhan ada 12 orang. 

Mereka terdiri dari dokter hewan, paramedik karantina hewan, analis perkarantinaan tumbuhan, dan pemeriksa karantina tumbuhan. Ditambahkan Arum, setelah sistem terintegrasi kini tindakan karantina yang diberlakukan hanya satu kali sehingga lebih efisien.      (Arry/ Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook