- ASDP Hadirkan Komodo Waterfront Festival 2025, Labuan Bajo Panggung Pesona Nusantara
- Udang Lokal Lebih Maknyus... Masih Jadi Primadona Masyarakat Nusantara
- SK PWI Pusat Tegaskan, Kesit Budi Handoyo Pimpin PWI DKI Jakarta 2024-2029
- 10,3 Kg Sabu Malaysia Modus Dililit di Badan, Dibongkar TNI AL di Pelabuhan Tanjung Priok
- 1 Dekade Angkutan Perintis: Layani 7,8 Juta Penumpang dan Angkut 1,3 Juta Ton Barang
- Pemuda Menyelam Hilang di Perairan Kutampi Nusa Penida, Prajurit TNI AL Turun Tangan
- Jaga Ekosistem Laut, Yuk.. Tanam Mangrove dan Cemara di Pulau Tabuhan
- Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, Pangkoarmada II Lepas KRI Makassar-590 Menuju Wilayah 3T
- Kemenhub Dukung Konektivitas Transportasi Destinasi Pariwisata Nasional
- Kejuaraan Open Water Swimming Digelar TNI AL dan Pemprov Maluku Utara, Seru
Bongkar! Sudah 18,7 Kilometer Pagar Laut Tangerang Digempur TNI AL dan Masyarakat Maritim

Keterangan Gambar : Prajurit TNI AL melanjutkan pembongkaran pagar laut di perairan Tangerang, Senin (27/1/2025). Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN), TANGERANG: TNI AL dalam hal ini Lantamal III Jakarta bersama instansi Maritim dan masyarakat nelayan hingga hari keenam, Senin (27/1/2025) telah membongkar pagar laut ilegal dengan total sepanjang 18,7 km di Tangerang.
Setelah dibongkar sejauh 18,7 KM, maka pagar laut yang masih tersisa adalah sepanjang 11,46 KM dari total panjang 30,16 KM. Pembongkaran pagar laut yang meresahkan nelayan tersebut dilakukan oleh tim gabungan terbagi dalam 3 titik, yaitu wilayah Tanjung Pasir, Kronjo dan Mauk.
Baca Lainnya :
- 5 Pekerja Migran Indonesia Ditembaki Agensi Penguatkuasa Maritim Malaysia, 1 Tewas, Ini Kronologinya0
- Longsor di Pekalongan Renggut 25 Nyawa, TNI AL Evakuasi Korban dan Bagikan Obat-obatan 0
- Cuaca Buruk dan Gelombang Tinggi Bukan Halangan, Sudah 13,9 Km Pagar Laut di Tangerang Dibongkar0
- Duh! Penumpang KMP Athaya Rute Bakauheni-Merak Jatuh ke Laut0
- Pembongkaran Pagar Laut di Tangerang, TNI AL: Lebih Cepat Selesai, Nelayan Bisa Melaut0
Adapun sarana yang digunakan oleh tim gabungan untuk melaksanakan pembongkaran antara lain 2 Kal/Patkamla, 6 Sea Rider, 12 PK, 5 RBB, 2 RHIB, dan dibantu 26 kapal milik nelayan.
Sebanyak 568 personel gabungan terlibat pada pembongkaran tersebut terdiri dari TNI AL, Bakamla RI, Polair, dan masyarakat nelayan. Sebagaimana diketahui, pembongkaran diinisiasi oleh TNI AL sejak 18 Januari 2025 lalu.
Kendala yang dihadapi di lokasi pembongkaran adalah angin dan gelombang yang cukup tinggi. Selain itu bambu-bambu yang tertancap hingga 2,5 m dengan ukuran bambu yang besar, serta mulai banyak kerambah tancap menghalangi manuver kapal-kapal penarik. Namun itu semua tidak membuat tim gabungan yang terlibat menyerah.
Di wilayah Kronjo, Lanal Banten bersama Masyarakat Nelayan dan Personel Satpolair Kronjo pembongkaran pagar laut dipimpin oleh Palaksa Lanal Banten Letkol Laut (P) Sopan Mukti.
Kegiatan pembongkaran masih dilakukan secara manual dengan cara personel turun ke dalam air untuk mengikatkan tali tambang ke bambu-bambu yang ditancapkan ke dasar laut. Bambu-bambu yang telah terikat ditarik menggunakan unsur pendukung.
Personel yang di turunkan berjumlah 187 Personel terdiri dari 25 Personel Lanal Banten, 6 Personel Satpolair Kronjo, dan 156 masyarakat nelayan. Sedangkan unsur pendukung meliputi 1 unit RBB Pulau Deli, 1 unit RHIB Peucang, 1 unit sekoci karet Lanal Banten, 1 unit sekoci karet Satpolair Kronjo dan 39 kapal nelayan Kronjo, dengan capaian sepanjang kurang lebih 650 meter.
Pelaksanaan kegiatan pembongkaran pagar laut merupakan implementasi dari perintah Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang menekankan kepada para prajurit TNI AL untuk terus bersinergi dengan instansi maritim terkait guna mengatasi kesulitan masyarakat nelayan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. (Bow/Oryza)
