- Hari Pahlawan, Prajurit KRI Tanjung Kambani-971 Kirim Doa dan Khataman Alquran
- Kasal Pimpin Upacara Hari Pahlawan di Atas KRI Brawijaya-320, Tabur Bunga di Teluk Jakarta
- Genjot SDM Perikanan Tangkap Berkelanjutan, KKP Gandeng AP2HI
- 10 Tokoh Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional, Termasuk Gus Dur, Soeharto dan Marsinah
- Presiden Prabowo Pimpin Ziarah Nasional dan Renungan Suci di TMPNU Kalibata
- P2MKP Dorong Masyarakat Kelautan Perikanan Mandiri dan Inovatif
- Harmoni Dayung Serempak, Dragon Boat Race 2025 Kodaeral XII Meriah
- Tanam Pohon dan Berbagi Sembako, Aksi Sosial Pasmar 2 di HUT ke-80 Korps Marinir
- Bentengi Pantai, Tumbuhkan Harapan, ASDP Tanam 3.000 Mangrove di Mawali
- KKP Kembangkan Dua Program Prioritas di Maluku, Apa Saja ?
Bentengi Pantai, Tumbuhkan Harapan, ASDP Tanam 3.000 Mangrove di Mawali

Keterangan Gambar : Menanam 3.000 pohon mangrove di Mawali, Bitung, sebuah simbol harapan yang tumbuh dari komitmen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terhadap kelestarian lingkungan. Foto: ASDP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), MAWALI: Pagi itu di pesisir Mawali, Bitung, terasa berbeda. Deretan bibit mangrove muda ditanam satu per satu di sepanjang garis pantai. Sebuah simbol harapan yang tumbuh dari komitmen PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) terhadap kelestarian lingkungan.
Melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL), hari itu Kamis (6/11/2025) ASDP menanam 3.000 bibit mangrove sebagai bagian dari upaya mengurangi emisi karbon sekaligus memperkuat benteng alami bagi ekosistem pesisir.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan program yang telah berjalan hampir dua tahun ini bukan sekadar kegiatan rutin, melainkan pernyataan sikap perusahaan untuk menjaga bumi.
Baca Lainnya :
- KKP Kembangkan Dua Program Prioritas di Maluku, Apa Saja ?0
- KKP Tambah 35 Perusahaan Ekspor Perikanan ke Vietnam, Ini Daftar 10 UPI Lolos Registrasi0
- Selam Militer, TNI AL dan Korea Navy Lacak Black Box di Perairan Kepulauan Seribu0
- Beasiswa Pendidikan KKP, Solusi Membantu Pengentasan Kemiskinan di Pesisir0
- KKP Luncurkan RAN Pengelolaan Perikanan Skala Kecil, Dongkrak Ekonomi Nelayan0
“Lingkungan adalah ruang hidup bagi manusia dan seluruh ekosistem. Menjaganya berarti menjaga masa depan. Kami berharap penanaman mangrove ini menjadi langkah nyata menuju masa depan yang lebih hijau,” ujar Heru.
Program ini dijalankan melalui kolaborasi dengan Jejakin, yang tidak hanya fokus pada penanaman, tetapi juga memastikan keberlanjutan lewat pemantauan pertumbuhan, penghitungan karbon terserap, hingga pelaporan berkala yang terukur.
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin menjelaskan, pemantauan dilakukan tiga bulan setelah penanaman untuk memastikan tingkat kelangsungan hidup bibit. “Jika tingkat kelangsungan hidup berada di bawah 10 persen, kami akan melakukan penyulaman untuk mengganti bibit yang gagal bertahan. Prinsipnya, bukan hanya menanam, tetapi memastikan ia tumbuh,” jelas Shelvy.
Benteng Alami
Dampak positif dari penanaman mangrove terasa luas. General Manager ASDP Bitung, Rudy Mahmudi, menyebut bahwa keberadaan mangrove tak hanya menjaga stabilitas garis pantai, tetapi juga menghidupkan kembali habitat biota laut yang sempat menipis.
“Mangrove adalah benteng alami. Ia mencegah abrasi, memulihkan ekosistem, dan membuka peluang bagi masyarakat pesisir untuk mengembangkan ekowisata maupun sektor perikanan. Ini bukan hanya soal alam, tetapi juga pemberdayaan,” ujarnya.
Program ini selaras dengan komitmen ASDP dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin 13 tentang penanganan perubahan iklim dan poin 15 terkait ekosistem daratan.
“Penanaman mangrove secara langsung berkontribusi pada mitigasi dan adaptasi perubahan iklim, sekaligus menjaga keseimbangan ekosistem pesisir dan keanekaragaman hayati,” tambah Shelvy.
ASDP sebelumnya telah menanam 1.000 mangrove di Jepara pada 2023 dan 2.000 mangrove di Kayangan, NTB, pada 2024. Dengan penanaman tahun ini, total 6.000 bibit telah ditanam di tiga wilayah berbeda, sebuah bukti nyata komitmen perusahaan terhadap pelestarian lingkungan.
“Kami ingin program ini terus berlanjut, tidak hanya sebagai aksi tanam pohon, tetapi sebagai gerakan menumbuhkan kesadaran kolektif. Menjaga bumi adalah warisan bersama, dan menjadi tanggung jawab kita semua untuk menjaganya bagi generasi yang akan datang," tandas Shelvy. (Bow/Mar)











