- Berharap Keberkahan, TTL Santunani 200 Anak Yatim di HUT ke-12
- PWI Pusat Finalisasi Draf AD/ART, KEJ, dan KPW, Siap Disahkan di Konkernas 2026
- Arus Nataru 2025/2026 Pelabuhan Ciwandan Lancar, GM Banten Benny Ariadi: Perjalanan yang Berkesan
- Satgas Halilintar TNI AL Amankan 7 Ton Timah di Belitung Timur, Mau Diselundupkan Ketahuan
- Banjir Bandang Terjang Wisata Guci Tegal, Kolam Pemandian Air Panas Pancuran 13 Lenyap
- Besok Anugerah KIP 2025 Digelar, Ini Pesan Wakil Ketua KI DKI Jakarta
- Lepas Kapal Barito Mas Bawa Bantuan ke Aceh, Menhub: Wujud Kehadiran Negara untuk Masyarakat
- Solidaritas Tanpa Batas! Elpala SMA 68 dan PAS 68 Kirim Bantuan ke Sumatera Lewat Kolinlamil
- 24 Sumur Bor Polri Sudah Ngucur di Aceh Tamiang, Warga Korban Bencana Terbantu
- Buruan Daftar.. Kuota Mudik Gratis Nataru 2025/2026 Masih Tersedia, Ini Rutenya
Awas! Semeru Muntahkan Awan Panas, Radius 8 Kilometer Daerah Terlarang

Keterangan Gambar : Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur, memuntahkan awan panas. Foto: Pos pantau PVMBG
Awas! Semeru
Indonesiamaritimenews.com (IMN)JAKARTA: Tepat setahun setelah erupsi pada 4 Desember 2021, di tanggal yang sama Minggu (4/12/2022) Gunung Semeru di Jawa Timur kembali memuntahkan awan panas. Intensitas luncuran awan panas kian jauh, status Semeru kini ditingkatlkan dari Siaga menjadi Awas.
Gunung Semeru yang berada di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur memuntahkan awan panas guguran (APG) pada dini hari, Minggu (4/12/2022) pukul 02.46.
Baca Lainnya :
- 6 Satker BKIPM, Sabet Penghargaan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan0
- Indonesia Koordinir 11 Negara Sepakati Program Perikanan Berkelanjutan0
- 3 Jenazah Jatuhnya Helikopter Polri Ditemukan, Kapolri: Almarhum Gugur Dalam Tugas0
- Ini Survey Meningkatkan Palayanan Pelabuhan Pontianak,Berbagai Progress dan Pencegahan Korupsi0
- Pelabuhan Pontianak Jadikan Pelanggan Konsultan Mengevaluasi Pelayanan Jasa & Survei Pelanggan0
Minggu (4/12/2022) pukul 12.00 WIB, usai terjadi erupsi kembali, PVMBG Badan Geologi ESDM menaikkan status Gunung Semeru menaikkan status Semeru dari Siaga menjadi Awas atau level 3 naik ke level 4.
Gunung Semeru memuntahkan awan panas pada pukul 02.46 WIB sesuai data Pos Pengamatan Gunung Semeru Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
"Terjadi erupsi G. Semeru pada hari Minggu, 4 Desember 2022, pukul 02.46 WIB dengan tingg kolom abu teramati ± 1500 m di atas puncak (± 5176 m di atas permukaan laut)," dilansir dari laman resmi MAGMA Indonesia Kementerian ESDM, Minggu (4/12/2022).
Dalam laman Twitter @infosemeru juga disebutkan erupsi pertama terjadi pada pukul 02.46 WIB. Kolom abu termati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah tenggara dan selatan. Erupsi Gunung Semeru tersebut terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 35 mm dan durasi 0 detik. Tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak gunung, sekitar 5.176 meter di atas permukaan laut.
Minggu siang, erupsi kembali terjadi. Masyarakat yang berada di radius terdekat langsung mengungsi. Kepala PVMBG Badan Geologi Hendra Gunawan mengimbau tidak ada aktivitas dalam radius 8 km dari puncak Gunung Semeru. Serta sektoral arah Tenggara (Besuk Kobokan dan Kali Lanang) sejauh 19 km dari puncak.
Dengan naiknya status Semeru dari Siaga menjadi Awas, pihak PVMBG Kementerian ESDM mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan, sejauh 13 km dari puncak (pusat erupsi).
"Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 km dari puncak," tulis PVMBG Kementerian ESDM.
Masyarakat juga diminta tidak beraktivitas dalam radius 5 km dari kawah/puncak Gunung Api Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar. Selain itu, potensi APG, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Api Semeru juga harus diwaspadai.
Daerah yang perlu diwaspadai terutama di sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat serta potensi lahar pada sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan. (Riz/Oryza)











