- Lepas Mudik Gratis Nataru 2025/2026, Menhub: Jaga Kesehatan, Semoga Selamat...
- Diduga Melanggar Dokumen dan Bawa Narkoba, KM Dolphin Diamankan TNI AL
- Pesan Tegas Presiden Prabowo: Jadilah Jaksa yang Berani dan Jujur
- Diangkut KRI Makassar-590, Logistik Bantuan Bencana Tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh
- Perkuat Sentra Industri Garam, KKP Tanam Mangrove 600 Hektare di Rote Ndao
- Operasi Pengamanan Terpadu Nataru 2025/2026, Armada TNI AL Amankan Jalur Perairan Terpadat
- Tegakkan Kedaulatan di Ambalat, KRI Badik-623 dan KRI Pulau Rimau-724 Unjuk Kekuatan di Perbatasan
- Antusiame Masyarakat Tinggi, Kuota Diskon Tiket Kapal Pelni Tinggal 32 Persen
- Pers Harus Tegakkan Pilar Demokrasi dan Kemanusiaan di Tengah Disrupsi Teknologi
- 200 Wartawan Bakal Ikuti Retret di Akmil Magelang, Digodok Bela Negara
ASDP Siaga Cuaca Ekstrem, Keselamatan Pelayaran Jadi Prioritas Utama

Keterangan Gambar : Menjelang penghujung tahun, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meningkatkan kesiagaan di seluruh cabang utama menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi mulai November 2025 hingga Februari 2026. Foto: ASDP
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JAKARTA: Menjelang penghujung tahun, PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) meningkatkan kesiagaan di seluruh cabang utama menghadapi potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan terjadi mulai November 2025 hingga Februari 2026.
Langkah antisipatif ini dilakukan seiring dengan peringatan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai puncak musim hujan di sebagian besar wilayah Indonesia.
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menegaskan bahwa perusahaan telah menyiapkan berbagai langkah untuk memastikan keselamatan pengguna jasa tetap menjadi prioritas utama, terutama pada periode cuaca yang dinamis.
"Kami berkomitmen menghadirkan layanan yang tidak hanya andal, tetapi juga menjamin keselamatan dan kenyamanan masyarakat. Setiap perjalanan harus berlangsung dengan aman, termasuk saat menghadapi cuaca ekstrem,” ujar Heru dalam keterangan tertulis, Selasa (5/11/2025).
Baca Lainnya :
- Resmikan Stasiun Tanah Abang, Presiden Prabowo: Sistem KA Jadi Fokus Pembangunan Nasional0
- KSOP Utama Tanjung Perak Bantah Penutupan Pelabuhan Saat Penanganan Peti Kemas Terpapar Cesium0
- Presiden Prabowo Jajal Naik KRL Manggarai-Tanah Abang Bareng Warga, Jug Jag Jug Jag Jug...0
- Pembangunan Pelabuhan New Palembang, Menhub-Gubernur Sumsel Tandatangani Kesepakatan0
- Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Gelar Latihan Penanggulangan Tumpahan Minyak di Laut0
BMKG memprediksi puncak musim hujan akan terjadi lebih dulu di wilayah barat Indonesia pada November hingga Desember 2025, kemudian beralih ke wilayah selatan dan timur pada Januari hingga Februari 2026.
Aktivitas arus permukaan di sekitar Pelabuhan Merak pada awal November ini juga menunjukkan peningkatan, dengan kecepatan 32–103 cm/s, menandakan perlunya kewaspadaan tambahan di lapangan.
Koordinasi Intens
Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menjelaskan bahwa ASDP telah menyiapkan berbagai langkah antisipatif di empat cabang utama—Merak, Bakauheni, Ketapang, dan Gilimanuk—mulai dari kesiapan tugboat pendukung operasional, peningkatan kesiapan armada dan fasilitas pelabuhan, hingga penguatan sistem komunikasi dan informasi.
"Kami secara intens berkoordinasi dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca pelabuhan dan jalur penyeberangan secara berkala. Selain itu, ASDP juga menjalin koordinasi erat dengan regulator, seperti Syahbandar dan BPTD, agar setiap pengambilan keputusan—terutama terkait operasional buka-tutup pelabuhan—dapat dilakukan secara cepat dan terkoordinasi demi keselamatan bersama,” jelas Shelvy.
Shelvy menambahkan, keselamatan merupakan tanggung jawab bersama antara operator dan pengguna jasa. Untuk itu, masyarakat diimbau agar lebih waspada terhadap kondisi cuaca ekstrem, selalu mengikuti arahan petugas baik di pelabuhan maupun di atas kapal, serta tidak memaksakan diri untuk melakukan perjalanan jika kondisi tidak memungkinkan.
“Kami memahami bahwa banyak pengguna jasa ingin tiba tepat waktu, namun keselamatan tetap harus menjadi prioritas. Keputusan perjalanan kapal sepenuhnya berada di bawah kewenangan regulator, dalam hal ini Syahbandar, yang menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar (SPB). ASDP akan selalu mematuhi ketentuan tersebut demi keamanan bersama,” tegasnya.
ASDP juga mengimbau seluruh pengguna jasa agar menyiapkan perjalanan sebaik-baiknya sejak jauh hari. Saat ini, pembelian tiket ferry hanya dapat dilakukan secara online melalui aplikasi dan website Ferizy, dengan masa pemesanan maksimal H-60 sebelum tanggal keberangkatan. Tidak ada lagi penjualan tiket di pelabuhan.
Masyarakat diharapkan memastikan sudah memiliki tiket sebelum berangkat dan tiba di pelabuhan sesuai jadwal yang tertera di tiket untuk menghindari antrean dan keterlambatan layanan. Selain itu, pengguna jasa diingatkan untuk terus memantau informasi cuaca terkini dan mematuhi arahan petugas selama berada di area pelabuhan maupun di atas kapal.
Dengan kolaborasi yang kuat antara operator, regulator, dan masyarakat, ASDP berkomitmen menjaga kelancaran mobilitas masyarakat di seluruh lintasan penyeberangan agar tetap aman, tertib, dan nyaman selama periode cuaca ekstrem. (Arry/Mar)











