- Lepas Mudik Gratis Nataru 2025/2026, Menhub: Jaga Kesehatan, Semoga Selamat...
- Diduga Melanggar Dokumen dan Bawa Narkoba, KM Dolphin Diamankan TNI AL
- Pesan Tegas Presiden Prabowo: Jadilah Jaksa yang Berani dan Jujur
- Diangkut KRI Makassar-590, Logistik Bantuan Bencana Tiba di Pelabuhan Krueng Geukueh Aceh
- Perkuat Sentra Industri Garam, KKP Tanam Mangrove 600 Hektare di Rote Ndao
- Operasi Pengamanan Terpadu Nataru 2025/2026, Armada TNI AL Amankan Jalur Perairan Terpadat
- Tegakkan Kedaulatan di Ambalat, KRI Badik-623 dan KRI Pulau Rimau-724 Unjuk Kekuatan di Perbatasan
- Antusiame Masyarakat Tinggi, Kuota Diskon Tiket Kapal Pelni Tinggal 32 Persen
- Pers Harus Tegakkan Pilar Demokrasi dan Kemanusiaan di Tengah Disrupsi Teknologi
- 200 Wartawan Bakal Ikuti Retret di Akmil Magelang, Digodok Bela Negara
KSOP Utama Tanjung Perak Bantah Penutupan Pelabuhan Saat Penanganan Peti Kemas Terpapar Cesium

Keterangan Gambar : Pelaksanaan kegiatan bongkar atas muatan produk ekspor yang dikirim kembali ke Indonesia karena terpapar Cesium-137 berlangsung aman dan lancar. Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak Agustinus Maun membantah saat dilakukan pembongkaran,tak ada penutupan palabuhan.Foto: Humas TPS
Indonsiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: Pelaksanaan kegiatan bongkar atas muatan produk ekspor yang dikirim kembali ke Indonesia karena terpapar Cesium-137 berlangsung aman dan lancar.
Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Utama Tanjung Perak Agustinus Maun membantah saat dilakukan pembongkaran,tak ada penutupan palabuhan.
Baca Lainnya :
- Presiden Prabowo Jajal Naik KRL Manggarai-Tanah Abang Bareng Warga, Jug Jag Jug Jag Jug...0
- Pembangunan Pelabuhan New Palembang, Menhub-Gubernur Sumsel Tandatangani Kesepakatan0
- Konektivitas Laut Timur hingga 3T, ASDP Layani 48 Lintasan Penyeberangan di Kupang-NTT, Ini Tarifnya0
- Jelang Nataru 2025-2026, Menhub Siapkan Kebijakan dan Strategi Angkutan Udara0
- Libur Nataru 2025, Tarif Tiket Pesawat Turun Hingga 10 Januari 20260
Agustinus Maun mengatakan pembongkaran dilakukan dengan pengawasan ketat dari Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) dan sejumlah instansi lainnya. Penanganan dilakukan sesuai dengan standar operasional dan prosedur untuk muatan barang berbahaya di atas kapal.
Sebelum peti kemas dibongkar terlebih dahulu dilakukan pemeriksaan oleh Bapeten dengan dilakukan tes usap pada titik paparan tertinggi dengan hasil tidak ada kontaminasi pada permukaan luar container. Selanjutnya Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan mengeluarkan Certificate of Pratique dan selanjutnya peti kemas diizinkan untuk diturunkan dari kapal untuk pemeriksaan lanjutan di alat RPM.
"Selama kegiatan tersebut, pelabuhan tidak ditutup, aktivitas bongkar muat peti kemas lainnya tetap berlangsung normal hal ini dibuktikan pada saat bersamaan, TPS Surabaya juga tengah melakukan kegiatan bongkar muat peti kemas atas kapal Sinar Sulawesi, CMA CGM Dolomites dan SPIL Niken," jelas Agustinus, Selasa (4/11/2025).(Arry/Mar)











