- Yuk ...Tahajud! Ini Tata Cara Shalat Tahajud Lengkap dengan Niat dan Doanya
- 2 Kapal Ikan Terbakar di Dermaga Masami, TNI AL Kerahkan Prajurit Patkamla
- ASDP : Layanan Penyeberangan di Merak-Bakauheni Kembali Normal, Pengguna Jasa Diminta Tetap Waspada
- Cuaca Ekstrem dan Gelombang Tinggi, Pelabuhan Merak-Bakauheni Ditutup
- Penyelundupan Pekerja Ilegal WNI dan WN Bangladesh Digagalkan Tim F1QR Lanal Dumai
- Kemenhub Luncurkan Pelayanan e-SID di KBRI Singapura, Ini Manfaatnya Bagi Pelaut
- Helo Milenial... Yuk Makan Ikan, Penuhi Protein Tubuhmu
- Presiden Prabowo Tebar Benih Ikan Nila, KKP Siapkan Panen Siklus Kedua BINS
- Hari Antikorupsi Sedunia 2024, PTP Nonpetikemas Dukung Tugas KPK
- Pelindo Siap Layani PLTU Binjeita di Perairan Wajib Pandu Labuan Uki
16.000 Santri Dapat Pembagian 5 Ton Ikan dari KKP, Alhamdulillah...
Keterangan Gambar : Dirjen PDSPKP Budi Sulistiyo makan ikan bersama para santri. Foto: KKP
16.000 Santri Dapat Pembagian 5 Ton Ikan dari KKP, Alhamdulillah...
Indonesiamaritimenews.com (IMN), LAMONGAN: Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) membagikan 5 ton ikan layang segar untuk 16.000 santri Pondok Pesantren Sunan Drajat, Lamongan, Jawa Timur. Kegiatan ini menjadi bagian dari perluasan gerakan memasyarakatkan makan ikan (Gemarikan) yang menyasar santri.
"Santri adalah calon pemimpin negeri, jadi penting untuk terus mengingatkan pentingnya asupan bergizi untuk mereka, salah satunya ikan dengan manfaat dan keunggulan yang dimilikinya," ujar Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP), Budi Sulistiyo melalui keterangan tertulis, Senin (26/2/2024).
Baca Lainnya :
- Ayo Daftar, KKP Buka Pendidikan Taruna-Taruni Anak Keluarga Sektor Perikanan Gratis0
- Genjot Ekspor Perikanan, Menhub Janji Maksimalkan Pelabuhan Bitung0
- 2.000 Hektar Lahan Tandus di Sumba Timur Bakal Disulap Jadi Modeling Budidaya Udang0
- Apa Saja 5 Komoditas Laut Punya Keunggulan Investasi?0
- Ini langkah KKP Tarik Investasi Ekonomi Biru di Forum Internasional0
Budi menjelaskan, ikan merupakan pangan kaya nutrisi terutama omega 3 yang dibutuhkan untuk meningkatkan kecerdasan. Dikatakannya, kultur santri yang senantiasa menghafal dan sering beribadah hingga tengah malam membutuhkan asupan penjaga daya tahan tubuh.
"Jadi pas. Santri terbiasa hafalan dan juga mengaji hingga dini hari. Ikan menjadi pangan bernutrisi yang cocok dikonsumsi para santri," tuturnya.
Budi kagum dengan semangat dan kebersamaan yang ditunjukkan para santri. Terlebih bantuan ikan yang diterima langsung diolah dan dimakan bersama untuk menu sarapan dan makan sore.
"Ini luar biasa, jujur saya kagum dengan kebersamaan para santri. Mereka masak bareng dan makan bareng. Bayangkan, ribuan yang makan bareng ini," ucapnya bangga.
Budi berharap semangat tersebut menjadi energi sekaligus inspirasi agar para santri semakin doyan dan bangga makan ikan. "Jangan lupa, kita adalah bangsa maritim. Jadi kita perlu doyan dan bangga makan ikan," jelasnya.
PONPES MENGAPRESIASI
Pengasuh Pondok Pesantren Sunan Drajat, KH Ali Ghofur mengapresiasi hadirnya pemerintah melalui KKP untuk para santri. Menurutnya, pemberian 5 ton ikan untuk 16.000 santri ini adalah komitmen bahwa KKP juga memperhatikan santri sebagai generasi penerus negeri.
"Kami berterimakasih, hadirnya pak Dirjen menjadi penyemangat bagi para santri sekaligus memotivasi mereka untuk bangga makan ikan," kata Ali.
Kedepan, Ali berharap KKP terus hadir, terutama untuk memberikan gambaran peluang usaha di sektor kelautan dan perikanan bagi para santri. Menurutnya, para santri yang terbiasa mandiri telah terlatih secara mental dalam menghadapi tantangan sekaligus peluang kehidupan di masa yang akan datang.
"Jiwa mandiri jika ditambah dengan mental entepreneur, tentu akan jadi modal besar agar mereka menjadi wirausahawan di sektor kelautan dan perikanan," tutupnya.
Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan peningkatan angka konsumsi ikan erat kaitannya dengan pemenuhan gizi masyarakat. Termasuk juga membantu kesejahteraan pelaku utama perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya.
“Ini sebagai satu pesan untuk peningkatan gizi, supaya gizi masyarakat meningkat dengan mengonsumsi ikan. Karena ikan ini bisa kita produksi di dalam negeri sendiri,” kata Menteri Trenggono. (Arry/Oryza)