- Unit Pengolahan Ikan di Ambon Disegel KKP, Diduga Langgar Standar Mutu Indonesiamaritimenews.
- Pertamina Rombak Jajaran Direksi 4 Subholding, Ini Daftar Namanya
- Patuhi ISPS Code, RSO PTK Gelar Training IMO Course 3.21 untuk Perwira Pertamina
- Pelatihan CTO, Penguatan SDM Pekerja Terminal Petikemas Surabaya
- Pertamina International Shipping (PIS) Punya Dirut Baru, Ini Susunan Jajaran Direksi
- Yuuk Tanam Jagung... Perkuat Ketahanan Pangan, Jaga Stabilitas Nasional
- Heroik, Prajurit TNI AL Selamatkan KM Laborar di Tengah Arus Deras Perairan Tual Maluku
- Tongkat Estafet Pimpinan PPAL Berpindah ke Yudo Margono
- Kejuaraan Internasional Hiu Selatan Hard Enduro ke-7 Hiu Kasal Cup, Jaring Bibit Berbakat
- H+5 Tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, 3 Jenazah Ditemukan, Menhub: Pencarian Diperluas
Pelatihan CTO, Penguatan SDM Pekerja Terminal Petikemas Surabaya

Keterangan Gambar : PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menggelar pelatihan Container Terminal Operation (CTO) yang diikuti oleh 25 pekerja dari berbagai unit kerja. Foto: TPS.
Indonesiamaritimenews.com (IMN), SURABAYA: PT Terminal Petikemas Surabaya (TPS) menggelar pelatihan Container Terminal Operation (CTO) yang diikuti oleh 25 pekerja dari berbagai unit kerja.
Pelatihan ini rangka penguatan sumber daya manusia (SDM) guna mendukung transformasi dan standarisasi layanan di lingkungan Subholding Pelindo Terminal Petikemas (SPTP).
Baca Lainnya :
- Pertamina International Shipping (PIS) Punya Dirut Baru, Ini Susunan Jajaran Direksi0
- ASDP Dorong Konektivitas dan Pemerataan Ekonomi Nasional, Perkuat Layanan Logistik0
- RSO PTK & Kilang III Plaju Kuatkan Keamanan Maritim Gelar Table Top Exercise ISPS Code 0
- Sambangi Pelabuhan Cirebon, Tim Stratnas PK Cek Langsung Reformasi Tata Kelola Logistik Nasional0
- Sambut Pelindo Day 2025 PTP Nonpetikemas Bagikan 100 Paket Sembako ke Yatim Piatu Sekitar Pelabuhan0
Pelatihan Container Terminal Operation (CTO) diikuti oleh 25 pekerja dari berbagai unit kerja yang berlangsung selama tiga hari, pada 2–4 Juli 2025.
Pelatihan ini dibuka langsung oleh Direktur Operasi SPTP, Muarip, yang juga turut memberikan pembekalan materi kepada para peserta.
Dalam rilis yang diterima indonesiamaritimenews.com disebutkan, program ini menjadi bagian dari upaya Pelindo/SPTP Grup dalam mendorong percepatan peningkatan kapabilitas SDM sekaligus menjawab kebutuhan layanan terminal peti kemas yang semakin kompetitif.
Saat pelatihan, peserta dibekali dengan materi menyeluruh terkait aspek operasional terminal peti kemas, mulai dari pengenalan industri pelayaran, fasilitas dan peralatan terminal, desain dan kapasitas terminal, proses bisnis, hingga Terminal Operating System (TOS).
Pelatihan ini bertujuan untuk menumbuhkan pemahaman yang utuh terhadap kebutuhan pelanggan jasa kepelabuhanan seperti shipping lines, perusahaan trucking, EMKL/forwarder, serta cargo owner.
Muarip menjelaskan, dalam pelayanan terminal peti kemas terdapat lima kebutuhan utama pelanggan yang harus dipenuhi yaitu: speed (kecepatan), reliability (kehandalan), safety (keselamatan), low cost (efisiensi biaya), dan data availability (ketersediaan data).
"Semua itu hanya bisa dicapai dengan SDM yang andal dan kompeten,” ujar Muarip dalam sesi pembukaannya.
Pelatihan juga menghadirkan narasumber dari unit terminal lain dalam Pelindo Group, yaitu SVP Perencanaan dan Pengendali Operasi Terminal Peti Kemas Semarang, Imat Rahmatillah.
Para narasumber secara konsisten menekankan pentingnya pemahaman menyeluruh terhadap proses operasional terminal, terutama dalam kaitannya dengan kecepatan dan keandalan layanan bongkar muat.
Kunci Kualitas Layanan
SVP Perencanaan Operasi dan Proses Bisnis TPS, Didik Kurniawan, menjelaskan bahwa salah satu indikator kunci kualitas layanan terminal adalah Box per Ship per Hour (BSH), yakni jumlah peti kemas yang dibongkar atau dimuat per kapal per jam.
“BSH TPS saat ini adalah 56 box per jam. Ini sudah melampaui target yang ditetapkan KSOP Utama Tanjung Perak.” ungkap Didik.
Pelatihan CTO ini menurut Didik merupakan salah satu strategi peningkatan kompetensi yang berkontribusi langsung terhadap kualitas layanan, tidak hanya di dermaga, tetapi juga di lapangan penumpukan.
Pelayanan receiving and delivery (R&D) peti kemas juga menjadi perhatian TPS, dengan standar Truck Round Time (TRT) yang ditetapkan maksimal 30 menit untuk receiving dan 45 menit untuk delivery.
TPS saat ini telah mencatatkan rata-rata TRT 18 menit untuk receiving dan 44 menit untuk delivery. Pencapaian ini menunjukkan efektivitas kerja tim dan sistem yang sudah berjalan baik.
Sebagai operator terminal peti kemas utama di wilayah timur Indonesia, TPS terus berupaya meningkatkan performa dan kualitas layanannya.
Sepanjang tahun 2024, TPS mencatat arus peti kemas sebesar 1.584.774 TEUs. Sementara hingga semester I 2025, tercatat sudah mencapai 768.518 TEUs. TPS juga terus mempertahankan dominasinya di pasar internasional dengan pangsa pasar sebesar 83% di Pelabuhan Tanjung Perak.
Melalui pelatihan CTO dan program pengembangan SDM lainnya, TPS menunjukkan komitmen kuat dalam memperkuat daya saing layanan terminal peti kemas, sejalan dengan transformasi Pelindo Group menuju ekosistem logistik nasional yang lebih efisien dan terintegrasi. (Arry/Oryza)
