Terobosan Besar, Indonesia dan Uni Eropa Catat Sejarah Perjanjian Dagang CEPA

By Indonesia Maritime News 14 Jul 2025, 07:10:18 WIB Internasional
Terobosan Besar, Indonesia dan Uni Eropa Catat Sejarah Perjanjian Dagang CEPA

Keterangan Gambar : Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa, António Costa, Minggu (13/7/202, di Gedung Europa, Brussel, Belgia. Foto: BPMI Setpres



Indonesiamaritimenews.com (IMN), BELGIA: Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menyambut baik capaian penting dalam hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa, khususnya dalam penyelesaian perjanjian perdagangan yang telah lama dinegosiasikan.

Hal ini disampaikan Presiden dalam keterangannya usai melakukan pertemuan dengan Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen dan Presiden Dewan Eropa, António Costa, di Brussel, Belgia, pada Minggu, 13 Juli 2025.

Baca Lainnya :

“Alhamdulillah tadi kita ada pertemuan dengan Uni Eropa, Komisi dan Dewan, President Commission, EU Commission, dan President European Council,” ujar Presiden Prabowo.

Dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden (Setpres) disebutkan, Kepala Negara mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut menghasilkan kemajuan signifikan berupa penyelesaian comprehensive economic partnership agreement (CEPA) antara Indonesia dan Uni Eropa. “Luar biasa, terobosan besar. Setelah 10 tahun negosiasi, hari ini kita tembus, breakthrough, semua titik-titik persoalan sudah kita selesaikan,” ucapnya.

Perjanjian CEPA ini, menurut Presiden Prabowo akan membuka jalan menuju bentuk kerja sama perdagangan bebas atau free trade agreement. dengan penghapusan hampir seluruh tarif antara kedua pihak. “Hampir semua tarif kita sudah selesai, hampir semuanya 0 persen di antara kita,” ungkap Presiden.

Ia menegaskan bahwa keberhasilan mencapai kesepakatan CEPA merupakan langkah maju yang signifikan bagi Indonesia dalam membuka peluang untuk memasuki pasar Uni Eropa. Di samping itu, Presiden juga menyoroti potensi ekonomi kawasan tersebut sebagai mitra dagang yang penting bagi Indonesia.

“Jadi ini saya kira terobosan baru. Uni Eropa pasar yang sangat besar, jumlah penduduk 460 juta lebih, total GDP mereka sangat besar, perdagangan mereka juga sangat besar. Jadi ini alhamdulillah suatu peristiwa bersejarah. Kita dalam keadaan ketidakpastian dunia, sekarang kita punya alternatif-alternatif yang kuat,” katanya.

Presiden pun berharap penandatanganan perjanjian CEPA dapat dilakukan segera. “Perlu waktu tentunya. Mudah-mudahan tidak lama,” tandasnya.

Pertemuan Bilateral

Sebelumnya, dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Dewan Eropa António Costa, Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto, menegaskan pentingnya peran Uni Eropa dalam menjaga perdamaian dan stabilitas dunia. Kepala Negara juga menyerukan penguatan kerja sama multilateral dan hubungan antarbangsa yang lebih erat, khususnya di bidang ekonomi, pendidikan, dan kesehatan.

“Kami ingin melihat meningkatnya partisipasi Eropa dalam perekonomian kami, dan kami juga siap untuk masuk ke dalam pasar ekonomi Uni Eropa. Kami meyakini bahwa hubungan ini bersifat simbiotik, Eropa memiliki ilmu pengetahuan, teknologi, pendanaan, pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen dan ekonomi; sementara kami memiliki sumber daya strategis, mineral penting, serta komoditas pertanian yang akan saling menguntungkan dalam kerangka kerja sama strategis ini,” tegas Presiden Prabowo di Gedung Europa, Brussel, Belgia, Minggu (13/7/2025).

Kepala Negara juga menyampaikan data penting tentang interaksi sosial–kultural Indonesia dan Eropa, termasuk tingginya jumlah wisatawan dan pelajar Indonesia di Eropa. Setiap tahunnya, delapan juta warga Indonesia mengunjungi Eropa, dan lebih dari 3.000 mahasiswa Indonesia menempuh studi di berbagai universitas di Eropa dengan beasiswa dari pemerintah.

“Ke depan, kami ingin lebih banyak lagi pelajar Indonesia menimba ilmu di Eropa,” tambah Presiden.

Dalam pernyataannya, Presiden juga menyampaikan keterbukaan Indonesia terhadap kehadiran institusi internasional, baik di sektor pendidikan maupun kesehatan, sebagai bagian dari komitmen Indonesia terhadap keterlibatan global yang konstruktif.

“Dalam dua tahun terakhir, Indonesia juga telah membuka banyak sektor untuk partisipasi asing, termasuk sektor kesehatan. Rumah sakit asing dan institusi medis internasional kini diperkenankan membuka cabang atau afiliasi di Indonesia,” ungkap Presiden Prabowo. (Bow/Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook