- Cuaca Ekstrem, ASDP Ingatkan Pengguna Transportasi Laut Utamakan Keselamatan
- Kapal Asing Diduga Palsukan Dokumen Diamankan KRI Bung Tomo-357
- KKP Hibahkan 2 Kapal Asing Bekas Illegal Fishing ke Pemkab Deli Serdang
- Penyematan Nations Medal Satgas TNI KONGA di Lebanon, Kasal: Komitmen Teguh Kami Bangun Perdamaian
- Latihan Gabungan SAR Instansi Maritim, Siaga Hadapi Hondisi Darurat
- 2 Kapal Pengangkut Nikel Dibekuk KRI Bung Hatta-370, Ini Penyebabnya
- Kolinlamil Bentuk Klub Panahan SWAT, Genjot Kemampuan Atlet Raih Prestasi Gemilang
- Duaar! Dentuman Meriam KRI Teluk Ambonia-503 Memecah Keheningan Laut Jawa
- Libur Nataru 2025/2026, ASDP Perkuat Integrasi Jalur Sumatera-Jawa-Bali
- 1,5 Kg Sabu Malaysia Nyaris Diselundupkan, Digagalkan TNI AL di Tanjung Balai Asahan
Sejarawan Maritim: Kobarkan Semangat Juang Samudera

Keterangan Gambar : Wawancara podcast bersama Dispen TNI Angkatan Laut (TNI AL) dengan Prof. Dr. Susanto Zuhdi. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Semangat Juang Samudera harus tetap dikobarkan, terutama kita sebagai warga Indonesia yang bukan merupakan negara kepulauan, tetapi negara yang berada di lautan dan ditaburi pulau-pulau.
Itulah ungkapan yang dilontarkan Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum sejarawan Indonesia di bidang sejarah maritim, dalam wawancara podcast bersama Dispen TNI Angkatan Laut (TNI AL) di Studio Sarogo 1 Dispen AL, Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/2/2023).
Profesor yang menyelesaikan program Magister di Belanda dan program Doktoral di Universitas Indonesia ini menjelaskan mengenai arti sebenarnya dari konsep negara Archipelago yang banyak diartikan sebagai negara kepulauan.
Baca Lainnya :
- Cerita Doni Monardo, Diprotes , Teman Temannya0
- Dalam Hitungan Jam, Kekuatan TNI AL Siap Tempur0
- Kerja Sama Internasional TNI AL Tahun 2023 Kian Meningkat0
- Pabrik NPK PIM Dongkrak Perekonomian Rakyat Aceh0
- 524 Pekerja Migran Indonesia Mengadu Nasib ke Negeri Ginseng, Selamat Jalan...0
Archipelago berasal dari archi berarti yang utama, dan pelagus yang berarti laut. Sehingga mempunyai arti negara yang mengutamakan laut atau negara kelautan. Laut sebagai orientasi, laut sebagai masa depan dan bahkan kesejahteraan juga berada di laut.
Bukti sejarah menunjukkan, dahulu Indonesia pernah menjadi negara maritim yang jaya. Kala itu, sebuah negara terbentuk karena adanya perdagangan, pada bagian barat Nusantara terjadi perkembangan lebih cepat dalam konteks perdagangan Internasional. Contohnya seperti Sriwijaya yang menjadi pusat keramaian karena menguasai Selat Malaka.
Dalam podcast tersebut Prof. Susanto Zhudi menyampaikan sebagai generasi muda tidak boleh bosan dalam melestarikan dan belajar salah satunya mempelajari sejarah perjalanan bangsa terutama sejarah kemaritiman bangsa. Menjadi bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai dan mencintai sejarah bangsanya.
Kegiatan podcast dengan topik sejarah kejayaan maritim nusantara ini sesuai dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali. Hal ini dalam rangka menggaungkan salah satu kebijakan pemerintah yaitu mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui fasilitas yang dimiliki TNI Angkatan Laut (TNI AL). (RIz/Oryza)











