- Ekspedisi Rupiah Berdaulat 2025, Pangkoarmada II Lepas KRI Makassar-590 Menuju Wilayah 3T
- Kemenhub Dukung Konektivitas Transportasi Destinasi Pariwisata Nasional
- Kejuaraan Open Water Swimming Digelar TNI AL dan Pemprov Maluku Utara, Seru
- Festival Anak Shaleh Indonesia 2025 Dihadiri Danlanudal Sabang
- Penyelundupan 31 Kg Sabu Digagalkan Tim Terpadu TNI AL dan Polda Riau di Pelabuhan Roro Dumai
- Restrukturisasi Pengurus, Kesit: PWI Jaya Rumah Bersama, Nyalakan Semangat Persaudaraan
- Layanan Adhoc ke Tiongkok, OVP Shipping dan IPC TPK Perkuat Jalur Dagang Asia
- Wisuda Universitas Hang Tuah, Kasal Apresiasi Akreditasi Unggul Sejumlah Program Studi
- Tangani Krisis Sampah, Pelindo Terminal Petikemas Gandeng Universitas Lambung Mangkurat
- KTT Sharm El-Sheikh, Indonesia Konsisten Dukung Upaya Perdamaian dan Rekonstruksi Gaza
Sejarawan Maritim: Kobarkan Semangat Juang Samudera

Keterangan Gambar : Wawancara podcast bersama Dispen TNI Angkatan Laut (TNI AL) dengan Prof. Dr. Susanto Zuhdi. Foto: Dispenal
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Semangat Juang Samudera harus tetap dikobarkan, terutama kita sebagai warga Indonesia yang bukan merupakan negara kepulauan, tetapi negara yang berada di lautan dan ditaburi pulau-pulau.
Itulah ungkapan yang dilontarkan Prof. Dr. Susanto Zuhdi, M.Hum sejarawan Indonesia di bidang sejarah maritim, dalam wawancara podcast bersama Dispen TNI Angkatan Laut (TNI AL) di Studio Sarogo 1 Dispen AL, Mabesal Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (16/2/2023).
Profesor yang menyelesaikan program Magister di Belanda dan program Doktoral di Universitas Indonesia ini menjelaskan mengenai arti sebenarnya dari konsep negara Archipelago yang banyak diartikan sebagai negara kepulauan.
Baca Lainnya :
- Cerita Doni Monardo, Diprotes , Teman Temannya0
- Dalam Hitungan Jam, Kekuatan TNI AL Siap Tempur0
- Kerja Sama Internasional TNI AL Tahun 2023 Kian Meningkat0
- Pabrik NPK PIM Dongkrak Perekonomian Rakyat Aceh0
- 524 Pekerja Migran Indonesia Mengadu Nasib ke Negeri Ginseng, Selamat Jalan...0
Archipelago berasal dari archi berarti yang utama, dan pelagus yang berarti laut. Sehingga mempunyai arti negara yang mengutamakan laut atau negara kelautan. Laut sebagai orientasi, laut sebagai masa depan dan bahkan kesejahteraan juga berada di laut.
Bukti sejarah menunjukkan, dahulu Indonesia pernah menjadi negara maritim yang jaya. Kala itu, sebuah negara terbentuk karena adanya perdagangan, pada bagian barat Nusantara terjadi perkembangan lebih cepat dalam konteks perdagangan Internasional. Contohnya seperti Sriwijaya yang menjadi pusat keramaian karena menguasai Selat Malaka.
Dalam podcast tersebut Prof. Susanto Zhudi menyampaikan sebagai generasi muda tidak boleh bosan dalam melestarikan dan belajar salah satunya mempelajari sejarah perjalanan bangsa terutama sejarah kemaritiman bangsa. Menjadi bangsa yang besar adalah bangsa yang bisa menghargai dan mencintai sejarah bangsanya.
Kegiatan podcast dengan topik sejarah kejayaan maritim nusantara ini sesuai dengan kebijakan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali. Hal ini dalam rangka menggaungkan salah satu kebijakan pemerintah yaitu mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia melalui fasilitas yang dimiliki TNI Angkatan Laut (TNI AL). (RIz/Oryza)
