- Kombes AM Kamal, Dari Operasi DOM Aceh hingga Satgas Damai Papua, Mengabdi untuk Negeri
- Hilirisasi Rajungan di Jepara, KKP Dorong Ekonomi Masyarakat Pesisir Naik Kelas
- Gotong Royong, TNI AL dan Masyarakat Bangun Tanggul Penahan Abrasi di Tapal Batas
- Bantu Warga Kelola Sampah, Pelindo Group Wilayah Kerja Makassar Sumbang Mesin Press
- Patok Pagar Bambu 30 Km di Laut Tangerang Disegel KKP, Tak Sesuai UNCLOS dan Ancam Ekologi
- 54 Kg Kalajengking Kering Nyaris Diselundupkan, Digagalkan Satgaspam TNI AL di Bandara Juanda
- Jelang Hari Dharma Samudera, Kasal Pimpin Ziarah di TMP Kalibata
- Kru Kapal Asing Sakit di Perairan Berau Dievakuasi TNI AL, Basarnas dan Polair
- Cilegon Banjir, Satgas Siaga Bencana Lanal Banten Kerahkan Bantuan
- Kapal Pesiar Coral Geographer Singgah di Pelabuhan Makassar, Pelindo Beri Layanan Terbaik
Presiden Prabowo Tebar Benih Ikan Nila, KKP Siapkan Panen Siklus Kedua BINS
Keterangan Gambar : Presiden Prabowo Subianto meninjau modeling tambak _Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) di Karawang didampingi Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono. Foto: KKP
Indonesiamaritimenews.com (IMN),JAKARTA: Modeling Tambak Budidaya Ikan Nila Salin (BINS) milik Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) di Karawang, Ja/wa Barat, memasuki masa produksi siklus kedua. Hasil panen ditargetkan dapat mendukung kebutuhan bahan baku program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Presiden Prabowo Subianto bersama Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono, Senin (2/12/2024) pagi, meninjau langsung kegiatan produksi siklus kedua Tambak BINS Karawang. Keduanya melakukan penebaran benih secara simbolis di salah satu kolam produksi. Total benih yang ditebar hari itu sebanyak 60 ribu ekor.
Baca Lainnya :
- Indonesia dan China Kerja Sama Maritim, Bukan Berarti Mengakui Nine Dash Lines0
- Menteri Negara Vanuatu Kunjungi Satgas Port Visit 2024, Kagum dan Terimakasih0
- Perkuat Kemitraan Strategis, Kasal Dampingi Presiden RI Kunjungan Kenegaraan ke Tiongkok0
- Bakti Kesehatan di Kapal Perang KRI WSH-991 Disambut Antusias Warga Vanuatu0
- Upacara Hari Pahlawan 2024 di Kapal Perang, Ketua MPR: Penghormatan TNI AL Mempertahankan Kedaulatan0
“Bapak Presiden sudah melihat langsung kegiatan modeling budi daya nila salin. Kami targetkan hasil produksi siklus kedua dapat mendukung pada program Makan Bergizi Gratis,” ungkap Menteri Trenggono dalam siaran resmi KKP di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Total benih yang ditebar pada siklus kedua hingga saat ini mencapai 600 ribu ekor di 10 petak. Masing masing petak berukuran 2 ribu meter persegi ditebar sebanyak 30 ribu ekor per petak, dan di 5 petak yang masing-masing berukuran 4 ribu meter persegi sebanyak 60 ribu ekor per petak. Selanjutnya akan dilakukan penebaran secara bertahap pada petakan yang telah siap. Masa produksi dari benih ditebar hingga ukuran panen memakan waktu 8 sampai 10 bulan.
Dalam kurun waktu tersebut, berat ikan diperkirkan akan mencapai 0,8 kilogram per ekornya. Sehingga total panen bisa mencapai angka 360 ton dengan tingkat survival rate benih di kisaran 70-80 persen.
“Tentu perbaikan-perbaikan terus kami lakukan, sehingga produksi bisa terus meningkat,” kata Trenggono.
Ia menjelaskan, peningkatan produksi modeling budidaya nila salin itu untuk mendukung program prioritas pemerintah, seperti Makan Bergizi Gratis (MBG), swasembada pangan, hingga meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional, melalui produk perikanan bermutu dan berdaya saing.
Selain itu, teknologi budi daya BINS akan dipakai untuk program revitalisasi tambak-tambak tidak produktif yang tersebar di jalur Pantai Utara (Pantura) Jawa. Menteri Trenggono turut memaparkan rencana program revitalisasi ke Presiden Prabowo saat kunjungan kemarin.
Sebagai informasi, selama berada di BINS Karawang, Presiden Prabowo didampingi Menteri Trenggono mengunjungi sejumlah titik, yakni gardu pandang untuk melihat landscape petakan tambak, menebar benih di kolam produksi, hingga meninjau lokasi pendederan.
Luasan BINS sendiri mencapai 84 hektar termasuk di dalamnya kolam-kolam produksi, kolam tandon, petak pemeliharaan, gedung kantor utama sekaligus sebagai menara pandang, ruang kontrol, gudang pakan, laboratorium, bangsal panen, workshop, rumah jaga hingga Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Kegiatan budidaya didukung sejumlah teknologi di antaranya mesin pakan otomatis. (Arry/Oryza)