PNPB Kelautan dan Perikanan Mencapai Rp1,79 Triliun, Menteri KKP: Terbesar Sejak 1999

By Indonesia Maritime News 27 Des 2022, 15:25:31 WIB Maritim
PNPB Kelautan dan Perikanan Mencapai Rp1,79 Triliun, Menteri KKP: Terbesar Sejak 1999

Keterangan Gambar : Bincang Bahari Spesial. Foto: dok. KKP


Indonesiamaritimenews.com (IMN)JAKARTA: Sepanjang tahun 2022, sektor kelautan dan perikanan menunjukkan kinerja positif. Ini dibuktikan dengan peningkatan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dengan nilai sementara mencapai Rp1,79 triliun.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti WahyubTrenggono mengatakan pihaknya mencoba dengan kondisi yang ada, dan melakukan yang terbaik. "Tahun ini PNBP perikanan meningkat mencapai Rp1,79 triliun,” kata Menteri Trenggono dalam Bincang Bahari Edisi Spesial di Kantor Pusat KKP, Jakarta, Senin (26/122022).

Menteri Trenggono merinci, perolehan PNBP sementara sebesar Rp 1,79 triliun berasal dari sumber daya alam (SDA) perikanan sebanyak Rp 1,1 triliun, non-SDA Rp 611,8 miliar, serta BLU Rp 44,3 miliar. Perolehan ini mencetak sejarah sebagai PNBP terbesar KKP sejak berdiri tahun 1999.

Baca Lainnya :

Sedangkan volume produksi perikanan sampai triwulan III tahun 2022 mencapai 18,45 juta ton yang terdiri dari hasil tangkapan sebanyak 5,97 juta ton, hasil perikanan budidaya 5,57 ton, dan rumput laut sebanyak 6,9 juta ton.

“Tahun ini kampung-kampung budidaya juga sudah berjalan di beberapa daerah, seperti kampung budidaya patin, rumput laut. Ke depan kami ingin membuat kawasan budidaya berbasis kawasan yang modern untuk komoditas udang,” ujar dia.

KKP mengusung lima program ekonomi biru dalam mengelola sektor kelautan dan perikanan di Indonesia. Program yang mencakup hulu hingga hilir tersebut yaitu:

-  Perluasan kawasan konservasi

- Penerapan kebijakan penangkapan ikan terukur berbasis kuota

- Pengembangan budidaya berkelanjutan

- Pengelolaan berkelanjutan pesisir dan pulau-pulau kecil

- Penanganan sampah laut melalui program Bulan Cinta Laut (BCL).

Menurut Trenggono, pogram ekonomi biru belum seluruhnya berjalan di sepanjang tahun 2022. Untuk itu, pihaknya mengupayakan seluruh program dapat diimplementasikan di tahun depan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi masyrakat dan nasional, serta menjaga kelestarian ekosistem kelautan dan perikanan.

“Membuat sebuah kebijakan dan menerapkannya karena menyangkut kepentingan masyarakat Indonesia yang begitu luas, tidaklah mudah. Yang kita sampaikan dan belum terimplementasi itu bagian dari sosialisasi, kita masih terus menyiapkan proses di balik itu sebagai payung hukum yang clear dan jelas. Pada intinya kami mengelola sektor kelautan dan perikanan adalah untuk kesejahteraan masyarakat,” ujar dia. (Riz/ Oryza)




Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook