Petilasan Sunan Geseng Murid Sunan Kalijaga. Mengapa dikatakan Geseng?

By Indonesia Maritime News 04 Mar 2022, 16:44:52 WIB Religi
Petilasan Sunan Geseng Murid Sunan Kalijaga. Mengapa dikatakan Geseng?

Keterangan Gambar : Ruang tempat Sunan Geseng bezikir dan bersemedi 5 abad yg lalu di sebelahnya dengan batu yg kokoh sampai sekarang.


Indonesiamaritimenews.com ( IMN), JATENG: Bila Anda berjalan dari jalan raya arah Purworejo ke Yogyakarta daerah Bagelen perbatasan Jawa tengah Yogyakarta masuk kedalam sekitar 1 kilo meter akan menemukan petilasan atau tempat Sunan Geseng bertapa dan berdzikir di Dusun Gatep, Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo .

Petilasan itu hingga kini masih dijaga dan dilestarikan. Selain sebagai penanda keberadaan Sunan Geseng yang berasal dari Purworejo, petilasan yang terletak di ujung bukit desa setempat itu juga dijadikan tempat ziarah dan berdoa.

Keberadaannya tak jauh dari Masjid Sunan Geseng terletak di Dusun Kauman Barat, RT 02/ RW 06, Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen.  Keberadaan masjid tersebut masih ada kaitannya dengan petilasan Sunan Geseng yang terletak sekitar 3 km ke arah timur dari masjid Sunan Geseng. Masjid ini berdiri sebagai hadiah Sunan Geseng Menyebarkan agama Islam di daerah ini. 

Baca Lainnya :

Juru kunci petilasan Sunan Geseng, Mbah Budiono (63) menceritakan bahwa Sunan Geseng yang memiliki nama asli Raden Mas Cakrajaya atau Cokrojoyo adalah murid Sunan Kalijaga. Sebutan Sunan Geseng diberikan Sunan Kalijaga kepada Cokrojoyo karena begitu setia terhadap perintahnya.


Ruang tempat Sunan Geseng bezikir dan bersemedi 5 abad yg lalu di sebelahnya dengan batu yg kokoh sampai sekarang. Foto: indonesiamaritimenews.com/ Arsad Jateng

Raden Mas Cokrojoyo sendiri adalah anak dari Pangeran Semono yang merupakan keturunan Prabu Brawijaya. Meski keturunan bangsawan, namun Cokrojoyo lebih memilih hidup sederhana dan berbaur dengan rakyat biasa.

" Menurut cerita turun temurun yang kami terima dan kami percaya, memang kisahnya seperti itu. Meski dari keturunan bangsawan namun beliau lebih memilih hidup biasa bersama masyarakat umum, " ungkap Mbah Budiono.

Nama Sunan Geseng,  lanjut Mbah Budiono, "Juga diberikan oleh Sunan Kalijogo yang merupakan guru dari Sunan Geseng itu sendiri.   Raden mas Cokrojoyo adalah murid yg patuh, saat menuntut ilmu  agama di perintah oleh sunan Kalijogo utk berzikir bersemedih bertahun - tahun dibukit  hutan Bagelen. Sampai hutan itu terbakar dan Raden mas Cokrojoyo ada di dalam hutan itu. Pada saat di cari Sunan Kalijogo beliau di temukan masih hidup. Sebagian badannya terbakar. Maka Sunan Kalijogo memberi nama Sunan Geseng ( gosong ),"kata Mbah Budiono menjelaskan rinci.

Pada saat bulan Ramadhan atau hari besar Islam tempat ini ramai dikunjungi jamaah dari luar daerah ke Masjid Sunan Geseng itikaf beribadah dan berdoa dan juga ramai mendatangi petilasan Sunan Geseng. ( Arsad Jateng/Oriz)






Write a Facebook Comment

Tuliskan Komentar anda dari account Facebook