- Pulkam Naik Kapal Perang TNI AL, Pangkolinlamil Sambut Pemudik di Dermaga Komando, Priok
- Gunung Ruang Meletus, TNI AL Kirim Kapal Perang Bawa Bantuan
- Mudik Ceria Lebaran 2024 di Tanjung Priok Berjalan Lancar & Aman
- Evaluasi Mudik 2024, Catatan ITW: Mestinya Pemerintah Tidak Gagap
- Ribuan Arus Balik Sepeda Motor, Ceria, Kembali ke Ibukota Naik Kapal Gratis
- Prajurit TNI AL Siaga Pengamanan Mudik di Pelabuhan Punggur Batam
- Open House Idul Fitri, Kasal Pererat Silaturahmi Keluarga Besar TNI AL dan Masyarakat
- Patroli Udara TNI AL dan Pemda di Ketapang-Selat Bali, Arus Mudik Lancar
- Kisruh, Pemudik Marah Tiket Ferizy Merak-Bakauheni Diumumkan Habis
- Terjebak Macet 15 Jam Jakarta-Merak, Buka & Sahur Cuma Telur Rebus, Kurma, Banyakin Minum
Masjid Sunan Geseng Berdiri Kokoh dan Unik Menambah Rindu Bulan Ramadhan
Keterangan Gambar : Tiang-tiang masjid Sunan Geseng dari kayu Jati berdiri Kokoh .Foto: indonesiamaritimnews.com/Arsad Jateng
Indonesiamaritimenews.com (IMN), JATENG: Meski disebut- sebut sudah berumur sekitar 5 abad, Masjid Sunan Geseng di Purworejo, Jawa Tengah hingga kini masih berdiri kokoh dan unik. Seperti apakah dan kapan masjid yang dibangun sebagai hadiah untuk Sunan Geseng itu?
Tidak ada yang tahu secara persis kapan masjid yang dibangun oleh warga setempat sebagai persembahan untuk Sunan Geseng atas jasanya menyebarkan ajaran Islam. Namun, diperkirakan masjid tersebut sudah ada antara tahun 1400-1500 Masehi.
Masjid Sunan Geseng terletak di Dusun Kauman Barat, RT 02/ RW 06, Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen. Takmir masjid, Mbah Zumarudin (62) menuturkan bahwa keberadaan masjid tersebut masih ada kaitannya dengan petilasan Sunan Geseng yang terletak sekitar 3 km ke arah timur dari masjid Sunan Geseng.
Baca Lainnya :
- Dievakuasi dari Ukraina, 80 WNI Disambut Menlu Retno Marsudi dan Wamenhan0
- Kepala Staf TNI Angkatan Laut ( KSAL) Laksama TNI Yudo Margono Sebut Perang Rusia dan Ukraina tidak0
- Angelina Sondakh: Terima Kasih Allah Sudah Menampar Saya... 0
- Bebas dari Penjara, Angelina Sondakh Nangis Minta Maaf Kepada Seluruh Rakyat0
- Bebas dari Penjara, Angelina Sondakh Nangis Minta Maaf Kepada Seluruh Rakyat0
Keberadaan petilasan atau tempat Sunan Geseng bertapa dan berdzikir di Dusun Gatep, Desa Bagelen, Kecamatan Bagelen, Kabupaten Purworejo itu hingga kini masih dijaga dan dilestarikan. Selain sebagai penanda keberadaan Sunan Geseng yang berasal dari Purworejo, petilasan yang terletak di ujung bukit desa setempat itu juga dijadikan tempat ziarah dan berdoa.
"Ya, memang masjid ini masih ada hubungannya dengan petilasan Sunan Geseng yang berada di sebelah timur sana. Masjid dibangun sebagai hadiah atau bentuk penghormatan kepada Sunan Geseng atas jasanya menyebarkan agama Islam di wilayah Purworejo dan sekitarnya," ucap mbah Zumarudin,
UNIK
Keunikan Masjid Sunan Geseng hingga kini masih bisa dilihat antara lain bangunan masjid beratap tumpang satu dan diatasnya terdapat mustaka yang terbuat dari tanah liat. Terdiri dari ruang utama dan bangunan serambi beratap limasan.
Unik ukiran bubungan atap Masjid Sunan Geseng.Foto: Indonesiamaritimenews.com/ Arsad Jateng
Di dalam ruang utama terdapat 4 soko guru atau tiang utama dan 12 soko rowo atau tiang penyangga lain yang berbentuk bulat dengan bahan kayu jati. Uniknya, kerangka kayu yang terangkai dengan tiang-tiang tersebut memiliki motif ukiran yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya.
"Salah satu keunikannya adalah bahwa bentuk ukiran yang ada pada kayu blandar molo, langit-langit dan lain-lain semuanya berbeda motifnya, kalau zaman sekarang kan ukirannya sama atau seragam antara yang kayu sebelah kanan dan kiri atau setiap bagian itu dibikin sama," imbuhnya.
Pada bagian pintu masuk ruang utama juga terdapat ukiran relief sulur daun. Perlengkapan lain yang masih ada sejak dulu hingga sekarang adalah mimbar dan bedug. Meski beberapa kali dipugar, namun higga saat ini kondisi asli masjid masih terawat dengan baik.
Masjid yang menjadi salah satu aset Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah ini setiap hari ramai digunakan oleh warga sekitar untuk beribadah. Apalagi pada saat bulan Ramadhan yang sebentar lagi tiba.Datang kemari semakin menambah rindu pada bulan Ramadhan yang mengandung pahala seribu bulan.
"Yang pasti untuk terawih berjamaah, pengajian setiap sore dan buka bersama. Buka bersama dari hari Senin sampai Jumat untuk anak-anak, Sabtu sore untuk remaja kemudian Ahad sore untuk pengurus atau takmir masjid," imbuh Mbah Zumarudin di antara lembut sentuhan angin dan pohon rindang sekitar masjid. ( Arsad Jateng/Oriz)